Donor organ adalah tindakan yang mulia, namun sejumlah hal harus diperhatikan jika ingin melakukannya. Selain tidak mendapatkan uang, beberapa efek samping mungkin Anda rasakan usai mendonorkan organ.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
8 Feb 2021
Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan donor organ
Table of Content
Donor organ merupakan salah satu tindakan yang dapat membantu menyelamatkan nyawa orang lain. Demi tujuan itu lah, tak sedikit orang yang kemudian memiliki keinginan untuk mendonorkan organ ketika mereka sudah meninggal.
Advertisement
Namun, menjadi pendonor organ ternyata tidak semudah seperti yang dibayangkan. Sejumlah hal perlu diperhatikan saat hendak melakukan donor organ, khususnya bagi Anda yang masih harus melanjutkan hidupnya setelah menjadi pendonor.
Donor organ adalah proses pemindahan organ atau jaringan dari tubuh satu orang (pendonor) ke orang lain (penerima donor) melalui proses transplantasi. Hal ini dilakukan untuk mengganti organ penerima donor yang rusak karena cedera atau penyakit.
Sejumlah organ dan jaringan tubuh Anda yang bisa didonorkan, antara lain:
Semua orang dapat menjadi pendonor organ, namun bagi mereka yang berusia kurang dari 18 tahun harus mendapatkan persetujuan dari orangtua maupun wali. Untuk donor organ setelah kematian, penilaian medis akan dilakukan untuk menyeleksi organ-organ apa yang bisa Anda donasikan.
Anda tidak bisa melakukan donor organ ketika masih hidup apabila menderita kondisi-kondisi seperti:
Transplantasi organ sendiri baru akan dilakukan jika pendonor serta penerima donor memiliki kecocokan. Dalam beberapa kasus, ketidakcocokan bisa saja terjadi meskipun darah dan jenis jaringan Anda sesuai dengan penerima. Terkait hal ini, penerima akan mendapatkan perawatan khusus untuk mencegah penolakan tubuhnya terhadap organ donor.
Banyak orang yang ragu untuk mendonorkan organ karena memikirkan efek samping yang dapat ditimbulkan terhadap kesehatan mereka, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Donor organ umumnya tak akan memberikan efek samping untuk Anda, kecuali untuk organ tubuh tertentu.
Efek samping mungkin akan dirasakan oleh pendonor ginjal. Dalam jangka panjang, pendonor ginjal berpotensi mengalami kondisi-kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, preeklamsia, dan penyakit ginjal kronis.
Sebelum mendonorkan organ, dokter nantinya akan memeriksa kondisi tubuh Anda secara keseluruhan dan menganalisis risiko yang mungkin ditimbulkan. Jika tindakan ini berbahaya bagi kesehatan, dokter tidak akan mengizinkan Anda untuk melakukan donor organ.
Apabila Anda berniat melakukan donor organ untuk mencari uang, sebaiknya segera urungkan niat tersebut. Praktik jual beli organ merupakan kegiatan yang ilegal dan melanggar hukum. Di Indonesia aktivitas jual beli organ melanggar UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Dalam pasal 64 ayat (3) UU 36/2009, disebutkan bahwa organ dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan dengan dalih apa pun. Pelaku penjualan organ dan/atau jaringan tubuh diancam hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda maksimal Rp1 miliar, sesuai dengan pasal 192 UU 36/2009.
Dengan kata lain, Anda tidak akan mendapatkan uang satu rupiah pun dari resipien organ. Meski begitu, Anda tidak perlu mengkhawatirkan biaya transplantasi organ karena semua ditanggung oleh resipien organ, termasuk pemeriksaan dan biaya rumah sakit untuk perawatan usai melakukan donor.
Baca Juga
Sebelum melakukan donor organ, Anda harus mempertimbangkannya dengan sangat matang. Dengan mendonorkan organ, Anda bisa menyelamatkan banyak nyawa penerimanya, baik itu pasangan, anak, orangtua, saudara, sahabat, maupun orang tak dikenal.
Di sisi lain, donor organ mengharuskan Anda untuk melakukan operasi besar. Sama seperti operasi pada umumnya, tindakan ini memiliki sejumlah risiko mulai dari perdarahan, infeksi, pembekuan darah, reaksi alergi, hingga kerusakan pada organ dan jaringan di sekitarnya.
Perlu digarisbawahi, donor organ bukan tempat untuk mencari uang. Oleh sebab itu, Anda harus mempertimbangkannya dengan matang sebelum mendonorkan organ atau jaringan tubuh. Untuk memantapkan niat sebelum mengambil keputusan, Anda bisa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai apa saja yang perlu dipertimbangkan dan bagaimana cara melakukan donor organ, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Fungsi nukleus di dalam sel bisa diibaratkan sebagai fungsi otak di tubuh. Organel sel ini merupakan pusat penyimpanan informasi genetik dari DNA dan berperan sebagai pusat kontrol organel lain yang ada di dalam sel.
17 Agt 2020
Mukosa adalah lapisan tipis atau membran jaringan yang menutupi permukaan bagian dalam tubuh termasuk organ tubuh seperti jantung, saluran pencernaan, hati, hingga rongga mulut.
27 Feb 2022
Jaringan adiposa adalah jaringan ikat yang terdiri dari adiposit, sel-sel kaya lipid. Fungsi adiposa adalah untuk menyimpan energi dalam bentuk lemak.
25 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved