Selenium adalah mineral yang hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit di tubuh namun memiliki fungsi yang cukup signifikan, seperti menangkal radikal bebas, menjaga kesehatan jantung, hingga mencegah kanker. Selenium bisa didapatkan dari tiram, telur, dada ayam, hingga susu.
1 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Selenium adalah mineral untuk menjaga kesehatan jantung
Table of Content
Dibandingkan mineral lain, seperti kalsium dan zat besi, selenium mungkin jarang Anda dengar. Padahal, mineral mikro ini memiliki fungsi dan manfaat untuk kebaikan tubuh. Manfaat selenium termasuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko kanker. Mineral ini bisa ditemukan pada makanan maupun suplemen.
Advertisement
Selenium adalah trace mineral atau mineral yang hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit di tubuh namun memiliki fungsi yang cukup signifikan. Selenium dapat ditemukan secara alami di banyak makanan, ditambahkan ke dalam makanan, serta tersedia juga sebagai suplemen makanan.
Selenium termasuk salah satu komponen esensial dari banyak enzim dan protein yang disebut dengan selenoprotein.
Setidaknya terdapat lebih dari dua lusin selenoprotein dari selenium yang memiliki peranan penting dalam metabolisme hormon tiroid, reproduksi, sintesis DNA, serta perlindungan dari kerusakan oksidatif dan infeksi.
Ada dua bentuk selenium, yaitu anorganik (selenat dan selenit) dan organik (selenomethionin dan selenosistein). Pada jaringan hewan dan manusia, sebagian besar selenium berbentuk selenomethionin.
Otot rangka adalah situs utama penyimpanan selenium tetapi kelenjar tiroid memiliki konsentrasi selenium paling tinggi karena berbagai selenoprotein yang membantu fungsi tiroid..
Selenium adalah salah satu mineral mikro penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Meski dibutuhkan dalam kadar yang sedikit, nutrisi ini memiliki fungsi penting untuk menjaga kesehatan tubuh, seperti:
Selenium dapat bertindak sebagai molekul antioksidan untuk melawan radikal bebas. Kondisi radikal bebas yang berlebih dapat memicu tekanan oksidatif dan berujung pada kerusakan sel dan menyebabkan berbagai penyakit.
Kadar selenium yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, sehingga konsumsi mineral ini dengan cukup dapat melindungi kesehatan jantung.
Selenium juga membantu menurunkan gejala peradangan pada tubuh yang dapat menjadi faktor risiko utama penyakit jantung. Selenium dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan tekanan oksidatif dalam tubuh.
Stres dan peradangan oksidatif telah dikaitkan dengan aterosklerosis atau penumpukan plak di pembuluh darah. Aterosklerosis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya seperti stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.
Baca juga: Berbagai Jenis Mineral Makro yang Tak Boleh Anda Abaikan
Tekanan oksidatif karena radikal bebas berlebih dapat juga menimbulkan berbagai penyakit, termasuk kanker. Dengan sifat antioksidannya, selenium dapat membantu menurunkan risiko kanker sekaligus meningkatkan sistem imun tubuh.
Sebanyak 69 penelitian menemukan bahwa kadar selenium yang tinggi dikaitkan dengan risiko kanker yang rendah, termasuk kanker payudara, kanker paru-paru, kanker usus besar, dan kanker prostat. Manfaat selenium tersebut utamanya didapatkan dari konsumsi makanan sehat, bukan suplemen.
Jaringan kelenjar tiroid mengandung selenium yang tinggi dibandingkan bagian tubuh lain. Dengan demikian, rutin mengonsumsi makanan yang mengandung selenium penting untuk menjaga fungsi dan kesehatan kelenjar tersebut.
Selenium dapat melindungi tiroid dari kerusakan oksidatif, serta memainkan peran penting dalam produksi hormon-hormon tiroid.
Dengan kelenjar tiroid yang sehat, pengendalian metabolisme dapat menjadi optimal. Begitu juga dengan kontrol pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Para ahli juga mempercayai, selenium dapat membantu kecakapan verbal seseorang dan fungsi mental lain pada penderita gangguan kognitif ringan. Tak hanya itu, diet Mediterania yang makanan utamanya banyak mengandung selenium, dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit Alzheimer.
Karena selenium berpotensi untuk mengurangi peradangan, beberapa penelitian telah menemukan bahwa mineral ini dapat membantu meredakan gejala yang berkaitan dengan asma. Menurut sebuah studi, orang yang menderita asma cenderung memiliki kadar selenium yang rendah di tubuh mereka.
Walau begitu, penelitian yang lebih besar diperlukan untuk menguatkan manfaat selenium untuk asma tersebut.
Meningkatnya paparan radikal bebas bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit Alzheimer. Akibatnya, kemampuan memori dan berpikir seseorang akan menurun dari waktu ke waktu.
Untuk mengatasinya, penelitian dalam European Journal Nutrition menyebutkan, bahwa asupan selenium dapat meningkatkan ingatan penderita Alzheimer. Dengan kata lain, mineral ini mungkin bisa mengurangi risiko dan penyakit tersebut.
Fungsi kognitif adalah kemampuan otak untuk menyimpan dan memproses informasi dari luar. Berbagai faktor dapat menurunkan fungsi kognitif otak, salah satunya adalah karena kerusakan sel akibat zat buangan yang berasal dari reaksi kimia di dalam tubuh.
Tubuh menggunakan selenium untuk membuat enzim selenoprotein. Selain menjadi enzim, selenoprotein juga berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel dengan mengubah zat kimia buangan menjadi bahan lain.
Baca juga: Ragam Fungsi Mineral Berdasarkan Jenis-jenisnya Bagi Tubuh
Menurut National Institutes of Health (NIH), orang dewasa disarankan mendapatkan sekitar 55 mikrogram selenium per hari. Untuk wanita yang sedang hamil disarankan mengonsumsi selenium sebanyak 60 mikrogram per hari. Sedangkan untuk wanita menyusui, setidaknya mereka harus mengonsumsi 70 mikrogram selenium per hari.
Rincian kebutuhan selenium harian berdasarkan umurnya adalah:
Pastikan Anda mengonsumsi nutrisi ini sesuai dengan kebutuhan hariannya. Pasalnya, kekurangan selenium dapat menyebabkan penyakit kardiomiopati kongestif, yang berkaitan dengan penyakit gagal jantung, pembesaran jantung, kelainan elektrokardiogram (EKG), hingga syok kardiogenik.
Sedangkan kelebihan konsumsi selenium bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti keracunan. Gejala keracunan yang mungkin timbul dapat beruba rambut rontok, pusing, mual, muntah, nyeri otot, hingga tremor.
Baca Juga: Mengenal Selenium Sulfida dan Kegunaannya
Sumber mineral selenium bisa didapatkan baik dari makanan maupun suplemen. Namun, jika ingin mengonsumsi suplemen yang mengandung selenium, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu:
Makanan sumber selenium yang bisa dikonsumsi adalah:
Mengonsumsi makanan sehat bervariasi di atas penting untuk Anda lakukan. Sebab, kadar selenium di pangan tumbuhan akan bergantung pada kadar selenium di tanah tempat makanan tersebut tumbuh.
Baca Juga: Berbagai Makanan yang Mengandung Mineral Menyehatkan
Saat dikonsumsi dalam dosis normal, biasanya selenium tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Batas atas tingkat optimal selenium dalam tubuh untuk orang dewasa adalah 400 mcg.
Faktanya, jarang ada orang yang mengalami overdosis selenium. Terutama dari asupan selenium yang bersumber dalam makanan. Namun, jika Anda mengonsumsi suplemen selenium dalam jumlah besar, maka terdapat kemungkinkan overdosis.
Kondisi overdosis selenium dapat memunculkan berbagai gejala kesehatan dari yang ringan hingga membahayakan, meliputi:
Dalam kasus ekstrim, overdosis selenium dapat menyebabkan masalah hati, gagal ginjal, gagal jantung, dan kematian.
Di samping itu, suplemen selenium juga dapat dikaitkan dengan risiko kanker kulit karsinoma sel skuamosa. Orang yang berisiko tinggi terkena kanker kulit sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen selenium.
Perlu diingat bahwa selenium adalah jenis nutrisi yang dapat berinteraksi dengan obat dan suplemen lain. Di antara obat-obatan tersebut antara lain adalah beberapa antasida, obat kemoterapi, kortikosteroid, niasin, obat statin penurun kolesterol, dan pil KB.
Baca Juga
Jika Anda masih ingin berkonsultasi langsung pada dokter mengenai peran selenium untuk kesehatan, gunakan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat daging sapi untuk kesehatan sangatlah beragam dan sayang untuk dilewatkan. Bahan makanan ini dapat membantu mencegah anemia, menjaga massa otot, hingga meningkatkan stamina.
Kacang brazil memang tak sepopuler kacang kenari, namun kacang yang satu ini juga mengandung banyak nutrisi yang menyehatkan. Bahkan terdapat beragam manfaat kacang brazil untuk kesehatan.
Sejumlah manfaat clover honey adalah membantu menyembuhkan luka dan masalah kulit, mengendalikan tekanan darah, menurunkan kolesterol, hingga meningkatkan kekebalan tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved