Virus Covid-19 varian Mu disebut perlu diwaspadai karena dinilai lebih menular dan kebal vaksin. WHO kini memasukkannya ke kelompok variant of interest (VOI).
2023-01-11 15:26:21
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Varian Mu Covid-19 dinilai berpotensi lebih menular dan kebal vaksin
Table of Content
Virus penyebab Covid-19 terus bermutasi. Setelah sebelumnya varian Delta menggegerkan dunia, kini varian Mu menjadi perhatian baru yang perlu diwaspadai.
Advertisement
Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, menyatakan, semakin banyak kasus COVID-19 berkembang dan semakin lama pandemi berlangsung, virus akan terus melakukan modifikasi dan mutasi.
Sebagian besar hasil mutasi umumnya tidak berbahaya. Walau, ada kalanya mutasi tersebut membuat virus jadi lebih kuat, bahkan hingga menurunkan efektivitas (keampuhan) vaksin.
Hingga saat ini (8/9), laman resmi Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa varian Mu belum terdeteksi di Indonesia. Namun, mengingat penularan Covid-19 bisa terjadi sangat cepat, kemunculannya tetap perlu diawasi secara ketat.
Berikut ini yang perlu Anda ketahui seputar varian Covid-19 jenis baru, varian Mu.
Menurut laporan badan kesehatan dunia, WHO, varian Mu pertama kali muncul sekitar bulan Januari 2021 di Kolombia. Varian ini diberi kode B.1.621.
Varian Mu merupakan penyebab gelombang ketiga penularan Covid-19 di Kolombia pada bulan April–Juni 2021. Pada masa itu, jumlah kematian akibat varian ini mencapai hampir 700 orang per hari.
Kini, varian Mu sudah terdeteksi menyebar hingga ke 43 negara.
WHO memasukkan varian Mu ke dalam kelompok Variant of Interest (VOI). Menurut CDC, varian virus Covid-19 yang masuk ke dalam kelompok ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
Sebagian besar varian Covid-19 memicu gejala yang serupa. Namun, beberapa varian menimbulkan gejala yang lebih berat dan membuat pengidapnya berisiko lebih tinggi mengalami kematian, seperti pada varian Alpha dan Delta.
Hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa varian Mu menyebabkan gejala yang berbeda dari varian lain.
Jadi, Anda masih perlu waspada terhadap gejala-gejala di bawah ini:
Setiap orang yang positif Covid-19 tidak selalu mengalami semua gejala di atas. Beberapa di antaranya ada yang tidak bergejala, meski virusnya tetap bisa menular.
Varian Mu Covid-19 ini disebut-sebut lebih kebal vaksin. Artinya, keampuhan vaksin untuk melindungi tubuh dari serangan virus SARS-CoV-2 mungkin berkurang.
Pernyataan tersebut diamini oleh dr. Dante Saksono lewat rilis yang dikeluarkan Kemenkes RI.
“Varian Mu punya resistensi (kekebalan) terhadap kondisi vaksin, tetapi penyebarannya tidak hebat, seperti penularan dari varian Delta,” ujar dr. Dante.
Kepala National Institute of Allergy and Infectious Disease Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci juga menyatakan, varian Mu saat ini masih belum akan menjadi varian dominan. Setidaknya di Negeri Paman Sam tersebut.
Hingga kini, varian Delta, masih menjadi varian yang dominan di banyak negara di dunia. Maka, varian ini masih perlu terus diwaspadai dan ditekan penyebarannya secara ketat.
Secara global, varian Mu sendiri menjadi penyebab kurang dari 0,1% kasus positif Covid-19 di dunia.
Meski begitu, bukan berarti kita bisa lengah soal kemungkinan penyebaran varian Mu. Pasalnya, di negara tempat virus ini pertama kali terdeteksi, persentase infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh varian Mu masih tinggi, yaitu 39%.
Di negara tetangganya, Ekuador, varian Mu menjadi penyebab dari 13% kasus positif Covid-19. Angka ini masih terus meningkat setiap harinya.
Sejauh ini, kebanyakan penyebaran varian Covid B.1.621 ini memang terjadi di negara-negara Amerika Selatan dan benua Eropa.
Namun, mengingat penyebaran varian-varian sebelumnya bisa terjadi dalam sekejap mata, kita perlu tetap waspada dalam menghadapi ancaman penularan varian Mu.
Varian Mu, sama seperti varian lainnya, bisa dicegah. Untuk menghadapinya, caranya tidak berbeda dengan dari varian lain.
Berikut ini beberapa langkah pencegahan Covid-19, termasuk varian Mu dan varian lainnya:
Satu hal yang penting selama masa pandemi adalah menjaga daya tahan tubuh. Untuk itu, Anda sangat disarankan untuk senantiasa mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan berolahraga teratur.
Apabila masih punya pertanyaan seputar varia Mu maupun hal lain yang berkaitan dengan Covid-19, silakan tanyakan ke dokter melalui fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Apabila Anda sedang isolasi mandiri, tim dokter SehatQ juga siap untuk mendampingi.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara membuat disinfektan sendiri di rumah tidaklah sulit. Anda bisa menggunakan bahan utama produk pembersih rumah tangga yang mengandung natrium hipoklorit.
Setelah ngeyel menyelenggarakan turnamen saat pandemi Covid-19, Novak Djokovic akhirnya tertular corona. Tidak hanya itu, ada beberapa kebodohan lainnya yang pernah dilakukan petenis nomor 1 di dunia ini.
Per 24 Juli 2021, terdapat 966 kasus variant of concern (VoC) di Indonesia yang didominasi varian Delta. Varian Covid-19 ini dipercaya lebih mudah menular dibandingkan jenis virus corona lainnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved