logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

11 Contoh Kebiasaan Buruk Anak di Rumah

open-summary

Terdapat berbagai macam contoh kebiasaan buruk anak di rumah yang perlu diatasi sejak dini agar tidak terbawa hingga dewasa, mulai dari mengupil hingga menjilat benda-benda kotor. Sebagai orangtua, Anda punya peran penting untuk membantu anak dalam menghilangkan kebiasaan ini.


close-summary

17 Mar 2022

| Maria Yuniar

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Kebiasaan buruk anak memang kadang membuat orangtua jengkel karenanya

Setiap anak-anak pasti memiliki kebiasaan buruk yang membuat orangtua keheranan

Table of Content

  • 11 contoh kebiasaan buruk anak di rumah

Penting bagi orangtua untuk membantu anak menghilangkan kebiasaan buruknya di rumah. Sekecil apa pun itu, kebiasaan buruk anak tidak boleh diabaikan supaya tidak terbawa hingga dewasa kelak. Oleh karena itu, cobalah pahami berbagai contoh kebiasaan buruk anak di rumah berikut ini.

Advertisement

11 contoh kebiasaan buruk anak di rumah

Mulai dari mengupil hingga kentut sembarangan, berikut adalah contoh perilaku buruk anak yang sering dianggap sepele.

1. Mengupil

mengupil adalah kebiasaan buruk anak di rumah
Mengupil adalah kebiasaan buruk anak di rumah yang perlu dihilangkan.

Anak-anak dan upil seperti dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tidak hanya sekadar mengupil, mereka terkadang bisa lebih jorok dengan menempelkan upilnya di permukaan terdekat atau bahkan memakannya.

Kebiasaan ini tentunya perlu segera dihentikan. Mengupil juga bisa menyebabkan mimisan sehingga bicaralah dengan anak Anda untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

2. Menjilat hal-hal yang kotor

Anak-anak terkadang bisa menemukan tempat dan benda yang kelihatan jorok, lalu menjilatnya tanpa basa-basi.

Contohnya, makanan yang sudah jatuh di lantai, mainannya yang telah berdebu, hingga barang-barang di tempat umum.

Anda tentunya harus bertindak tegas dalam menghilangkan kebiasaan buruk ini karena bakteri dan virus bisa saja menghinggapi benda-benda tersebut.

3. Menggaruk bokong

Faktanya, anak-anak tidak selalu membersihkan area bokong mereka dengan baik setelah buang air besar. Bokong yang kotor bisa menyebabkan rasa gatal.

Sebagai solusinya, Anda bisa mengajarkan mereka cara yang tepat untuk membersihkan diri setelah dari kamar mandi, serta membiasakan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Namun, jika anak tidak bisa berhenti menggaruk, mungkin itu bisa menjadi tanda adanya cacing kremi.

4. Menggunakan lengan baju sebagai sapu tangan

Jika ada pilihan antara menggunakan tisu atau pakaian saat hendak membersihkan hidung di kala flu, anak-anak hampir selalu menggunakan lengan bajunya.

Meski demikian, kebiasaan buruk anak ini masih lebih dibandingkan membersihkan hidung dengan tangannya secara langsung. Kondisi tangan yang kotor bisa menyebarkan kuman dengan cepat.

5. Buang air kecil di kolam renang

Memang tergolong sulit untuk membuat anak buang air kecil di kamar mandi saat sedang asyik berenang.

Padahal, campuran klorin/urine dapat membentuk senyawa kimia yang dapat membuat mata iritasi dan merusak bagian kolam renang.

Ajari anak untuk selalu menyempatkan diri ke kamar mandi jika hendak buang air kecil saat sedang berenang supaya kebiasaan buruk ini bisa dihilangkan.

6. Mengunyah semua hal

Salah satu kebiasaan buruk anak lainnya adalah mengunyah segala hal, mulai dari rambut, pensil, kerah kemeja, kuku, kunci, hingga mainan hewan.

Bahkan, mereka sering kali tidak menyadari saat melakukannya. Namun, Anda tidak perlu khawatir dengan kebiasaan ini karena ini masih bagian normal dari perkembangan anak dan biasanya segera berlalu.

Jika anak tidak mau menghentikannya, Anda bisa mengambil langkah tegas untuk melarang dan mendisiplinkan mereka.

7. Mengupas luka

Anak-anak umumnya rentan terluka saat bermain, terutama di luar rumah. Tidak jarang juga mereka iseng mengupasi lukanya, sampai-sampai luka yang sudah kering menjadi berdarah lagi.

Padahal bekas luka tersebut merupakan perban alami bagi tubuhnya. Maka dari itu, ingatkan anak Anda untuk tidak mengupasnya terlalu cepat untuk menghindari infeksi dan tidak kunjung sembuh.

8. Kentut sembarangan

Anak-anak selalu menganggap bahwa kentut sebagai hal yang lucu. Semakin bau kentutnya, semakin senanglah mereka karena banyak orang akan memberikan reaksi.

Ajarkan kepada anak bahwa kebiasaan buruk ini tidak boleh dilakukan karena tidak sopan, apalagi jika di depan banyak orang.

Namun, jika anak Anda terus-terusan kentut, cobalah periksa pola makannya. Kacang, makanan yang digoreng, atau susu bisa menjadi penyebabnya.

9. Mengisap ibu jari

Mengisap ibu jari adalah refleks normal yang umumnya dilakukan oleh bayi. Kebiasaan ini dipercaya bisa membuat mereka merasa aman. Namun, jangan sampai kebiasaan mengisap jempol terbawa hingga dewasa.

Salah satu contoh kebiasaan buruk sehari-hari ini dinilai memberikan dampak buruk pada susunan gigi anak dan berpotensi mengundang masalah gigi lainnya.

10. Menggigit kuku

Contoh kebiasaan buruk anak di rumah yang tak boleh diremehkan adalah menggigit kuku. Jika tidak segera ditangani, kebiasaan ini bisa terbawa hingga si kecil beranjak dewasa.

Ada banyak cara mengubah kebiasaan buruk ini, salah satunya menjelaskan bahwa menggigit kuku yang kotor dan dipenuhi dengan kuman dapat membuat dirinya jatuh sakit.

Selain itu, jika kebiasaan mengigit kuku pada anak disebabkan oleh stres, maka bantulah ia untuk mengatasi perasaan stresnya itu.

11. Menggunakan gawai berlebihan

kebiasaan buruk anak di rumah
Jangan biarkan anak kecanduan gadget-nya!

Contoh kebiasaan buruk anak di rumah yang patut diwaspadai adalah memainkan gawai atau gadget berlebihan. Dikutip dari Mom Junction, kesehatan fisik dan mental anak dapat terancam jika ia terlalu sering bermain gawai.

Perlu diketahui, 90 persen perkembangan otak anak terjadi sebelum anak mencapai usia 5 tahun. Jika si kecil terus-terusan bermain gawai dan tidak mengeksplorasi dunia di sekelilingnya, bagaimana perkembangan otaknya dapat optimal?

Cara menghilangkan kebiasaan buruk anak ini dapat dilakukan dengan mengajaknya pergi jalan-jalan ke luar rumah untuk melihat alam di sekitarnya. Selain itu, orangtua juga jangan sibuk sendiri sehingga membiarkan anak memainkan gawainya sesuka hati.

Baca Juga

  • Catat! Inilah Perbedaan ADD dan ADHD pada Anak-anak
  • Gejala ADHD pada Anak, Ini Penyebab dan Pengobatannya
  • BPJS Kesehatan Bisa Digunakan di Klinik Tumbuh Kembang Anak

Itulah tadi berbagai contoh kebiasaan buruk anak di rumah yang perlu segera diatasi. Hal ini dilakukan supaya anak dapat belajar sopan santun dan menjadi individu yang lebih baik lagi ketika ia beranjak dewasa.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

Advertisement

klinik tumbuh kembang anak

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved