Psittacosis atau parrot fever adalah infeksi langka akibat bakteri Chlamydia psittaci. Sesuai namanya, media penularan penyakit ini adalah dari burung. Namun tak hanya burung beo, beberapa jenis burung dan unggas liar lain juga bisa terinfeksi dan menularkannya pada manusia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
15 Sep 2020
Psittacosis sempat menjadi penyakit misterius
Table of Content
Psittacosis atau parrot fever adalah infeksi langka akibat bakteri Chlamydia psittaci. Sesuai namanya, media penularan penyakit ini adalah dari burung. Namun tak hanya burung beo, beberapa jenis burung dan unggas liar lain juga bisa terinfeksi dan menularkannya pada manusia.
Advertisement
Penyakit psittacosis banyak ditemukan di negara-negara seperti Argentina, Australia, dan juga Inggris. Kebanyakan kasus psittacosis terjadi di negara yang memiliki populasi burung dalam jumlah besar serta beriklim tropis.
Seseorang bisa tertular psittacosis atau parrot fever ketika menyentuh langsung burung yang terinfeksi. Tak hanya itu, menghirup partikel kecil dari urine, feses, atau cairan tubuh lain dari burung yang terinfeksi juga dapat menginfeksi seseorang.
Tak kalah penting, orang yang telah terinfeksi psittacosis juga bisa menularkan ke sesama manusia. Ini terjadi ketika seseorang menghirup droplet ketika orang yang menderita psittacosis tengah batuk atau bersin. Namun penularan dengan cara ini lebih langka terjadi.
Tak hanya burung beo, beberapa jenis burung atau unggas yang dapat menjadi pembawa bakteri penyebab psittacosis adalah:
Sayangnya, burung atau unggas yang telah terinfeksi bakteri Chlamydia psittaci tak selalu menunjukkan gejala seperti sedang sakit. Burung-burung ini bahkan bisa jadi telah menjadi carrier selama berbulan-bulan sebelum menampakkan gejala.
Namun jika gejala telah muncul, beberapa tanda yang mungkin terlihat adalah:
Baca Juga
Ketika seseorang terinfeksi psittacosis atau parrot fever, gejala yang muncul mirip seperti flu atau pneumonia. Gejala mulai tampak sekitar 10 hari sejak pertama kali terinfeksi, namun terkadang bisa lebih lama sekitar 19 hari.
Beberapa gejala seseorang terinfeksi psittacosis adalah:
Beberapa gejala di atas membuat psittacosis terkadang sulit terdeteksi. Gejalanya sangat mirip dengan brucellosis, tularemia, tuberculosis,dan Q fever.
Mengingat psittacosis adalah penyakit langka, dokter tidak akan langsung menduga seseorang terkena psittacosis. Untuk itu, pasien harus menyampaikan kepada dokter jika belum lama ini terpapar burung yang sakit atau berada di lingkungan berdekatan dengan habitat burung.
Untuk mendiagnosis psittacosis, dokter akan melakukan rangkaian pemeriksaan mulai dari darah hingga kultur dahak. Hasil dari pemeriksaan ini akan menunjukkan apakah ada bakteri Chlamydia psittaci dalam tubuh pasien.
Tak hanya itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan antibodi untuk melihat apakah ada reaksi terhadap bakteri penyebab psittacosis. Perubahan level antibodi menunjukkan apakah seseorang terinfeksi bakteri penyebab parrot fever atau tidak.
Seperti halnya penyakit akibat infeksi bakteri lainnya, dokter akan meresepkan antibiotik kepada penderita psittacosis. Jenis antibiotik yang umum diberikan adalah tetracycline dan doxycycline. Sementara jika pasien adalah anak-anak, jenis antibiotik yang diberikan biasanya berupa azithromycin.
Setelah konsumsi antibiotik hingga tuntas selama 10-14 hari setelah demam mereda, pasien bisa sembuh sepenuhnya. Namun proses penyembuhan bisa jadi lebih lambat pada lansia, anak-anak, atau penderita penyakit bawaan.
Untuk mencegah terinfeksi psittacosis, orang yang memelihara burung harus tahu betul langkah antisipasinya, yaitu:
Pada tahun 1929, kasus parrot fever menyebar luas dan menyebabkan kepanikan. Terlebih, angka kasus positif orang yang terinfeksi penyakit ini terus bertambah. Pada saat ini, belum ada langkah penyembuhan yang efektif untuk mengatasinya.
Baca Juga
Dulu, parrot fever sempat dianggap sebagai penyakit misterius yang berbahaya. Namun kini, kesadaran tentang apa itu psittacosis serta langkah penanganannya membuatnya tak lagi menjadi misteri.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Tumor Wilms adalah jenis kanker ginjal langka yang umumnya diderita anak-anak. Meskipun langka, tumor Wilms adalah jenis kanker ginjal paling umum terjadi pada anak-anak. Biasanya tumor Wilms terdeteksi ketika anak berusia 3 tahun.
5 Okt 2020
Penyakit kuru adalah penyakit langka yang terjadi saat seseorang memakan otak manusia yang terinfeksi prion. Gejalanya beragam, seperti sulit berjalan dan menelan makanan.
8 Apr 2021
Sebenarnya, sosok introvert bukan berarti pendiam. Hanya saja, introvert perlu energi lebih untuk bertemu dengan banyak orang. Jika punya pacar introvert, cobalah untuk memahaminya dan tidak mudah terbawa perasaan dengan sikapnya.
6 Mei 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved