Semut jepang digadang-gadang memiliki beberapa khasiat yang ampuh mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Sayangnya hal ini belum memiliki bukti ilmiah.
5 Feb 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Semut Jepang untuk pengobatan dan efektivitasnya dalam menyembuhkan penyakit, masih membutuhkan penelitian.
Table of Content
Tenebrio molitor atau semut Jepang digadang-gadang memiliki beberapa khasiat yang diyakini ampuh mengatasi berbagai gangguan kesehatan, mulai dari menurunkan kadar kolesterol, mengatasi penyakit asam urat hingga diabetes. Lantas, benarkah demikian? Apakah sudah ada bukti ilmiah manfaat semut Jepang untuk pengobatan?
Advertisement
Kabar tentang semut Jepang yang diyakini memiliki sejumlah khasiat bagi kesehatan tersebut, membuat tidak sedikit individu terbuai. Semut yang memiliki penampakan serupa kumbang, ini diyakini dapat dikonsumsi secara langsung, dimasukkan ke dalam kapsul maupun dicampur ke dalam teh dan makanan. Bahkan para penjualnya kerap memberikan "dosis khusus" sesuai keluhan pembeli.
Sejauh ini belum ada riset ilmiah yang sanggup membuktikan manfaat semut Jepang untuk pengobatan. Sebuah penelitian yang dirilis departemen farmasi dan kimia, University of Siena di Italia bahkan masih mencari tahu lebih jauh tentang komposisi nutrisi dalam semut Jepang yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan diet, serta bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
Menanggapi hal ini, dr. R. Bowo Pramono, dosen penyakit dalam subbagian endokrin Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM) juga mengatakan perlu adanya riset maupun uji klinis lebih jauh, tentang manfaat semut Jepang untuk pengobatan.
Anda juga disarankan untuk dapat memilih pengobatan yang sudah teruji secara klinis, seperti terapi insulin untuk mengendalikan gula darah dan mengobati penyakit diabetes.
Baca Juga
Sejumlah kabar tentang efek samping yang timbul setelah mengonsumsi semut Jepang juga masih simpang siur. Beberapa ada yang menyebut mengalami tubuh panas, lemas, mual dan muntah, sehingga kadar gula darah ikut menurun.
Ada informasi yang menyebutkan kerusakan, kehancuran, bahkan timbulnya nanah pada usus. Masih diperlukan penelitian untuk membuktikan hal ini.
Sebenarnya, semut biasanya mati jika terkena enzim dalam usus. Namun, ada dua kemungkinan yang menyebabkan kerusakan usus tersebut.
Pertama, semut yang kuat akan bertahan dan tidak mati, kemudian merobek usus di berbagai bagian. Kedua, usus memang telah mengalami kerusakan sebelum mengonsumsi semut Jepant untuk pengobatan.
Prinsip terapi makan semut Jepang ini tentu perlu diuji lebih jauh, sebab gula darah bisa saja turun akibat tubuh merasa mual dan menolak makanan.
Individu yang menjalani terapi semut Jepang dan mengamini khasiatnya, diduga mengalami efek plasebo (obat kosong). Efek plasebo dapat membuat Anda merasakan sugesti kuat bahwa pengobatan yang dijalani sanggup mengatasi penyakit yang diderita.
Respons setiap individu terhadap plasebo pun bermacam-macam. Ada yang merespons secara positif akibat mensugesti proses pengobatan secara baik, sehingga mengalami kemajuan saat pemulihan. Ada juga yang negatif dan tidak mengalami dampak positif signifikan pada kesehatan.
Pada dasarnya obat yang diberikan dan ditujukan sebagai plasebo memang tidak memiliki khasiat kesehatan. Namun secara psikologis, efek plasebo ini dapat mensugesti individu agar merasa lebih baik selama menjalani masa pengobatan.
Sejumlah faktor turut memengaruhi efek plasebo yang terjadi pada individu, antara lain reaksi individu, hubungan dokter dan pasien, serta bentuk obat. Berikut ini penjelasannya.
Karena manfaat semut Jepang untuk pengobatan belum teruji secara ilmiah, Anda disarankan untuk menjalani pengobatan yang sudah teruji secara klinis. Selain itu, jika memiliki keluhan khusus dan ingin mengatasi gangguan kesehatan yang Anda alami, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Protein merupakan nutrisi yang sangat esensial bagi setiap individu. Apapun tujuannya mulai dari menurunkan berat badan, membentuk otot, atau untuk memenuhi asupan nutrisi, penting untuk tahu apakah jumlah protein telah terpenuhi.
Terlalu banyak makan makanan berminyak bisa berdampak buruk pada kesehatan, terutama bagi penderita obesitas, penyakit jantung, diabetes melitus, dan aterosklerosis.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi pada wanita tidak boleh disepelekan. Biasanya gejalanya baru muncul ketika kondisinya sudah parah. Cegah hipertensi dengan rutin cek tekanan darah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved