Sering makan menggunakan sendok plastik? Mulai sekarang, Anda harus menghindari atau setidaknya mengurangi pemakaiannya karena kandungan yang ada di sendok plastik dapat membahayakan kesehatan
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
20 Mei 2020
Sendok plastik dengan berbagai pilihan warna
Table of Content
Penggunaan sendok plastik dalam kehidupan sehari-hari sering kali sulit dielakkan. Bahkan tak jarang restoran atau rumah makan juga memberikan sendok plastik saat Anda memesan makanan dengan cara takeaway.
Advertisement
Sendok plastik sering digunakan sebagai pilihan yang murah dan nyaman untuk bisnis atau pribadi. Selain ringan, sendok plastik mudah dibawa dan dapat dibuang, alih-alih dibersihkan lalu digunakan kembali. Di balik kemudahannya, apakah Anda tahu bahaya menggunakan sendok plastik?
Pada dasarnya, mengonsumsi makanan dengan sendok plastik tidak baik bagi kesehatan. Apalagi jika dilakukannya terlalu sering. Terlebih lagi, apabila Anda makan makanan yang panas dengan menggunakan sendok plastik. Zat kimia pada sendok plastik bisa ikut termakan akibat panasnya makanan.
Polycarbonat (PC) adalah bahan yang terkandung dalam sendok plastik. Sayangnya, peralatan yang berbahan polycarbonat tidak tahan panas. Jika dipanaskan pada suhu 90 derajat Celsius, peralatan ini akan mengeluarkan zat BPA (Bisphenol A).
BPA adalah estrogen sintetis lemah yang dapat mempengaruhi hormon tubuh. BPA banyak ditemukan di banyak produk berbahan dasar plastik, tak terkecuali sendok plastik.
WHO pun telah melarang penggunaan peralatan makan atau masak, termasuk sendok plastik, yang mengandung BPA karena dapat larut dari plastik ke makanan yang dikonsumsi manusia. Dalam jangka waktu yang panjang, zat yang terkandung dalam sendok plastik tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Berikut adalah bahaya yang bisa ditimbulkan jika terlalu sering menggunakan sendok plastik.
Apabila sendok plastik digunakan terlalu sering untuk makan makanan yang panas, berlemak, atau berminyak maka molekul pada plastik akan memuai. Adanya kandungan BPA di dalam sendok plastik menyebabkannya sangat berbahaya karena dapat memicu terjadinya kanker.
Sebuah studi menemukan bahwa BPA dapat meniru estrogen dan hormon lainnya, serta berinteraksi dengan reseptor sel tertentu untuk meningkatkan perkembangan kanker payudara, ovarium, dan prostat.
Studi lain juga menunjukkan bahwa BPA dapat mengurangi efektivitas kemoterapi pada pasien kanker payudara. Hal ini juga menjadi penyebab kekhawatiran bagi siapa saja yang menjalani terapi radiasi.
Seperti yang Anda ketahui bahwa selama kehamilan, wanita tidak boleh minum alkohol atau merokok, dan mereka juga harus sangat berhati-hati dalam memilih makanan. Ternyata bukan hanya itu, wanita hamil juga harus berhati-hati dengan sendok plastik yang mungkin sering mereka gunakan.
Menurut sebuah studi, BPA memiliki efek negatif pada beberapa proses perkembangan janin. BPA yang terkandung dalam sendok plastik bisa masuk ke tubuh wanita dan mengelabuhi sistem reproduksi untuk berpikir itu adalah hormon.
Dengan begitu, BPA dapat mempengaruhi kualitas sel telur yang dihasilkan seorang wanita, serta mengubah DNA janin yang dapat menyebabkan cacat lahir.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa BPA menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi pria, yang mana bisa memengaruhi fungsi reproduksi pria. Zat BPA dalam sendok plastik dapat memengaruhi kesuburan dan perkembangan anak, bahkan hingga generasi mendatang.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duke University Medical Center menemukan bahwa keberadaan BPA dalam sendok plastik dapat mencegah penghapusan klorida dari sistem saraf pusat dan juga mengganggu cara kerja otak dalam mengatur gen.
Kelebihan klorida dalam otak disinyalir sebagai penyebab utama munculnya demensia, penyakit Alzheimer, dan gangguan kognitif lainnya. Hal ini bukan menjadikan BPA satu-satunya penyebab penyakit-penyakit tersebut muncul, namun untuk membuat Anda lebih aware tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh.
Kandungan Bisphenol A dalam sendok plastik juga dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan. Selain itu, BPA juga bisa mengganggu produksi dan resistensi insulin yang dapat mendatangkan masalah pada kontrol gula darah dalam tubuh Anda.
Hal ini jugalah yang berpotensi menyebabkan peningkatan produksi sel lemak sehingga berat badan Anda menjadi tak terkontrol.
Penyakit jantung dan diabetes yang disebabkan oleh obesitas memang sering kali terjadi. Selain itu, tahukah Anda bahwa BPA yang terkandung dalam sendok plastik pun ternyata menjadi salah satu faktor penyebabnya. Beberapa penelitian menemukan bahwa paparan BPA dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit jantung.
Baca Juga
Solusi yang tepat agar terhindar dari penyakit tersebut adalah dengan meminimalisir penggunaan sendok plastik. Meskipun berbahaya, bukan berarti kita tidak boleh menggunakan sendok plastik. Anda bisa memilih sendok plastik bebas BPA yang mulai banyak dijual di pasaran.
Namun, jika Anda khawatir dengan zat yang terkandung dalam sendok plastik, ada alternatif lain yang lebih aman dan bisa Anda coba, yaitu menggunakan sendok stainless steel atau sendok yang terbuat dari kayu.
Advertisement
Ditulis oleh Adhenda Madarina
Referensi
Artikel Terkait
Cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid belum bisa dilakukan. Tapi, ada ciri-ciri penyakit tersebut yang berkaitan dengan menstruasi.
14 Jun 2023
Setelah berhasil menjalani pengobatan untuk kanker testis yang diidapnya, pesepakbola muda asal Inggris, Max Taylor, diangkat ke skuad utama Manchester United. Seperti apa gejala dan pengobatan kanker testis?
27 Nov 2019
Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang kolon (usus besar) maupun rektum. Kanker ini bisa sembuh dengan perawatan seperti operasi, kemoterapi, hingga radioterapi.
13 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved