Sakitnya melahirkan terjadi dalam tiga tahap, yakni tahap 1 (pembukaan 1 hingga 10), tahap 2 (pembukaan 10 hingga bayi dilahirkan), dan tahap 3 (mengeluarkan plasenta dari rahim).
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
4 Jun 2020
Rasa sakit melahirkan bisa semakin kuat seiring dengan bertambahnya tahap persalinan
Table of Content
Banyak hal yang harus Anda siapkan ketika akan melahirkan normal, salah satunya adalah mengetahui rasa sakit melahirkan yang kerap ditakuti oleh sebagian ibu hamil. Rasa sakit saat melahirkan biasanya disebabkan oleh kontraksi otot rahim dan tekanan pada leher rahim menjelang proses persalinan.
Advertisement
Setiap ibu hamil merasakan derajat sakit yang berbeda-beda. Ada yang menggambarkan sakitnya melahirkan mirip dengan kram saat menstruasi, ada pula yang sangat merasa tersiksa hingga menggambarkannya seperti tulang-tulang yang patah secara bersamaan.
Yang membuat rasanya melahirkan terasa sakit ini kian tak tertahankan adalah kontraksi yang datang terus-menerus, bahkan kian sering ketika pembukaan jalan lahir semakin besar. Di saat inilah, melahirkan akan terasa sangat melelahkan karena Anda memiliki jeda waktu yang singkat untuk sekedar menarik napas di antara dua kontraksi yang kian intens.
Rasa sakit saat melahirkan normal datang secara bertahap. Dimulai ketika Anda mengalami pembukaan jalan lahir. Menurut Asosiasi Kehamilan Amerika (APA), sakitnya melahirkan normal terjadi dalam tiga tahapan, yakni tahap pertama (pembukaan 1 hingga 10), tahap kedua (pembukaan 10 hingga bayi dilahirkan), dan tahap ketiga (mengeluarkan plasenta dari rahim).
Pada tahap pertama, Anda akan merasakan sakitnya melahirkan dengan periode paling panjang dibanding dua tahap selanjutnya. Oleh karena itu, dikutip dari American Pregnancy, APA kembali membagi tahap ini ke dalam tiga fase sesuai dengan ukuran pembukaan jalan lahir, yaitu:
Rasa sakit melahirkan pada tahap pertama ini mirip dengan kram saat menstruasi yang sangat intens di bagian punggung bawah dan area pelvis. Lamanya tahapan yang dilalui oleh setiap ibu hamil berbeda-beda. Ada ibu yang mengalami tahap awal hanya 8 jam, namun tidak sedikit juga yang harus menjalaninya hingga 24 jam bahkan lebih.
Baca juga: Penyebab Jahitan Pasca Melahirkan Normal Bengkak dan Infeksi
Kontraksi biasanya berlangsung 30-45 detik dengan jeda 5-30 menit di antara dua kontraksi. Namun, kontraksi akan semakin terasa menyakitkan dan jeda akan semakin sebentar seiring bertambahnya ukuran pembukaan.
Anda juga akan mengalami pecah ketuban, bisa di fase awal, aktif, maupun transisi. Ada ibu hamil yang tidak menyadari bahwa air ketubannya sudah pecah. Namun bila Anda menyadarinya, catat waktu pecah ketuban itu dan komunikasikan dengan bidan atau dokter yang menangani Anda.
Rasa sakit melahirkan akan mencapai puncaknya ketika Anda memasuki fase transisi. Di saat inilah, kontraksi bisa berlangsung seperti tanpa jeda dan Anda mungkin mengalami sakit kepala, mual, dan perut kembung.
Namun, jangan menyerah karena tahap ini juga merupakan yang paling singkat di antara kedua fase sebelumnya. Fase transisi juga menandakan Anda akan bertemu dengan buah hati dalam waktu yang tidak lama lagi.
Rasa sakit melahirkan di tahap kedua digambarkan seperti rasa mulas yang tidak tertahankan karena Anda merasa harus segera mengejan dan mengeluarkan jabang bayi yang sudah berada di ujung jalan lahir. Banyak ibu hamil yang mengatakan tahap ini sangat melegakan karena mengejan membantu mereka menyalurkan rasa sakit yang dirasakan selama tahap pertama.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Perdarahan Setelah Melahirkan Normal
Tahapan ini bisa berlangsung selama beberapa menit hingga 3 jam. Ketika kepala bayi sudah terlihat, Anda mungkin akan merasakan sensasi seperti terbakar atau tertusuk di sekitar kemaluan karena vagina Anda mengalami peregangan luar biasa ketika mengejan.
Di tahap terakhir ini, Anda akan merasakan kram atau kontraksi ringan saat dokter atau bidan mengeluarkan plasenta dari rahim. Namun, sakitnya melahirkan di tahap ini seperti tidak berarti setelah Anda melalui kontraksi yang intens selama berjam-jam sebelumnya, apalagi ketika bayi sudah ada dalam pelukan Anda untuk melakukan inisiasi menyusu dini.
Baca Juga
Untuk memabntu meringankan rasa sakit melahirkan dapat dilakukan sebelum atau selama proses persalinan. Salah satu yang dapat Anda lakukan sebelum pembukaan datang adalah bergerak aktif selama hamil, serta mengikuti kelas prenatal yang mengajarkan beberapa teknik relaksasi dan pernapasan agar Anda lebih rileks menjalani tahap pertama hingga tahap ketiga persalinan.
Saat proses persalinan berlangsung, beberapa ibu hamil juga memiliki teknik tersendiri dalam mengalihkan pikirannya dari rasa sakit saat melahirkan. Mereka bisa mendengarkan musik, mandi, tidur dengan posisi tertentu, hingga minta dipijat oleh suami.
Bila sakitnya melahirkan sudah tidak tertahankan, Anda bisa meminta bantuan medis dan mendapat perawatan, seperti:
Ada pula metode pengurang sakitnya melahirkan dengan obat penenang, opioid, maupun pudenal block. Apa pun langkah yang Anda pilih, pastikan untuk membicarakannya dengan bidan atau dokter kandungan yang menangani Anda karena setiap pengobatan memiliki risiko dan efek sampingnya masing-masing.
Jika Anda ingin bertanya langsung pada dokter terkait rasa sakit melahirkan, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Peanut ball memiliki manfaat untuk memperlancar proses persalinan. Ada beberapa posisi saat menggunakan peanut ball agar proses persalinan lancar.
13 Sep 2021
Induksi persalinan adalah proses stimulasi untuk merangsang kontraksi rahim sebelum kontraksi alami terjadi, dengan tujuan untuk mempercepat proses melahirkan. Ini cara membuka jalan lahir yang aman.
25 Apr 2023
Inversio uteri adalah komplikasi kehamilan, yang membuat posisi rahim terbalik dan berusaha keluar lewat leher rahim bahkan hingga vagina. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan ibu mengalami perdarahan hebat bahkan meninggal dunia.
18 Jun 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved