Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Rematik dan Asam Urat

Masih banyak orang yang tidak mengenali perbedaan rematik dan asam urat. Sekilas, gejala rematik dan asam urat memang tampak serupa. Keduanya dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan kaku pada persendian hingga membatasi ruang geraknya.

Akan tetapi, sebenarnya penyebab rematik dan asam urat merupakan dua hal yang berbeda. Rematik adalah penyakit autoimun yang menyerang persendian, sedangkan penyakit asam urat atau gout merupakan bentuk radang sendi menyakitkan yang disebabkan karena tingginya kadar asam urat dalam darah.

Perbedaan rematik dan asam urat berdasarkan penyebabnya

Perbedaan rematik dan asam urat yang paling utama terletak pada penyebabnya. Berikut adalah perbedaan di antara keduanya.

1. Penyebab rematik

Rematik disebabkan oleh penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh malah berbalik menyerang bagian persendian sehingga merusak jaringan sendi dan menimbulkan rasa sakit.

2. Penyebab asam urat

Penyakit asam urat atau gout disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat dalam darah. Terlalu banyak asam urat menyebabkan ginjal kesulitan dalam menyaringnya.

Kondisi ini mengakibatkan penumpukan kristal asam urat pada persendian sehingga membuat sendi mengalami peradangan dan terasa sangat sakit.

Perbedaan asma urat dengan rematik juga dapat identifikasi dari kecenderungan usia dan jenis kelamin pengidapnya. Asam urat cenderung muncul di akhir usia 20-an atau awal 30-an, serta di sekitar usia 70-an dan 80-an.

Di sisi lain, walaupun rematik dapat menyerang hampir semua orang, penyakit ini paling sering muncul pertama kali pada wanita di usia subur.

Perbedaan rematik dan asam urat berdasarkan gejalanya

Perbedaan rematik dan asam urat selanjutnya dapat dilihat dari gejala yang ditimbulkannya.

1. Gejala asam urat

Ciri-ciri asam urat biasanya ditandai dengan nyeri yang menyerang ibu jari kaki. Namun, rasa sakitnya dapat berpindah ke bagian persendian lain, seperti pergelangan kaki, pergelangan tangan, lutut, siku, dan jari.

Perbedaan rematik dan asam urat juga bisa dilihat dari lokasi sakit yang dirasakan. Pada penyakit asam urat, lokasi sakit cenderung bervariasi ketika masalah ini kambuh. Selain itu, nyeri akibat asam urat biasanya jauh lebih berat saat kambuh jika dibandingkan rematik.

Penderita asam urat juga lebih sering mengalami demam jika dibandingkan penderita rematik. Hal ini dikarenakan nyeri pada asam urat yang sering kali lebih berat sehingga tubuh merespons lebih kuat untuk mengatasi peradangan dan menyebabkan demam.

Selain itu, penderita asam urat kronis dapat mengembangkan benjolan kecil dan keras pada persendian yang disebut tophi. Benjolan ini terbentuk dari konsentrasi kristal asam urat.

2. Gejala rematik

Gejala rematik dan asam urat sama-sama menyerang sendi. Hanya saja, pada penyakit rematik biasanya gejalanya simetris atau memengaruhi bagian tubuh yang sama pada kedua sisi kanan dan kiri tubuh.

Pada rematik, rasa sakit biasanya dimulai dari persendian kecil di tangan dan kaki. Seiring berkembangnya penyakit, nyeri dapat terus berkembang ke pergelangan tangan, pergelangan kaki, siku, lutut, pinggul, dan bahu.

Perbedaan rematik dan asam urat juga dapat dilihat dari kekakuan yang menyerang sendi. Nyeri rematik biasanya paling parah terjadi di pagi hari, di mana sendi dapat mengalami kekakuan hingga satu jam atau lebih. Kondisi ini dapat membaik setelah beraktivitas.

Cara mengobati asam urat dan rematik

Perbedaan rematik dan asam urat juga terletak dari jenis pengobatan yang diberikan. Baik penyakit rematik atau asam urat dapat membuat penderitanya kesulitan beraktivitas sehingga keduanya harus mendapatkan perawatan yang tepat. Jika dibiarkan, rematik dan asam urat dapat menyebabkan kerusakan sendi lebih lanjut.

Berikut adalah beberapa cara mengobati asam urat dan rematik yang dapat membantu meredakan dan mencegah komplikasinya.

1. Pengobatan asam urat

• Obat antiradang nonsteroid (NSAID) atau kortikosteroid berfungsi untuk meredakan rasa nyeri akibat peradangan.
• Obat kolkisin dapat mengurangi rasa sakit dan mencegah kekambuhan asam urat di masa yang akan datang.
• Obat inhibitor xantin oksidase seperti allopurinol berfungsi untuk mengurangi kadar asam urat yang dihasilkan oleh tubuh.
• Obat urikosurik seperti probenecid dapat meningkatkan kemampuan ginjal mengeluarkan asam urat dari tubuh.

Penderita asam urat juga disarankan untuk membatasi asupan makanan yang dapat meningkatkan kadar asam urat, seperti daging merah, alkohol, dan kerang.

2. Pengobatan rematik

• Obat NSAID, kortikosteroid, dan acetaminophen untuk meredakan rasa nyeri akibat peradangan.
• Imunosupresan, yaitu jenis obat yang biasa diresepkan oleh dokter dalam menangani penyakit autoimun.

Saat keduanya kambuh, Anda juga bisa mengurangi nyeri sendi dengan menggunakan kompres dingin pada area yang meradang sebagai cara mengobati asam urat dan rematik.

Ingatlah bahwa cara mengobati asam urat dan rematik adalah minum obat yang diresepkan secara teratur. Obat-obatan ini diperlukan untuk membantu mencegah komplikasi penyakit lebih lanjut.

Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.