Selaput putih pada mata yang menyebabkan penglihatan menjadi keruh disebut dengan pterigium. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pada penglihatan dan mata yang terasa gatal.
2023-03-19 21:35:01
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Selaput putih pada mata bisa muncul saat mata terkena paparan sinar UV dalam waktu yang lama
Table of Content
Salah satu gangguan mata yang bisa terjadi adalah muncul selaput putih pada mata. Saat kondisi ini terjadi, penglihatan Anda mungkin kabur dan mata terasa gatal. Gangguan ini sering disebut dengan pterigium atau surfer's eye.
Advertisement
Pterigium adalah sebuah gangguan munculnya selaput putih pada bagian bola mata. Selaput tersebut akan menghalangi cahaya untuk masuk ke dalam mata. Kondisi ini bisa terjadi saat Anda berada di bawah sinar matahari dalam waktu yang lama tanpa pelindung.
Pterigium biasanya diawali dari munculnya pinguecula atau noda kekuningan pada sklera. Gumpalan lemak, kalsium, dan protein di dalam mata menjadi penyebab pinguecula.
Sebenarnya, pterigium tidak berbahaya dan bisa disembuhkan. Namun, Anda tetap perlu mendapatkan penanganan khusus saat kondisi ini menimpa.
Pterigium sebenarnya bisa datang tanpa gejala maupun gejala ringan. Berikut beberapa gejala saat muncul selaput putih pada mata:
Dalam kasus yang lebih parah, selaput ini bisa menyebabkan kebutaan. Jika penglihatan sudah sangat kabur, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah operasi.
Penyebab pterigium sebenarnya belum diketahui pasti. Namun, selaput putih pada mata ini bisa muncul saat mata terkena paparan sinar ultraviolet dalam waktu yang lama.
Mereka yang berada di pantai atau tengah laut punya risiko yang lebih besar. Pasalnya, pantulan sinar matahari ke air laut akan meningkatkan risiko pterigium.
Selain itu, ada faktor risiko lain yang bisa menyebabkan munculnya selaput putih pada mata. Orang-orang yang tinggal di daerah beriklim hangat dan berangin juga berisiko terkena pterigium. Asap rokok, pasir, dan serbuk sari bunga juga bisa jadi penyebabnya.
Cara yang paling tepat untuk mencegah pterigium adalah menghindari penyebabnya. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
Baca Juga
Pterigium sebenarnya tidak butuh perawatan khusus. Obat tetes mata sebenarnya cukup untuk mengatasi rasa tidak nyaman pada mata. Namun, Anda tetap perlu memeriksakan mata saat gejalanya sudah sangat mengganggu.
Jika memang sudah terlalu parah, dokter biasanya akan melakukan operasi. Tindakan ini akan mengangkat selaput putih dari mata. Namun, ada risiko yang mungkin bisa didapatkan setelah operasi.
Mata akan terasa kering dan mungkin akan lebih sering iritasi namun bersifat sementara. Selain itu, operasi pengankatan selaput putih juga menimbulkan risiko mata Anda terkena astigmatisme. Sayangnya, operasi tidak dapat menyembuhkan secara total. Pterigium bisa kembali muncul jika mata kembali terpapar sinar ultraviolet yang banyak.
Pterigium bisa disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet dalam jangka waktu lama. Kondisi ini akan membuat beberapa gangguan pada mata biarpun sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Untuk sebagian kasus, selaput putih harus diangkat dengan operasi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar pterigium, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara memutihkan mata kuning perlu dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Sebab, mata kuning umumya bukan terjadi akibat debu maupun kebiasaan belaka, namun merupakan gejala penyakit yang lebih serius, seperti hepatitis dan gangguan hati lainnya.
Sindrom mata kering atau dry eye syndrome umumnya terjadi ketika permukaan mata kekurangan lubrikasi dan kelembapan. Sindrom mata kering juga dapat mengindikasi ada gangguan pada kelenjar yang memproduksi air mata atau kelenjar lakrimalis.
Mata merah dan kering disebabkan oleh jumlah air mata yang kurang atau komposisi air mata yang tidak seimbang. Untuk mengatasi mata merah, Anda dapat menggunakan obat tetes mata, hingga operasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved