Asma pada anak adalah penyakit saluran pernapasan yang ditandai dengan sering batuk, suara mengi, dan sesak napas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetik.
2023-03-28 23:59:37
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Asma pada anak bisa dikontrol dengan pengobatan yang tepat
Table of Content
Penyakit asma pada anak sebenarnya tidak berbeda dengan asma yang terjadi pada orang dewasa. Hanya saja, terkadang ada perbedaan gejala yang dialami.
Advertisement
Selain itu, anak yang mengidap kondisi ini akan lebih rentan mengalami radang paru-paru dan saluran pernapasan saat pilek atau terpapar zat-zat penyebab alergi, misalnya debu.
Pada beberapa anak, kondisi ini juga membuat mereka kesulitan untuk menjalani keseharian seperti teman sebayanya. Sebab, mereka tidak cukup kuat atau bebas untuk bermain dan berolahraga.
Asma yang diderita anak juga biasanya membuat mereka jadi lebih sering harus bolak-balik ke dokter sehingga berpotensi mengganggu jam sekolahnya.
Asma pada anak tidak bisa disembuhkan dan gejalanya dapat berlanjut hingga dewasa. Namun, dengan perawatan yang tepat, gejala bisa terkendali dan mencegah kerusakan pada paru-paru anak.
Penyebab asma pada anak maupun orang dewasa sebenarnya belum diketahui pasti. Namun, beberapa faktor disinyalir berperan terhadap kondisi ini:
Jadi, anak yang mengidap penyakit ini biasanya memiliki orangtua atau saudara dekat dengan kondisi serupa. Lantas, sebenarnya apa yang terjadi saat anak mengalami asma?
Pada kondisi normal, saat kita bernapas, udara akan masuk lewat hidung atau mulut lalu turun ke tenggorokan dan berakhir pada paru-paru.
Saat kita membuang napas, proses yang sama akan terjadi dengan urutan dari paru-paru dan berakhir di hidung atau mulut.
Pada anak yang mengalami asma, proses bernapas tidak bisa berjalan semudah ini. Sebab, saat penyakit ini kambuh, jalur udara yang biasa dilewati membengkak dan dipenuhi oleh lendir atau dahak.
Selain itu, otot-otot yang terdapat di jalur napas juga mengencang sehingga jalur napas menjadi lebih sempit dan membuat udara lebih susah lewat. Akibatnya, anak yang mengalami asma akan kesulitan bernapas.
Kondisi asma pada anak sendiri bisa kambuh akibat dipicu oleh beberapa hal, seperti:
Gejala asma pada anak yang sering muncul, antara lain:
Sama halnya dengan anak-anak, gejala asma pada bayi juga ditandai dengan sesak napas, napas terengah-engah, mengi, napas cepat atau dangkal, sulit makan atau menyusu, serta wajah dan bibir pucat atau kebiruan.
Berbagai gejala di atas, seperti batuk asma pada anak, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Maka dari itu, orangtua perlu menyikapi asma secara serius agar bisa diatasi.
Perlu diingat, tidak semua anak yang mengidap asma akan mengalami gejala yang sama. Sehingga, perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter untuk memastikannya.
Serangan asma yang parah dapat berbahaya jika tidak segera ditangani. Berikut adalah tanda-tandanya:
Baca Juga
Karena asma pada anak bukanlah kondisi yang bisa disembuhkan, maka dokter akan melakukan langkah-langkah untuk meredakan gejalanya ketika kambuh.
Secara umum, cara mengatasi asma pada anak dibedakan menjadi dua jenis, yaitu perawatan jangka pendek dan perawatan jangka panjang.
Perawatan jangka pendek adalah perawatan yang dilakukan segera setelah asma kambuh untuk meredakan gejalanya.
Dokter dapat memberikan obat asma untuk anak yang akan membuka jalur napas secara cepat supaya mereka bisa bernapas lebih lega, seperti bronkodilator, steroid, atau formoterol.
Karena bersifat jangka pendek, efek obat ini bisa langsung terasa saat diberikan tapi juga cepat hilang.
Pada anak yang berusia di bawah 3 tahun, dokter akan menunggu beberapa saat sebelum memberikan obat jika gejala asma yang dialami tidak terlalu parah. Sebab, efek samping obat asma anak di usia tersebut belum begitu jelas.
Jika gejala asma pada anak bisa mereda tanpa obat, maka dokter akan menghindari pemberian obat.
Namun, apabila gejala yang terjadi cukup parah, maka dokter akan meresepkan obat yang dinilai paling aman agar anak bisa kembali bernapas dengan lega.
Obat asma anak yang digunakan dalam jangka panjang bisa membantu mengurangi frekuensi kekambuhan. Untuk mengontrol asma pada anak, dokter dapat meresepkan inhaler asma berisi obat kortikosteroid yang bisa dihirup.
Kortikosteroid adalah obat yang mampu meredakan inflamasi atau peradangan pada saluran pernapasan sehingga bisa membuka jalur napas dengan baik.
Selain itu, dokter juga akan meresepkan obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat asma anak ada yang perlu dikonsumsi setiap hari, tetapi sebagian lainnya tidak.
Pastikan Anda mengikuti instruksi dokter dengan baik ketika menggunakan obat asma pada anak yang bersifat jangka panjang. Usahakan jangan sampai terlewat untuk memberikannya di waktu-waktu yang sudah ditentukan.
Sebab, cara mengobati asma pada anak tidak boleh sembarangan. Anda juga harus menghindari penggunaan yang terlalu sering ataupun melebihi dosis yang dianjurkan karena bisa meningkatkan risiko munculnya efek samping obat.
Jika Anda memiliki anak yang menderita penyakit asma, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawatnya, yaitu:
Dengan memahami kondisinya lebih jauh, Anda dapat membantu asma anak agar lebih terkendali sehingga tidak mengganggu kehidupannya sehari-hari.
Dikutip dari Healthline, sebenarnya tidak ada makanan untuk penderita asma pada anak yang spesifik.
Meski begitu, terdapat beberapa makanan yang bisa mendukung fungsi paru-paru pada anak yang mengidap asma, di antaranya:
Menurut Vitamin D Council, mendapatkan asupan vitamin D yang cukup dipercaya bisa mengurangi serangan asma pada anak berusia 6-15 tahun.
Makanan yang mengandung vitamin D meliputi ikan salmon, susu, hingga telur.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Medicine di tahun 2018 mengungkapkan, anak penderita asma secara umum memiliki kadar vitamin A yang rendah di dalam darah, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengidap asma.
Maka dari itu, vitamin A dipercaya bisa mendukung fungsi paru-paru pada anak yang menderita asma.
Makanan yang mengandung vitamin A, di antaranya brokoli, wortel, bayam, hingga ubi.
Makanan untuk penderita asma pada anak yang baik dikonsumsi selanjutnya adalah apel.
Menurut sebuah penelitian di dalam Journal Nutrition, apel dianggap sebagai buah yang bisa menurunkan risiko asma dan meningkatkan fungsi paru-paru.
Sebuah survei yang dimuat dalam European Respiratory Journal menemukan bahwa pisang berpotensi bisa meredakan mengi pada penderita asma.
Sebab, buah berwarna kuning ini mengandung antioksidan dan kalium yang dianggap mampu meningkatkan fungsi paru-paru.
Kambuhnya asma pada anak memang tidak selalu bisa dicegah. Namun, tetap ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinannya, seperti:
Baca Juga
Setelah mengetahui lebih jauh mengenai penyakit asma pada anak, orangtua diharapkan bisa lebih waspada jika sewaktu-waktu gejala kekambuhan mulai tampak.
Meski sudah dibekali inhaler dan obat oleh dokter, jangan ragu untuk membawanya ke rumah sakit apabila si kecil terlihat kesulitan untuk bernapas.
Jika Anda ingin bertanya seputar asma pada anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan tidur hingga depresi termasuk komplikasi asma yang tidak bisa Anda anggap remeh. Kenali pencegahannya di sini.
Penggunaan sarung tangan karet hanya untuk melindungi diri, tapi tidak mencegah infeksi virus corona, jika Anda tidak cuci tangan, jaga jarak, dan pakai masker. Jadi, jangan lagi salah kaprah, ya!
Normalnya, saat kita bernapas. Namun, ada kalanya seseorang mengalami mengi. Mengi adalah sebutan untuk napas berbunyi dengan frekuensi tinggi akibat peradangan atau penyempitan saluran pernapasan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved