Program posyandu untuk ibu hamil mungkin belum familiar ditelinga Anda. Posyandu menyediakan beberapa layanan untuk ibu hamil seperti, pemeriksaan kandungan dan pengukuran tekanan darah.
25 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Program posyandu juga tersedia untuk ibu hamil, tak hanya anak-anak.
Table of Content
Anda pasti tidak asing dengan istilah pos pelayanan terpadu alias posyandu. Layanan kesehatan masyarakat tersebut selama ini masih identik dengan tumbuh kembang anak. Sebut saja kegiatan menimbang berat badan dan pembagian bubur kacang hijau yang populer sebagai program posyandu. Namun tahukan Anda, program posyandu juga tersedia untuk ibu hamil.
Advertisement
Melalui program ini, posyandu memastikan kesehatan ibu hamil dan calon bayi di dalam kandungan. Apa saja layanan yang diberikan untuk ibu hamil dalam program posyandu?
Anda mungkin belum familiar dengan program posyandu untuk ibu hamil. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, posyandu menyediakan setidaknya 4 jenis layanan kesehatan ini untuk ibu hamil:
Tak hanya itu, ibu hamil juga dapat meminta imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dari petugas kesehatan untuk mencegah tetanus pada bayi.
Selain rutin menjalani pemeriksaan melalui program Posyandu, ibu hamil juga harus aktif merawat diri dan kandungan serta melakukan beberapa langkah berikut ini, agar proses persalinan kelak berjalan lancar:
Sembari mengikuti program posyandu, ibu hamil sebaiknya meminum pil penambah darah atau zat besi selama 90 hari. Langkah ini sangat dibutuhkan agar ibu hamil tidak mengalami risiko kekurangan darah saat persalinan.
Selain itu, ibu hamil juga dapat mengikuti berbagai kelas yang mengajarkan penanganan pertama saat hendak melahirkan, dan seluk-beluk perawatan bayi baru lahir.
Anda juga dapat mengikuti kelas senam hamil yang tak hanya membantu melancarkan proses persalinan, tapi juga mengatasi kondisi fisik dan mental pascapersalinan.
Selain rutin mengikuti program Posyandu, ibu hamil juga wajib merawat diri dan kandungan. Misalnya dengan mandi dan menggosok gigi minimal 2 kali sehari secara teratur, maupun mengurangi aktivitas berat. Anda juga disarankan untuk beristirahat berbaring dengan posisi miring sekurangnya 1 jam di siang hari, serta melakukan perawatan payudara dengan cara membersihkan puting secara rutin.
Selain itu, ibu hamil juga harus menjalani pola makan yang sehat. Konsumsilah makanan dengan gizi seimbang seperti aneka sayur dan buah, telur, ikan, dan variasi sumber protein lainnya, serta menjauhi makanan berlemak, rokok maupun minuman beralkohol.
Agar proses persalinan berjalan lancar dan aman bagi ibu dan bayi, Anda pun sebaiknya mengetahui tanda-tanda bahaya pada ibu hamil, antara lain:
Baca Juga
Program posyandu biasanya diselenggarakan minimal sebulan sekali, tergantung kesepakatan warga dan pengurus wilayah tempat tinggal. Secara garis besar, program ini diperuntukkan bagi:
Program posyandu menwarkan sejumlah kegiatan, termasuk kegiatan utama dan kegiatan pilihan. Kegiatan utama program posyandu berfokus pada kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi serta pencegahan dan penanggulangan diare.
Sementara itu, kegiatan pilihan program posyandu antara lain Posyandu Terintegrasi berfokus pada Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta berbagai program pembangunan masyarakat lainnya.
Penyelenggaraan program Posyandu di berbagai kawasan permukiman, ruang publik bahkan perkantoran, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Manfaat program posyandu untuk ibu dan anak antara lain sebagai berikut ini.
Untuk mengetahui informasi mengenai layanan kesehatan yang diberikan secara lengkap, kunjungilah posyandu terdekat dari tempat tinggal Anda. Jika selama ini Anda juga telah memeriksakan kondisi kehamilan di fasilitas kesehatan lain seperti rumah sakit maupun klinik, taka da salahnya kan, untuk mengikuti program posyandu juga?
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Necrotizing enterocolitis (NEC) biasanya terjadi pada bayi baru lahir. Penyakit ini bisa menyebabkan usus bayi meradang bahkan membentuk lubang jika keadaannya sudah memburuk. Untuk mencegahnya, perhatikan tanda-tanda NEC, seperti pembengkakan perut, muntah, diare.
Bayi yang lahir dengan kondisi microtia dapat mengalami masalah bentuk telinga dan fungsi pendengaran. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi microtia, di antaranya operasi cangkok tulang rawan rusuk, operasi cangkok medpor, prostetik, hingga menggunakan alat bantu dengar.
Perut kencang saat hamil muda tidak boleh dianggap sepele. Salah satu penyebabnya adalah keguguran, peregangan rahim, kelebihan gas di perut, dan sembelit. Ini cara efektif mengatasinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved