Senam otak pada lansia bertujuan untuk menjaga fungsi memori dan kognitif tetap baik. Latihan otak juga dapat memperkecil risiko lansia mengalami gangguan kognitif, seperti demensia (pikun) dan Alzheimer.
2023-03-22 10:39:38
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Bermain musik adalah salah satu kegiatan senam otak pada lansia
Table of Content
Senam otak pada lansia merupakan salah satu kegiatan yang sangat baik bagi ingatan. Hal ini tak lepas dari fakta bahwa seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan fungsi kognitif otak.
Advertisement
Lantas, apa saja manfaat senam otak untuk lansia? Kegiatan seperti apa yang bisa dijadikan medium untuk senam otak? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Meski masih memerlukan penelitian lebih lanjut, sejumlah ahli percaya bahwa senam otak dapat membantu menjaga fungsi kognitif.
Membuat otak tetap aktif menurut sebuah penelitian yang melibatkan 2,800 orang lansia berusia 65 tahun ke atas bermanfaat untuk:
Ini dimungkinkan karena senam otak dapat mencegah, atau setidaknya mengurangi, kerusakan sel-sel otak yang ditandai dengan pikun. Selain itu, senam otak juga berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada organ tersebut.
Dampak yang sama juga berlaku untuk lansia yang menderita Alzheimer maupun demensia alias pikun. Keampuhan senam otak untuk mencegah pikun dan penyakit Alzheimer ini bahkan juga sudah dibuktikan oleh penelitian.
Sementara itu, penelitian tahun 2019 dalam Open access Macedonian journal of medical sciences mengungkapkan bahwa senam otak dapat memperbaiki kualitas tidur dan mengurangi gangguan kecemasan pada lansia.
Dari penjelasan manfaat senam otak bagi lansia di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini memang sangat penting agar para lansia dapat menjalani hari tuanya dengan baik.
Ada berbagai macam latihan otak yang dapat dilakukan untuk mencegah pikun pada lansia, yakni
Mempelajari kosakata-kosakata baru yang belum pernah didengar atau baca sebelumnya disebut-sebut dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif otak.
Pasalnya, beberapa bagian otak terlibat dalam proses ‘mencerna’ kata-kata baru. Dengan membuat bagian otak tersebut tetap aktif, hal ini akan mencegahnya mengalami penurunan.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan para lansia adalah sebagai berikut:
Selain kosakata baru, mempelajari bahasa baru juga menjadi bentuk senam otak untuk mencegah pikun yang dapat dilakukan oleh para lansia.
Penelitian tahun 2012 dalam jurnal Cerebrum menyebut bahwa orang yang menguasai lebih dari satu bahasa memiliki kemampuan otak yang lebih baik ketimbang mereka yang hanya menguasai satu bahasa.
Bermain ataupun mendengarkan musik juga merupakan salah satu bentuk senam otak pada lansia. Pasalnya, bermain musik membutuhkan kreativitas.
Inilah yang kemudian akan ‘memaksa’ otak untuk tetap aktif.
Menurut penelitian tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, orang yang mendengarkan musik terbukti memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi.
Senam otak pada lansia juga dapat dilakukan dalam kegiatan meditasi. Bermeditasi membantu otak untuk bisa lebih fokus sehingga secara tidak langsung akan berdampak terhadap meningkatnya kesehatan organ tersebut.
Mengajarkan ilmu atau skill yang Anda miliki kepada orang lain dianggap sebagai salah satu bentuk senam otak oleh karena dengan melakukan kegiatan ini, Anda secara tidak langsung tetap melatih daya ingat dan pikir otak.
Jadi, jangan sungkan untuk membagikan apa yang telah Anda pelajari kepada orang lain agar otak senantiasa aktif.
Para lansia juga disarankan untuk menambah skill baru sebagai cara melatih otak agar tetap sehat dan terhindar dari gangguan kognitif.
Jurnal Psychological science tahun 2014 mengatakan bahwa aktivitas mempelajari skill baru terbukti dapat meningkatkan daya ingat lansia.
Memaksimalkan kinerja pancaindra juga merupakan senam otak pada lansia yang dapat membantu menjaga kesehatan dan fungsi dari organ tersebut.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan terkait dengan hal ini seperti memasak dan makan di berbagai restoran dengan menu masakan yang beragam.
Jenis senam otak untuk mencegah pikun yang tak kalah penting adalah bermain game asah otak. Beberapa contoh game asah otak antara lain:
Berdansa tidak hanya sebatas senam tubuh, tapi juga latihan otak. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kegiatan dansa dapat membantu meningkatkan kemampuan otak dalam menyimpan memori dan mengolah informasi.
Tai chi nyatanya juga berguna untuk latihan otak pada lansia. Ya, selain melatih keseimbangan tubuh, senam tai chi ternyata juga bermanfaat bagi kesehatan otak.
Dalam sebuah penelitian yang dirilis tahun 2013, disebutkan bahwa tai chi dapat meningkatkan volume otak dengan cara mengubah struktur dari organ tersebut.
Hal ini lantas berdampak pada membaiknya kemampuan otak dalam mengingat. Akan tetapi, ini bisa terjadi apabila tai chi dilakukan dalam jangka panjang.
Senam otak pada lansia bertujuan untuk menjaga fungsi memori dan kognitif tetap baik. Latihan otak juga dapat memperkecil risiko lansia mengalami gangguan kognitif, seperti demensia (pikun) dan Alzheimer.
Ada banyak kegiatan yang dapat dijadikan sarana senam otak. Namun, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukannya.
Gunakan layanan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mengetahui informasi seputar kesehatan lansia. Download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Otak selalu siap untuk belajar hal baru setiap waktu. Ketika menguasai kemampuan baru, tercipta pola aktivitas saraf yang baru.
Tidur dengan kipas angin menuai pro kontra. Namun pada dasarnya, tidak ada garis tegas antara boleh dan tidaknya tidur sambil menyalakan kipas angin semalaman.
Demensia dan Alzheimer seringkali dianggap sama. Padahal, demensia adalah sejenis sindrom dan masih bisa disembuhkan dengan pengobatan medis. Demensia dapat dipicu berbagai penyakit, salah satunya Alzheimer. Demensia dan Alzheimer dapat merasakan gejala-gejala penurunan fungsi otak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved