logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Serba-Serbi Donor Organ, Bagian Tubuh yang Bisa Didonorkan hingga Syarat Menjadi Pendonor

open-summary

Donor organ adalah tindakan yang mulia, namun sejumlah hal harus diperhatikan jika ingin melakukannya. Selain tidak mendapatkan uang, beberapa efek samping mungkin Anda rasakan usai mendonorkan organ.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

8 Feb 2021

Ini syarat donor organ dan bagian tubuh yang bisa diberikan ke orang lain

Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan donor organ

Table of Content

  • Apa itu donor organ?
  • Orang yang bisa melakukan donor organ
  • Efek samping yang berpotensi muncul akibat donor organ
  • Berapa uang yang didapatkan dari donor organ?
  • Catatan dari SehatQ

Donor organ merupakan salah satu tindakan yang dapat membantu menyelamatkan nyawa orang lain. Demi tujuan itu lah, tak sedikit orang yang kemudian memiliki keinginan untuk mendonorkan organ ketika mereka sudah meninggal.

Advertisement

Namun, menjadi pendonor organ ternyata tidak semudah seperti yang dibayangkan. Sejumlah hal perlu diperhatikan saat hendak melakukan donor organ, khususnya bagi Anda yang masih harus melanjutkan hidupnya setelah menjadi pendonor.

Apa itu donor organ?

Donor organ adalah proses pemindahan organ atau jaringan dari tubuh satu orang (pendonor) ke orang lain (penerima donor) melalui proses transplantasi. Hal ini dilakukan untuk mengganti organ penerima donor yang rusak karena cedera atau penyakit.

Sejumlah organ dan jaringan tubuh Anda yang bisa didonorkan, antara lain:

  • Kornea
  • Hati
  • Ginjal
  • Jantung
  • Kulit
  • Usus
  • Bagian dalam telinga
  • Tulang
  • Paru-paru
  • Pankreas
  • Jaringan ikat
  • Katup jantung 
  • Sumsung tulang

Orang yang bisa melakukan donor organ

Semua orang dapat menjadi pendonor organ, namun bagi mereka yang berusia kurang dari 18 tahun harus mendapatkan persetujuan dari orangtua maupun wali. Untuk donor organ setelah kematian, penilaian medis akan dilakukan untuk menyeleksi organ-organ apa yang bisa Anda donasikan.

Anda tidak bisa melakukan donor organ ketika masih hidup apabila menderita kondisi-kondisi seperti:

  • Kanker
  • HIV
  • Diabetes
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit jantung

Transplantasi organ sendiri baru akan dilakukan jika pendonor serta penerima donor memiliki kecocokan. Dalam beberapa kasus, ketidakcocokan bisa saja terjadi meskipun darah dan jenis jaringan Anda sesuai dengan penerima. Terkait hal ini, penerima akan mendapatkan perawatan khusus untuk mencegah penolakan tubuhnya terhadap organ donor.

Efek samping yang berpotensi muncul akibat donor organ

Banyak orang yang ragu untuk mendonorkan organ karena memikirkan efek samping yang dapat ditimbulkan terhadap kesehatan mereka, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Donor organ umumnya tak akan memberikan efek samping untuk Anda, kecuali untuk organ tubuh tertentu.

Efek samping mungkin akan dirasakan oleh pendonor ginjal. Dalam jangka panjang, pendonor ginjal berpotensi mengalami kondisi-kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, preeklamsia, dan penyakit ginjal kronis.

Sebelum mendonorkan organ, dokter nantinya akan memeriksa kondisi tubuh Anda secara keseluruhan dan menganalisis risiko yang mungkin ditimbulkan. Jika tindakan ini berbahaya bagi kesehatan, dokter tidak akan mengizinkan Anda untuk melakukan donor organ.

Berapa uang yang didapatkan dari donor organ?

Apabila Anda berniat melakukan donor organ untuk mencari uang, sebaiknya segera urungkan niat tersebut. Praktik jual beli organ merupakan kegiatan yang ilegal dan melanggar hukum. Di Indonesia aktivitas jual beli organ melanggar UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Dalam pasal 64 ayat (3) UU 36/2009, disebutkan bahwa organ dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan dengan dalih apa pun. Pelaku penjualan organ dan/atau jaringan tubuh diancam hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda maksimal Rp1 miliar, sesuai dengan pasal 192 UU 36/2009.

Dengan kata lain, Anda tidak akan mendapatkan uang satu rupiah pun dari resipien organ. Meski begitu, Anda tidak perlu mengkhawatirkan biaya transplantasi organ karena semua ditanggung oleh resipien organ, termasuk pemeriksaan dan biaya rumah sakit untuk perawatan usai melakukan donor.

Baca Juga

  • Mengenal Fungsi Leukosit (Sel Darah Putih) dan Beragam Jenisnya untuk Melawan Infeksi
  • Seputar Basofil, dari Pengertian, Fungsi, hingga Gangguan
  • Ketahui Bagian Anatomi Mata Manusia serta Masing-Masing Fungsinya

Catatan dari SehatQ

Sebelum melakukan donor organ, Anda harus mempertimbangkannya dengan sangat matang. Dengan mendonorkan organ, Anda bisa menyelamatkan banyak nyawa penerimanya, baik itu pasangan, anak, orangtua, saudara, sahabat, maupun orang tak dikenal.

Di sisi lain, donor organ mengharuskan Anda untuk melakukan operasi besar. Sama seperti operasi pada umumnya, tindakan ini memiliki sejumlah risiko mulai dari perdarahan, infeksi, pembekuan darah, reaksi alergi, hingga kerusakan pada organ dan jaringan di sekitarnya.

Perlu digarisbawahi, donor organ bukan tempat untuk mencari uang. Oleh sebab itu, Anda harus mempertimbangkannya dengan matang sebelum mendonorkan organ atau jaringan tubuh. Untuk memantapkan niat sebelum mengambil keputusan, Anda bisa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.

Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai apa saja yang perlu dipertimbangkan dan bagaimana cara melakukan donor organ, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

donor ginjalproses donor ginjalfungsi organ

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved