logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Sesak Napas karena Asma? Kenali Jenis Obat Asma Semprot yang Sesuai Fungsinya

open-summary

Obat asma semprot ternyata memiliki beragam jenis yang telah disesuaikan dengan kebutuhan penderita. Macam-macam inhaler dibedakan berdasarkan fungsi dan bentuknya.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

29 Sep 2020

Macam-macam inhaler biasanya digunakan sebagai obat asma semprot.

Obat asma semprot harus disesuaikan dengan kebutuhan supaya gangguan pernapasan yang Anda alami bisa teratasi dengan tepat

Table of Content

  • Jenis obat asma semprot berdasarkan fungsinya
  • Jenis inhaler asma berdasarkan bentuknya
  • Cara mengatasi asma yang kambuh tanpa inhaler
  • Catatan dari SehatQ

Bagi para penderita asma, obat asma semprot atau lebih dikenal dengan sebutan inhaler merupakan salah satu alat penyelamat yang biasa digunakan saat penyakitnya kambuh. Inhaler asma bekerja dengan cara mengirim obat langsung ke paru-paru penderitanya.

Advertisement

Memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda, jenis obat  asma semprot masing-masing penderita disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Jenis obat asma semprot berdasarkan fungsinya

Pemilihan obat asma semprot tidak boleh dilakukan secara asal dan sembarangan. Obat semprot untuk sesak nafas karena asma harus disesuaikan dengan kebutuhan supaya gangguan pernapasan yang Anda alami bisa teratasi dengan tepat.

Berikut beberapa jenis inhaler asma berdasarkan fungsi dan obat yang ada di dalamnya:

1. Long acting inhaler

Jenis obat asma semprot ini biasa dipakai untuk mencegah gejala asma secara berkelanjutan atau pengobatan jangka panjang. Anda tidak disarankan untuk menggunakan long acting inhaler ketika asma kambuh.

Obat dalam long acting inhaler bukan diperuntukkan saat situasi darurat karena berfungsi melawan penyebab asma secara jangka panjang. Maka dari itu, penggunaan obat asma semprot ini harus dilakukan secara teratur, termasuk ketika Anda tidak mengalami gejala sekalipun.

Obat yang dipakai dalam long acting inhaler terbagi dalam dua tipe, steroid dan bronkodilator. Inhaler dengan steroid berfungsi untuk meredakan peradangan yang mempersempit saluran pernapasan dan memicu serangan asma

Sementara itu, jenis inhaler untuk asma dengan bronkodilator berguna untuk membantu memperlebar saluran pernapasan sehingga mempermudah Anda untuk bernapas. Dalam kasus tertentu, dokter mungkin akan mengombinasikan kedua obat itu untuk mengontrol gejala asma yang Anda alami.

2. Short acting inhaler

Menggunakan obat bronkodilator, inhaler asma satu ini merupakan pilihan tepat yang dapat Anda gunakan saat merasakan gejala asma secara tiba-tiba. Gejala tersebut dapat menjadi pertanda bahwa Anda akan mengalami serangan asma dalam waktu dekat.

Beberapa gejala yang paling sering dialami oleh penderita asma, antara lain:

  • Suara nafas meninggi atau nyaring karena saluran napas menyempit (wheezing/mengik)
  • Batuk
  • Dada terasa sesak
  • Sesak napas

Jenis inhaler asma berdasarkan bentuknya

Selain fungsi dan obat yang terkandung di dalamnya, jenis inhaler asma juga dibagi berdasarkan bentuknya. Berikut ini empat jenis obat asma semprot berdasarkan bentuknya:

1. Metered dose inhaler

Obat asma semprot dengan dosis terukur memungkinkan Anda untuk menghirup obat dalam dosis yang tepat. Beberapa metered dose inhaler memiliki penghitung dosis bawaan sehingga Anda dapat mengetahui sisa obat yang ada dalam tabung.

Untuk sebagian orang khususnya anak-anak dan orangtua, penggunaan ruang penyimpanan berkatup (spacer) pada inhaler memudahkan mereka untuk mendapatkan obat dalam dosis penuh. Selain memaksimalkan obat yang mencapai paru-paru, spacer juga memungkinkan Anda untuk menarik napas dengan perlahan.

2. Dry powder inhaler

Berbeda dengan metered dose inhaler, obat asma semprot serbuk kering tidak mempunyai alat bantu dorong (propelan) untuk mengeluarkan obat. Jadi, Anda diharuskan untuk menarik napas dalam-dalam secara cepat jika ingin menggunakannya.

Dry powder inhaler diketahui bisa menampung hingga 200 dosis obat. Namun, ada juga perangkat dengan dosis tunggal sehingga Anda harus mengisi dengan kapsul sebelum menghirupnya.

3. Soft mist inhaler

Sama seperti obat asma semprot serbuk kering, soft mist inhaler tidak memiliki propelan. Untuk menggunakannya, Anda diharuskan untuk menghirup aerosol yang ada di dalam tabung secara perlahan. 

Aerosol yang ada dalam  tabung obat nantinya akan keluar secara otomatis dan perlahan ketika dibuka. Seperti halnya metered dose inhaler, Anda bisa menggunakan spacer untuk menghirup obat dari soft mist inhaler.

4. Nebulizer

Nebulizer mengubah obat asma menjadi aerosol halus untuk kemudian dihirup melalui corong atau masker pada mulut dan hidung. Alat ini biasa digunakan untuk orang-orang yang tidak bisa menggunakan inhaler seperti orang sakit, anak kecil, dan bayi.

Cara mengatasi asma yang kambuh tanpa inhaler

Ketika bepergian, penderita asma terkadang lupa untuk membawa inhaler. Jika berada dalam kondisi tersebut, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi serangan asma tanpa bantuan obat, yaitu:

1. Tenangkan diri

Rasa panik dan stres dapat memperburuk gejala asma. Cobalah melakukan sesuatu yang bisa membuat diri Anda serileks mungkin ketika mengalami serangan asma. Sebagai contoh, Anda bisa mendengarkan musik untuk menenangkan diri.

2. Duduk posisi tripod

Ketika mengalami serangan asma, hindari berbaring karena dapat memperburuk gejala. Saat asma menyerang, duduk dengan posisi kedua siku tangan bertumpu di paha, badan tegak dan miring ke depan. Posisi ini disebut posisi tripod dan cukup efektif untuk membuka diafragma rongga dada untuk membuka saluran nafas anda.

3. Tarik napas dengan stabil

Saat serangan asma berlangsung, cobalah untuk mengambil napas secara perlahan dan stabil. Beberapa latihan pernapasan seperti teknik yang digunakan saat yoga dapat membantu untuk mengurangi gejala asma.

4. Jauhi pemicunya

Anda harus menghindari pemicu serangan saat asma kambuh. Sebagai contoh, Anda harus segera pergi menjauh jika mengalami serangan asma ketika berada di area merokok. Selain itu, beberapa kondisi lain yang bisa memicu terjadinya asma meliputi alergi, kecemasan, stres, efek pengobatan, infeksi saluran pernapasan, hingga olahraga.

Catatan dari SehatQ

Jika gejala tidak kunjung membaik setelah Anda menggunakan inhaler atau cara lain di atas, segera hubungi orang terdekat atau menelepon nomor panggilan darurat untuk mendapatkan pertolongan. Sesak napas yang muncul dari serangan asma bisa berakibat fatal apabila tidak segera mendapatkan penanganan.

Advertisement

asmainfeksi saluran pernapasanpenyakit pernapasangangguan pernapasan

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved