Tes mata silinder ada 4 jenis, yaitu pemeriksaan mata manual, refraksi, keratometri, dan topografi kornea. Sebelum menjalani tes, Anda perlu tahu gejala mata silinder dan kemungkinan pengobatannya terlebih dahulu.
2023-03-21 12:56:59
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Tes mata silinder menggunakan retinoskop
Table of Content
Mata silinder akan membuat pengidapnya kesulitan melihat objek dari jarak dekat maupun jauh. Kondisi ini secara medis disebut sebagai astigmatisma. Namun sebelum divonis mengalaminya, Anda tentu harus melewati periksa mata berupa tes mata silinder terlebih dahulu.
Advertisement
Untuk mendiagnosis gangguan penglihatan ini, dokter bisa melakukan sejumlah tes mata silinder seperti tes penglihatan, refraksi, keratometri, dan topografi kornea. Setelah tes dilakukan, barulah dokter akan memutuskan perawatan yang paling tepat sesuai kondisi Anda.
Berikut ini jenis-jenis tes mata silinder yang akan dilakukan dokter saat pemeriksaan:
Salah satu cara mengetahui mata silinder adalah dengan melakukan pemeriksaan penglihatan. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan standar yang sudah kerap dilakukan saat berkunjung ke dokter mata.
Anda pasti pernah lihat ada suatu kertas berisi huruf dengan berbagai ukuran yang ditempel di tembok saat berada di ruangan dokter mata. Kertas tersebut lah yang akan digunakan sebagai salah satu instrumen untuk tes mata silinder.
Saat pemeriksaan, Anda akan diinstruksikan berdiri atau duduk sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter dari tembok, sebelum membaca huruf yang ada di sana.
Jika Anda bisa melihat semua huruf dengan baik dari jarak 20 kaki, maka hasil pemeriksaan mata menunjukkan visus 20/20. Artinya, tidak ada gangguan penglihatan yang Anda alami.
Namun jika salah satu angka hasil pemeriksaan tersebut berbeda, maka ada suatu gangguan yang perlu mendapat perawatan.
Misalnya, pada hasil pemeriksaan visus 20/80, Anda perlu berdiri di jarak 20 kaki untuk bisa melihat jelas, layaknya orang normal yang membaca dari jarak 80 kaki.
Dilansir dari Asosiasi Optimetris Amerika Serikat, tes mata silinder juga bisa dilakukan dengan metode refraksi. Berikut ini tahapannya.
Dari sana, akan terlihat respons mata terhadap cahaya yang diberikan dan dokter akan mencocokkan jenis lensa yang membuat Anda bisa melihat dengan lebih jelas.
Cek mata silinder juga dapat dilakukan dengan tes mata keratometri. Tes ini dilaksanakan menggunakan alat keratometer yang dapat mengukur lengkungan atau kurvatur yang terletak di belakang kornea mata.
Dengan alat ini, dokter bisa mengetahui lengkungan yang paling tajam dan datar. Hal ini berguna untuk mengetahui kinerja kornea dan kemampuannya untuk fokus ke suatu objek.
Topografi kornea merupakan tes mata silinder modern yang bisa memberikan informasi detail ke dokter mata mengenai bentuk kornea. Saat melakukan tes ini, dokter akan menginstruksikan Anda untuk fokus melihat ke suatu objek.
Lalu selama berusaha fokus melihat, alat tersebut akan mengumpulkan berbagai informasi dan ukuran dari mata Anda. Alat ini lalu akan membuat gambaran atau pemetaan kornea pasien berdasarkan warna.
Baca Juga: 8 Makanan yang Bisa Menjaga Kesehatan Mata Hingga Tua
Anda mungkin masih ragu-ragu untuk menjalani tes mata silinder. Untuk meyakinkan diri, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu gejala mata silinder, seperti berikut ini.
Dengan mengetahui gejala mata silinder, Anda diharapkan tidak lagi ragu untuk datang ke dokter mata terdekat. Semakin cepat perawatan dimulai, maka semakin baik pula hasilnya.
Anda juga disarankan untuk segera memeriksakan mata apabila gangguan penglihatan yang terjadi sudah menghambat kegiatan sehari-hari seperti ketika berkendara maupun belajar dan bekerja.
Setelah menjalani tes mata silinder, dokter akan menentukan jenis perawatan yang paling tepat sesuai dengan kondisi Anda. Ada tiga perawatan yang umum dilakukan untuk mengatasi astigmatisma, yaitu penggunaan kacamata, lensa kontak, atau operasi mata.
Kacamata adalah perawatan untuk mata silinder yang paling umum digunakan. Kacamata akan membantu sinar yang masuk ke mata dibelokkan ke arah yang tepat, sehingga Anda bisa melihat lebih jelas.
Lensa kontak bisa dijadikan solusi praktis untuk memperbaiki penglihatan. Fungsi lensa kontak sama dengan kacamata, yaitu membelokkan pantulan cahaya ke arah yang benar sehingga pengilhatan bisa lebih jelas.
Operasi mata bisa menjadi solusi dalam jangka lebih panjang, bahkan permanen, untuk masalah mata silinder. Jenis operasi mata yang umum dilakukan antara lain:
Operasi-operasi di atas dilakukan tujuan yang sama, yaitu memperbaiki bentuk kornea, meski lewat teknik berbeda. Anda bisa berdiskusi dengan dokter mata untuk mengetahui jenis yang paling cocok.
Baca Juga
Mengalami mata silinder tentu tidak nyaman dan bisa mengganggu keseharian. Namun Anda bisa memperbaikinya dengan menjalani sejumlah pemeriksaan dan perawatan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar tes mata silinder maupun penyakit mata lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab utama buta warna parsial adalah faktor keturunan. Tak hanya satu, ada beberapa jenis buta warna sebagian tergantung warna yang dilihat.
Katarak pada bayi bisa berpengaruh terhadap penglihatannya. Semakin dini untuk dikenali, semakin awal pula tindakan yang tepat bisa dilakukan sehingga tingkat keberhasilan operasi semakin tinggi.
Buta warna dikategorikan menjadi buta warna total dan parsial. Buta warna total dan parsial berbeda pada kemampuannya mengenali dan melihat warna.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved