Polidipsi adalah kondisi saat seseorang sering merasa haus secara berlebihan. Perasaan haus ekstrem ini bahkan tidak dapat diatasi untuk jangka waktu yang lama, walau sudah minum banyak air.
2023-03-30 07:28:18
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Polidipsi membuat penderitanya haus terus menerus
Table of Content
Haus adalah salah satu respon tubuh manusia yang normal dan menandakan bahwa tubuh sedang kekurangan cairan. Namun, hati-hati jika Anda merasa haus yang berlebih, hal tersebut dapat menandakan adanya gangguan kesehatan.
Advertisement
Jika Anda sering mengalami rasa haus yang berlebih, ada kemungkinan Anda mengalami kondisi polidipsi. Gejala paling umum dari kondisi ini adalah rasa haus yang ekstrem dan biasanya disertai dengan peningkatan frekuensi buang air kecil (poliuria).
Baca Juga
Polidipsi adalah kondisi di mana penderitanya mengalami rasa haus yang tidak kunjung hilang dan dapat berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan lebih. Rasa haus tersebut tidak dapat berhenti meskipun Anda sudah meminum banyak air.
Penderita polidipsi diperkirakan dapat mengonsumsi enam liter atau lebih cairan per harinya. Selain rasa haus yang berlebih, polidipsi juga adalah kondisi yang ditandai dengan mulut kering dan poliuria.
Seseorang dinyatakan mengalami poliuria ketika ia buang air kecil setidaknya 2,5 liter dalam kurun waktu 24 jam. Tidak hanya poliuria dan mulut kering, beberapa gejala lain dari polidipsi adalah:
Mulai dari yang ringan sampai yang serius. Berikut adalah beberapa pemicu dari polidipsi:
Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh Anda mengalami kekurangan cairan. Cairan tersebut dikeluarkan melalui beberapa cara, seperti muntah dan terlalu banyak berkeringat. Dehidrasi juga dapat disebabkan oleh kurang minum air, mengonsumsi produk yang tinggi kafein, garam, atau vitamin D. Polidipsi adalah salah satu indikasi dari dehidrasi.
Diabetes melitus adalah penyebab polidipsi yang paling umum. Bertambahnya kadar gula darah menyebabkan organ ginjal perlu menyaring gula berlebih dari tubuh yang dikeluarkan melalui air seni. Hal inilah yang menyebabkan tubuh memerlukan cairan dan mengakibatkan peningkatan rasa haus. Ciri khas diabetes adalah 3P, yaitu: Polidipsi (haus berlebih), Poliuria (sering kencing), Polifagia (lapar berlebih).
Berbeda dari diabetes melitus, diabetes insipidus tidak disebabkan oleh masalah pada insulin di pankreas, melainkan pada adanya gangguan pada hipotalamus – pusat pengatur hormon di otak, sehingga penderitanya akan mengeluarkan air seni dalam jumlah banyak.
Penderita gangguan mental tertentu, seperti gangguan suasana hati, skizofrenia, anoreksia, dan sebagainya juga dapat mengakibatkan polidipsi. Penderitanya akan merasa sangat haus meskipun tubuhnya tidak membutuhkan cairan tambahan.
Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2013, ditemukan hasil bahwa setidaknya 15,7% dari partisipan yang merupakan pasien dengan gangguan kesehatan mental mengeluhkan kondisi polidipsi.
Obat-obatan tertentu, seperti pil diuretik atau kortikosteroid dapat menjadi pemicu dari polidipsi.
Dilansir dari Web MD, sering merasa haus juga bisa disebabkan oleh cedera dan kerusakan otak yang dapat muncul akibat penyakit seperti HIV atau penyakit lainnya.
Anda juga mungkin mengalami beberapa kondisi tertentu yang memicu rasa haus, seperti mulut kering atau anemia (gangguan medis saat jumlah sel darah merah dalam tubuh berada di bawah batas normal).
Telah disebutkan di atas, bahwa terdapat beberapa penyebab polidipsi. Ternyata, penyebab tersebut dapat memengaruhi pengelompokan jenis polidipsi. Hingga saat ini, setidaknya terdapat dua jenis polidipsi.
Polidipsi primer umumnya dipicu oleh kondisi kesehatan mental seseorang, seperti perasaan bosan, stres, maupun kekhawatiran akut. Umumnya, pemicu jenis polidipsi ini bukanlah faktor-faktor biologis.
Polidipsi sekunder dipicu oleh efek samping obat-obatan tertentu yang dikonsumi, seperti suplemen vitamin K, jenis obat diuretik maupun korstikosteroid.
Di samping menjadi gejala bagi penyakit tertentu, kondisi polidipsi bisa “memaksa” penderitanya untuk terus-menerus mengonsumsi air dalam jumlah banyak. Hal ini dapat menimbulkan keracunan air.
Keracunan air terjadi ketika air yang berlebih akan melarutkan sodium di pembuluh darah. Sodium memiliki sifat menahan cairan, sehingga ketika sodium terlarut dalam jumlah banyak maka ia akan menahan cairan yang seharusnya dikeluarkan.
Saat seseorang keracunan air, ada beberapa gejala yang muncul, seperti
Sering merasa haus tidak selalu menjadi pertanda bahwa Anda mengidap polidipsi. Anda mungkin bertanya, kapan waktu yang tepat untuk berkonsultasi ke dokter tentang gejala-gejala yang dialami. Sebelum Anda memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter, cobalah untuk memerhatikan kondisi Anda dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut.
Jika kondisi yang Anda alami berlangsung hingga beberapa hari lamanya dan tidak menunjukkan adanya perubahan meski telah minum air sesuai aturan yang disarankan, silakan berkonsultasi ke dokter segera.
Pengobatan polidipsi yang diberikan dokter akan disesuaikan dengan penyebab masalah kesehatan itu sendiri. Biasanya, dokter akan melakukan tes, seperti tes urine atau tes darah untuk memastikan diagnosis lebih lanjut. Tidak menutup kemungkinan, pasien akan direkomendasikan untuk melakukan tes kemampuan kognitif apabila pemicu polidipsi adalah masalah kesehatan mental.
Baca Juga
Jika Anda mengalami rasa haus berlebih dan berkepanjangan, segeralah konsultasi ke dokter untuk ditangani. Penyebab polidpsi tidak terbatas pada daftar di atas saja. Ada penyakit atau gangguan medis lain yang dapat memicu polidipsi. Konsultasi dan diagnosis lebih dini dapat mempercepat penyembuhan polidipsi yang dialami.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Apakah ambeien berbahaya? Jika tidak ditangani, kondisi medis ini dapat mengundang berbagai macam komplikasi yang merugikan, mulai dari anemia, pembekuan darah, infeksi, hingga tersumbatnya arteri.
Stroke ringan adalah kondisi ketika aliran darah ke otak dan sumsum tulang belakang mengalami interupsi sesaat. Gejala stoke ringan biasanya terjadi dengan cepat.
Bagi penderita diabetes, penting untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah. Sebab makanan tersebut dapat membantu mengendalikan gula darah. Lantas, apa saja makanan yang termasuk di dalamnya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved