Imunisasi MR adalah imunisasi untuk mencegah penyakit measles (campak) dan rubella. Vaksin ini wajib diberikan pada anak mulai dari usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun.
2023-03-23 19:58:36
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Imunisasi measles rubella wajib diberikan pada anak sejak usia dini
Table of Content
Imunisasi MR (Measles Rubella) memiliki peran penting dalam mencegah penyakit measles atau campak dan penyakit rubella. Kedua penyakit ini cenderung melanda anak-anak dan dapat menyebabkan cacat bahkan hingga kematian.
Advertisement
Berdasarkan pusat data informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dalam kurun waktu tahun 2010-2015 terdapat 23.164 kasus campak dan 30.463 kasus rubella. Pemerintah pun terus mencanangkan program vaksin MR untuk mengendalikan penyakit tersebut.
Lantas, seperti apakah imunisasi MR dan apa saja yang perlu diketahui oleh orangtua sebelum memberikannya kepada anak.
Imunisasi MR adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit campak dan rubella (campak Jerman). Kedua penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang berbeda. Namun, virusnya bisa menular melalui batuk, bersin, dan kontak langsung dengan penderita.
Anak-anak yang belum pernah diimunisasi campak dan rubella memiliki risiko tinggi tertular penyakit ini. Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini, tapi keduanya dapat dicegah melalui vaksin campak rubella.
Komposisi vaksin MR terdiri dari virus campak dan rubella yang dilemahkan. Vaksin ini dapat diberikan kepada anak mulai usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun.
Penyuntikan vaksin MR dapat membantu tubuh anak mengenal dan membentuk kekebalan terhadap virus tersebut. Alhasil, kelak sistem kekebalan tubuh bisa melawan virus campak dan rubella saat masuk ke tubuh.
Orangtua tak perlu khawatir mengenai keamanan imunisasi MR. Sebab, vaksin rubella dan campak sudah mempunyai izin edar dari BPOM, serta mendapatkan prakualifikasi dari badan kesehatan dunia (WHO) sehingga aman digunakan.
Perlu diketahui, vaksin MR berbeda dengan MMR. Vaksin MR hanya mencegah campak dan rubella, sedangkan vaksin MMR juga dapat mencegah gondongan (mumps). Meski demikian, penyakit gondongan relatif jarang ditemukan.
Anak bisa memperoleh imunisasi MR di puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Namun, sebelumnya perhatikan beberapa hal berikut karena anak tidak boleh menjalani imunisasi rubella dan campak jika memiliki kondisi ini:
Setelah memahami imunisasi MR itu apa, Anda juga perlu mengetahui jadwal pemberian dan dosisnya.
Imunisasi measles rubella biasanya diberikan lebih lambat dari imunisasi lainnya karena masih terdapat antibodi dari ibu yang diberikan kepada anak yang mampu melindungi si kecil dari penyakit-penyakit tertentu sampai dengan usia satu tahun.
Bagi yang belum mengetahui imunisasi MR umur berapa, sesuai anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jadwal pemberian vaksin MR adalah mulai dari anak berusia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun.
Jika anak mendapatkan vaksin MR dosis pertama saat berusia 9 bulan, maka dosis kedua akan diberikan saat anak berusia 18 bulan. Selanjutnya, dosis ketiga diberikan saat anak kira-kira berusia kelas 1 Sekolah Dasar (SD).
Dosis vaksin MR untuk anak adalah 0,5 ml. Vaksin ini akan disuntikkan ke kulit atau otot sehingga masuk ke dalam tubuh untuk membentuk kekebalan.
Setelah anak mendapat imunisasi campak rubella, tunggulah sekitar 30 menit untuk mengantisipasi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Imunisasi MR akan diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan di bawah pengawasan dokter. Pemberian imunisasi ini menggunakan alat suntik sekali pakai untuk menghindari pemakaian berulang jarum sehingga dapat mencegah penularan penyakit HIV/AIDS, hepatitis B, dan hepatitis C.
Penyuntikan dilakukan pada otot deltoid di lengan kiri atas. Namun, sebelumnya, dokter akan membersihkan kulit area pemberian suntikan dengan kapas kering sekali pakai. Sementara itu, jika lengan anak tampak kotor, ia akan diminta untuk membersihkannya terlebih dahulu.
Setelah vaksin disuntikan, jarum akan ditarik keluar. Lalu, kapas kering akan ditekan pada bekas suntikan. Anak yang sudah diimunisasi harus menunggu selama 30 menit di tempat pelayanan vaksinasi untuk mengantisipasi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Baca Juga
Imunisasi MR diyakini sangat efektif dalam mencegah campak dan rubella serta mengurangi risiko terkena komplikasi dari kedua penyakit tersebut.
Satu dosis dari vaksin MR memiliki efektivitas sebesar 97 persen dalam mencegah rubella dan 93 persen dalam menangani campak.
Namun, menjalani imunisasi measles rubella bukan berarti Anda 100 persen kebal dari kedua penyakit tersebut. Anak bisa saja tetap terjangkit campak ataupun rubella, tetapi tidak akan separah anak lain yang tidak menjalani imunisasi.
Pemberian imunisasi MR perlu memperhatikan kontraindikasi. Kontraindikasi adalah gejala atau kondisi spesifik yang membuat pengobatan tertentu tidak disarankan karena bisa membahayakan pasien.
Mengenai kontraindikasi tersebut, vaksin MR sebaiknya tidak diberikan jika anak menggunakan obat-obatan yang memiliki efek imunosupresif, radioterapi, atau kortikosteroid dosis tinggi.
Namun, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum pemberian imunisasi MR, terutama jika anak menjalani terapi atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Umumnya, anak tidak akan mengalami efek samping dari imunisasi MR. Namun, jikalau mereka terkena efek samping vaksin MR, jarang yang mendapatkan dampak serius.
Berikut adalah beberapa efek samping imunisasi MR yang mungkin terjadi.
Reaksi tersebut biasanya hilang dalam waktu 2-3 hari. Pada kasus yang jarang terjadi, anak berpotensi mengalami radang otak dan reaksi alergi yang serius terhadap vaksin dari imunisasi measles rubella.
Sempat beredar isu jika imunisasi MR bisa menyebabkan autisme pada anak. Namun, hingga saat ini belum ada bukti yang mendukung bahwa imunisasi jenis apa pun bisa menyebabkan autisme. Jadi, jangan sampai Anda keliru dan enggan memberi imunisasi pada anak.
Anda dapat bertanya kepada pelayanan puskesmas atau dokter anak mengenai jadwal imunisasi MR dan lainnya.
Jika ingin berdiskusi lebih lanjut seputar imunisasi MR, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Vaksin hepatitis B bermanfaat untuk mencegah seseorang mengalami hepatitis B. Vaksin ini dapat membantu memproduksi kekebalan tubuh melalui antibodi yang membuat Anda terhindar dari infeksi virus tersebut.
Terdapat sejumlah cara ampuh untuk mengatasi anak manja yang bisa dilakukan oleh Ayah dan Bunda di rumah, mulai dari bersikap disiplin, memberikan konsekuensi jika anak melanggar peraturan, dan menunjukkan ketegasan.
Ada banyak cara untuk memperkuat hubungan ibu dan anak perempuan, seperti menjaga komunikasi, mengajaknya bermain, hingga makan bersama di meja.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved