Self harm adalah menyakiti diri sendiri saat menghadapi masalah atau merasakan tekanan emosional. Sayatan di tangan merupakan tindakan self-harm yang paling banyak dilakukan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
27 Jan 2023
Self harm adalah menyakiti diri sendiri ketika menghadapi tekanan emosional
Table of Content
Self harm adalah tindakan menyakiti diri sendiri. Beberapa orang mungkin terjebak dalam tindakan tidak sehat ini saat merasa frustrasi atau tak ada jalan keluar atas masalah yang dihadapi.
Advertisement
Ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu self-harm dan tindakan tepat untuk membantu orang yang menyakiti diri sendiri? Simak ulasannya di sini.
Sesuai namanya, self harm adalah tindakan dengan sadar menyakiti diri sendiri pada bagian tubuh tertentu sebagai cara menghadapi perasaan sulit, ingatan menyakitkan, maupun situasi atau pengalaman yang luar biasa.
Self-harm, atau kadang disebut self-injury, biasanya bukanlah tindakan untuk bunuh diri. Tindakan-tindakan self harm lebih merujuk pada cara seseorang bergumul dengan emosi dan rasa frustrasi, yang tentu amat berbahaya.
Beberapa pelaku self harm biasanya melukai diri sendiri dengan tujuan berikut:
Bagi orang yang menyakiti dirinya sendiri, ia mungkin akan merasakan sensasi ketenangan dan kepuasan yang sifatnya sementara. Namun kemudian, perasaan bersalah akan muncul diikuti dengan kambuhnya amarah dan frustrasi yang membekap perasaannya.
Self harm adalah tindakan yang membahayakan diri sendiri dan berisiko memicucedera parah pada bagian tubuh. Bahkan, bukan tidak mungkin pelakunyamelakukan tindakan yang lebih fatal, seperti bunuh diri.
Baca juga: Alasan Penderita PTSD Melukai Dirinya dengan Tangan Disilet
Ada beberapa bentuk self harm atau tindakan menyakiti diri sendiri, misalnya:
Tindakan self harm cenderung akan meninggalkan “pola” pada kulit bagian tubuh tertentu. Bagian tubuh yang kerap menjadi sasaran self-injury yaitu lengan, kaki, atau bagian depan torso (area perut dan pinggang). Namun, bukan tak mungkin ada area lain yang menjadi sasaran tindakan menyakiti diri sendiri.
Tindakan self-harm biasanya dilakukan di tempat privat. Penderitanya juga mungkin saja melakukan tindakan menyakiti diri sendiri dengan lebih dari satu cara di atas.
Baca juga: 5 Manfaat Positive Self Talk dan Cara Menerapkannya
Tidak ada jawaban pasti untuk menjawab penyebab self harm atau hal yang memicu seseorang menyakiti dirinya sendiri. Biasanya, orang yang melakukan self harm memiliki kecenderungan sebagai berikut:
Pada beberapa kasus, perilaku self-injury juga bisa berkaitan dengan beragam masalah psikologis, seperti:
Ada pula beberapa faktor risiko self-harm yang mungkin bisa berkontribusi. Beberapa faktor risiko tersebut, yaitu:
Baca juga: 7 Gejala Stres pada Wanita yang Perlu Dikenali
Orang yang sering menyakiti dirinya sendiri biasanya bisa terlihat dari kondisi fisik maupun perilakunya sehari-hari. Beberapa ciri-ciri seseorang melakukan self harm adalah:
Orang yang melakukan self-injury juga biasanya menggunakan pakaian tertentu untuk menutupi bekas luka atau memar di bagian tubuhnya, misalnya memakai baju atau celana panjang meski cuaca sedang panas. Mereka juga kerap mengarang bebas atas alasan cedera yang dialaminya.
Baca juga: Mengenal Butterfly Project untuk Cegah Keinginan Self-Harm
Cara menghadapi orang terdekat yang melakukan self harm adalah dengan terlebih dahulu menumbuhkan empati terhadap mereka.
Berikut ini beberapa kemungkinan skenario self-harm yang dilakukan orang terdekat dan cara menghadapinya:
Apabila anak ketahuan melakukan self-injury, menghukum mereka bukanlah solusi.
Sebagai langkah awal, sampaikan dengan penuh kasih sayang bahwa ia sangat berarti dan kamu selalu mengasihinya.
Kemudian, segera membuat janji dengan dokter anak, dokter keluarga, atau mungkin memerlukan rujukan agar anak bisa dibantu oleh psikiater.
Apabila dokter memberikan penanganan dalam menyelesaikan masalah si Kecil, orang tua harus selalu memberi dukungan..
Apabila kamu mengetahui teman atau keluarga yang menyakiti dirinya sendiri, berikan saran untuk menemui ahli kejiwaan. Meskipun beberapa orang mungkin pada awalnya tidak mau mencari bantuan profesional.
Sampaikan juga bahwa kamu siap jika ada hal yang ingin ia ceritakan dan selalu menjadi support system untuk menjalani terapi dari dokter.
Apabila kamu terjebak dalam perilaku self harm, ketahuilah bahwa dirimu adalah orang yang sangat berharga.
Memang terkadang hal ini sulit untuk dipercaya. Namun ketahuilah, dirimu dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai kamu seutuhnya.
Mengingat self harm adalah tindakan yang bisa membahayakan diri, tips berikut ini bisa kamu coba agar tak lagi menyakiti diri sendiri:
Baca Juga
Memahami apa itu self harm adalah langkah awal menghindari diri dan orang terdekat dari tindakan melukai diri sendiri yang berbahaya dan berakibat fatal. Membantu orang yang terjebak self harm juga harus diiringi dengan empati dan tanpa penghakiman.
Apabila kamu menemukan dirimu atau orang sekitarmu menunjukkan tanda-tanda self harm, segera menemui ahli kejiwaan untuk berkonsultasi lebih lanjut dan membantu mengatasinya.
Jika masih ada pertanyaan seputar self harm atau gangguan kesehatan mental lainnya, kamu juga bisa dengan mudah berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Fluoxetine adalah jenis antidepresan yang masuk dalam kategori selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Contoh merek dagang obat yang mengandung fluoxetine adalah prozac. Fungsinya adalah untuk mengobati depresi, bulimia, dan juga gangguan obsesif kompulsif.
28 Feb 2021
Cara mengatasi rasa malu yang paling ampuh adalah mengubah pandangan diri tentang diri sendiri. Anda juga bisa melakukan terapi dengan dukungan dokter.
13 Sep 2021
Kesehatan mental sangat penting dalam menentukan bagaimana respons seseorang menghadapi kondisi tak terduga dalam kehidupan. Namun pada beberapa orang, ada macam-macam gangguan psikologis yang terjadi karena berbagai faktor, seperti genetik, lingkungan, kebiasaan, hingga faktor biologis.
28 Apr 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved