Karena lahir terlalu cepat, umumnya bayi prematur memiliki postur tubuh kecil dan berat badan rendah. Usia koreksi dapat digunakan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur. Cari tahu perkembangan bayi prematur secara lengkap dalam artikel ini.
2023-03-19 09:23:09
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Dibandingkan bayi normal, tubuh bayi prematur akan terlihat kecil dan sangat rapuh
Table of Content
Karena terlahir lebih cepat, perkembangan bayi prematur sedikit berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan.
Advertisement
Karena itu juga, bayi prematur cenderung memiliki masalah medis seperti berat badan sulit naik, infeksi hingga gangguan jantung, paru-paru, atau usus setelah mereka lahir.
Umumnya, semakin dini bayi lahir semakin tinggi pula risiko komplikasinya dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Nah, salah satu cara bagi orangtua dan dokter untuk memantau tumbuh kembang bayi prematur adalah lewat usia koreksinya.
Simak penjelasan mengenai tahapan perkembangan, usia koreksi, ciri-ciri, hingga risiko kesehatannya.
Sebelum memantau perkembangan bayi yang lahir prematur, Anda perlu lebih dulu mengetahui serta memahami usia koreksi. Ini perlu Anda lakukan karena ada perbedaan usia dengan bayi cukup bulan.
Usia bayi prematur tidak terhitung berdasarkan umur kronologis, yaitu usia yang dihitung sesuai tanggal lahir bayi.
Usia kronologis tidak digunakan sebagai tolak ukur perkembangan bayi prematur karena tumbuh kembang dan fungsi organ mereka tidak seperti bayi yang lahir cukup bulan.
Cara menghitung umur bayi prematur adalah menggunakan usia koreksi. Usia koreksi didapat dari usia kronologis yang dikurangi jumlah jeda minggu atau bulan bayi dilahirkan.
Berikut adalah cara menghitung umur bayi prematur:
Misalnya bayi Anda lahir prematur lahir pada usia kehamilan 32 minggu. Artinya, waktu lahirnya lebih cepat 8 minggu dari seharusnya.
Dengan perhitungan di atas, kalau sekarang usia kronologisnya 7 bulan (31 minggu), usia koreksi si kecil adalah 31 minggu – 8 minggu = 23 minggu.
Usia koreksi penting diketahui, karena digunakan untuk memantau dan mengevaluasi tumbuh kembang bayi prematur.
Baca Juga
Setiap bayi baru lahir berkembang sesuai dengan kemampuan, pemberian rangsangan, dan kondisi kesehatannya masing-masing.
Ini pula yang membedakan proses tumbuh kembang bayi cukup bulan dengan bayi prematur.
Bayi prematur adalah bayi yang lahir saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. Karena terlahir lebih cepat, bayi prematur umumnya lebih berisiko mengalami keterlambatan tumbuh kembang dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan.
Keterlambatan perkembangan ini terjadi karena beberapa organ tubuh bayi prematur belum berkembang sempurna sehingga belum berfungsi dengan baik ketika mereka lahir.
Maka, bayi jadi lebih sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim.
Mengutip dari Healthy Children, berikut adalah penjelasan mengenai perkembangan dan pertumbuhan bayi prematur sesuai dengan usia koreksi.
Bayi prematur umur 1 bulan kemungkinan sudah bisa menggerakkan kedua tangan dan kakinya secara bersamaan. Bayi juga sudah bisa sedikit menggerakkan jarinya.
Di usia ini, bayi sudah mampu mengisap dan menjilat. Akan tetapi, ia belum bisa minum ASI sendiri secara langsung. Oleh karena itu, bayi prematur usia 1 bulan masih membutuhkan bantuan Anda untuk menyusui dan bernapas.
Saat orangtua sedang melatih posisi tengkurap, ia mungkin melatih diri untuk mencoba pelan-pelan mengangkat dagu. Walaupun belum bisa, biarkan ia mencoba pelan-pelan sesuai dengan kemampuannya.
Walaupun sedikit demi sedikit, ada perkembangan motorik lainnya pada bayi prematur usia 2 bulan.
Seperti mencoba membuka dan menutup tangan, mulai berusaha mengangkat kepala dan dada saat tengkurap, serta menjaga kepala tetap stabil saat dipegang dalam posisi duduk.
Secara perlahan, perkembangan motorik bayi prematur usia 4 bulan tangannya mulai stabil saat membuka tangan. Bahkan, ia sudah mencoba untuk memegang benda.
Dalam posisi tengkurap, ia mulai bisa menahan tubuh dengan bagian siku dan pergelangan tangan.
Setelah sebelumnya ia mulai kuat tengkurap, perlahan-lahan ia mencoba untuk memutar badan atau berguling. Saat punggungnya mulai kuat, bayi prematur juga sudah bisa duduk sebentar tanpa dukungan.
Lalu, pada perkembangannya di usia 6 bulan ia pun sudah belajar mengoper mainan dari satu tangan ke tangan lainnya.
Dengan punggung yang semakin terlatih, kini tahapan perkembangan yang bisa orangtua lihat adalah kemampuannya duduk sendiri.
Bayi prematur umur 9 bulan pada umumnya bisa mulai duduk tanpa dukungan. Setelah itu, ia mulai mencoba merangkak serta menarik tubuh untuk mencoba berdiri.
Kemampuan motorik lainnya adalah mengambil makanan dan juga benda kecil yang mudah ia gapai. Setelah mengambil benda, ia juga mulai mencoba memukul benda.
Tak jauh berbeda dengan perkembangan usia 12 bulan bayi lahir cukup bulan, bayi prematur di usia koreksi ini pun mulai mencoba langkah pertama.
Biasanya, si kecil akan mencoba langkah pertama setelah sudah bisa berdiri dengan atau tanpa bantuan orangtua.
Ia juga mungkin akan semakin lancar ketika mengambil makanan dan memakannya sendiri.
Setelah mencoba terus berjalan agar semakin lancar, si kecil juga mungkin belajar menaiki tangga dengan tangan yang masih dipegang. Saat duduk pun sudah menggunakan sandaran seperti kursi.
Perkembangan motorik lainnya, anak Anda juga sudah bisa mencoret-coret serta melempar bola kecil.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap bayi prematur pun menjalani proses tumbuh kembang yang berbeda-beda.
Jangan pula membandingkan perkembangan satu bayi prematur dengan yang lainnya.
Jadikanlah penjelasan di atas hanya sebagai acuan pengetahuan umum, bukan sebagai tolok ukur yang wajib dimiliki.
Baca Juga
Orangtua perlu mengingat bahwa perkembangan bayi prematur berbeda dengan bayi cukup bulan.
Sebagai contoh, ketika ia lebih rewel, cara merespon yang berbeda, atau lebih sulit tidur sepanjang malam. Sebagian besar bayi prematur mengalami hal ini pada tahun pertama.
Sebaiknya, orangtua perlu lebih fokus pada kemajuan daripada target perkembangan seperti bayi cukup bulan. Jangan terpaku pada usia serta pencapaian dari perkembangan bayi.
Perhatikan ciri-ciri dari pertumbuhannya, seperti saat anak sudah mulai mengoceh, merangkak, merespon komunikasi orangtua, hingga saatnya ia belajar berdiri dan berjalan.
Jadi, hal yang paling penting adalah ketika si kecil menunjukkan adanya progres dari perkembangan dan pertumbuhannya.
Cara terbaik untuk memastikan bayi berada di jalurnya adalah dengan berkonsultasi secara rutin dengan dokter anak dan dokter spesialis lainnya. Jadi, apabila ada kondisi tertentu, ia bisa mendapatkan perawatan dengan cepat.
Baca Juga
Sebagian besar bayi prematur akan berkembang secara normal. Akan tetapi, mereka juga berisiko tinggi mengalami komplikasi, masalah perkembangan, dan juga masalah kesehatan.
Untuk itu, bayi prematur perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Berikut adalah risiko kesehatan yang mungkin saja terjadi, seperti:
Bayi yang terlahir prematur pada perkembangannya dapat mengalami retinopati prematuritas. Ini adalah penyakit yang terjadi ketika pembuluh darah membengkak dan tumbuh berlebihan di lapisan saraf, seperti retina.
Terkadang, pembuluh darah retina yang abnormal secara bertahap melukai retina dan keluar dari posisinya (ablasi retina). Apabila tidak terdeteksi, bisa menyebabkan kebutaan.
Risiko lainnya yang mungkin terjadi pada bayi prematur adalah gangguan pendengaran. Untuk itu, sebelum pulang bayi akan diperiksa terlebih dahulu pendengarannya di rumah sakit.
Jika masalah kesehatannya tergolong kritis, bayi prematur juga berisiko mengalami masalah gigi. Sebagai contoh, perubahan warna gigi, susunan yang tidak sesuai, serta pertumbuhan gigi yang tertunda.
Setelah lahir, bayi prematur mungkin mengalami kesulitan bernapas karena sistem pernapasan belum matang.
Misalnya, kekurangan surfaktan yang menyebabkan sindrom gangguan pernapasan, karena paru-paru tidak mengembang dan berkontraksi secara normal.
Apabila perkembangannya terganggu, ada pula kondisi pernapasan lainnya seperti bronkopulmoner dan apnea.
Perkembangan bayi prematur yang terhambat juga membuatnya cenderung memiliki masalah kesehatan kronis. Seperti infeksi, asma, sistem kekebalan tubuh terganggu, dan masalah makan.
Cerebral palsy adalah gangguan pergerakan, tonus otot, atau postur yang penyebabnya adalah infeksi. Selain itu, penyebab lainnya adalah cedera pada otak bayi di masa awal kehamilan atau perkembangan bayi dalam kandungan belum matang.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai tahap perkembangan bayi prematur, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Refleks babinski adalah refleks kaki yang terjadi secara alami pada bayi dan anak kecil. Umumnya refleks babinski terjadi pada usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Banyak faktor yang diduga bisa menyebabkan seseorang menderita kelainan kromosom. Meski demikian, penyebab pasti kondisi ini hingga kini belum diketahui pasti.
Sunat pada bayi merupakan salah satu prosedur yang cukup aman dilakukan. Manfaatnya dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih hingga menjaga kesehatan penis.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved