Saraf sensorik adalah saraf yang mengantarkan informasi rangsangan ke otak. Gangguan pada saraf ini bisa membuat seseorang sangat sensitif atau justru kebal akan stimulasi tertentu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
16 Agt 2020
Saraf sensorik akan mengantarkan informasi rangsangan ke otak
Table of Content
Saraf sensorik adalah sel saraf yang bertanggung jawab untuk mengubah rangsangan eksternal dari lingkungan menjadi impuls (rangsangan) listrik internal.
Advertisement
Sel saraf sensorik disebut juga sebagai sel saraf indera, karena berfungsi sebagai pembawa sinyal dari berbagai indera tubuh menuju otak atau sumsum tulang belakang.
Fungsi saraf sensorik adalah merespons berbagai jenis rangsangan dari luar pada otot, sendi, maupun kulit. Rangsangan ini dapat berupa sentuhan, suhu, tekanan, rasa sakit, posisi tertentu, gerakan, ataupun gerakan.
Mengutip dari Healthline, neuron atau sel saraf berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal dari otak. Dari ribuan jenis neuron, ilmuwan mengklasifikasikannya menjadi tiga jenis.
Salah satunya adalah sel saraf atau neuron sensorik yang akan bereaksi ketika ada input sensorik dari lingkungan. Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja saraf sensorik.
Sebagai contoh, saat tangan terkena air panas, Anda secara otomatis menjauhkan tangan. Nah, pembawa informasi bahwa tangan terkena air panas ke otak adalah saraf sensorik.
Otak kemudian memproses informasi tersebut dengan memberi perintah, bahwa tangan perlu menjauh dari sentuhan panas. Lalu, saraf motorik membawa informasi dari otak ke tangan dan memicu gerakan untuk menarik tangan.
Jadi, dapat dikatakan bahwa neuron sensorik berfungsi meneruskan impuls saraf dari reseptor menuju sistem saraf pusat (otak).
Baca Juga
Saraf sensorik menjadi bagian dalam sistem saraf tepi atau perifer, yaitu sistem saraf selain otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem neuron sensorik bekerja secara sadar. Artinya, setiap rangsangan pada saraf ini diketahui oleh pemiliknya. Berbeda dengan saraf otonom, yaitu gerakan tidak sadar, seperti detak jantung.
Umumnya, fungsi utama neuron sensorik adalah membantu Anda dalam mengenali rasa, bau, mendengar suara, melihat, juga merasakan suasana.
Terdapat berbagai jenis rangsangan dan fungsi pada saraf sensorik. Beberapa di antaranya meliputi:
Propriosepsi atau biasa juga disebut sebagai kinestesia adalah kemampuan tubuh untuk merasakan lokasi, gerakan, dan juga tindakan. Ini adalah alasan mengapa Anda bisa bergerak secara bebas.
Selain itu, propriosepsi adalah umpan balik yang terjadi secara terus menerus antara reseptor dengan sistem saraf sensorik.
Neuron sensorik dapat membantu Anda sadar tentang kepemilikan tubuh. Saraf ini juga membantu mempertahankan postur tubuh dan mengendalikan gerakan.
Vestibular adalah bagian dari saraf sensorik yang berhubungan dengan telinga bagian dalam. Saraf ini membantu tubuh Anda agar tetap seimbang dan memiliki koordinasi yang baik.
Interosepsi adalah kemampuan untuk merasakan apa yang terjadi di dalam tubuh. Kemampuan saraf sensorik ini dapat membuat Anda menyadari berbagai sensasi. Sebagai contoh, rasa panas, dingin, lapar, keinginan buang air, serta emosi.
Neuron atau sistem saraf sensorik berfungsi untuk mengaktifkan lima indera. Nantinya, ini bisa membuat Anda merasakan sentuhan, pendengaran, rasa, bau, serta penglihatan.
Termoreseptor adalah jenis saraf sensorik yang berfungsi agar tubuh mendeteksi perubahan suhu pada lingkungan. Beberapa termoreseptor peka terhadap suhu dingin, ada juga yang peka pada suhu panas.
Baca Juga
Dalam sistem saraf manusia juga terdapat jenis saraf lainnya seperti saraf motorik. Apa perbedaan neuron sensorik dan motorik? Sederhananya, sensorik untuk merasakan dan motorik untuk melakukan.
Sistem saraf motorik membawa informasi menuju saraf tepi dari saraf pusat. Sedangkan saraf sensorik membawa informasi ke sistem saraf pusat dari saraf tepi.
Selain itu, saraf motorik berfungsi agar otak dan sumsum tulang belakang dapat berkomunikasi dengan otot, organ, dan kelenjar di seluruh tubuh.
Gangguan saraf sensorik seperti sensory processing disorders (SPD) adalah masalah pada penyampaian informasi dari saraf sensorik ke otak.
Ini membuat area otak tidak efektif dalam mencerna informasi tersebut. Umumnya, SPD terjadi sejak usia anak-anak, bahkan balita.
SPD sebagai gangguan neuron sensorik membuat seseorang merespons informasi sensorik dengan tidak tepat, terlalu sensitif, atau tidak merasa sama sekali. Berikut adalah rincian gejalanya:
Gejala-gejala tersebut bisa hanya tampak samar atau nyata, tergantung dari tingkat keparahan penyakit saraf yang dialami oleh pasien.
Baca Juga
Penyebab gangguan saraf sensorik belum diketahui secara pasti. Dugaan awal penyebabnya adalah karena faktor genetik serta penyakit kelainan bawaan. Pasalnya, gangguan neuron sensorik kerap disertai dengan kondisi autisme dan ADHD.
Penanganan untuk gangguan neuron sensorik umumnya dengan terapi, seperti terapi sensori integrasi. Dalam terapi sensori integrasi, anak akan dilatih untuk merespons rangsangan sensorik dengan tepat.
Terapi ini dapat meliputi terapi okupasi dan fisioterapi. Meski begitu, terapi hanya berfungsi membantu anak dalam mengontrol gangguan saraf, bukan untuk menyembuhkan. Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan gangguan saraf sensorik.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang saraf sensorik, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Trimirasti
Referensi
Artikel Terkait
Hiperhidrosis merupakan penyebab sering berkeringat di wajah dan hal ini terbilang sangat normal. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi akibat penyakit tertentu.
18 Agt 2023
Anatomi tubuh manusia terdiri dari serangkaian sistem yang bekerja untuk kebutuhan tubuh dalam bertahan hidup. Terdapat 11 sistem organ dengan fungsi dan cara kerjanya masing-masing. Seperti apa cara kerjanya?
6 Apr 2023
Saraf kejepit bisa terasa ringan atau sangat menyakitkan. Agar penyembuhan lebih cepat, sebaiknya hindari pantangan seperti mengangkat benda berat atau tidak menjaga postur tubuh.
18 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved