Manfaat gula merah atau gula jawa untuk kesehatan salah satunya adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, konsumsinya secara berlebihan bisa menyebabkan diabetes tipe 2.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
13 Agt 2020
Gula merah atau gula Jawa dianggap lebih sehat dari gula pasir
Table of Content
Dibanding gula pasir, gula merah atau gula Jawa digadang-gadang merupakan alternatif pemanis yang relatif lebih aman. Mengapa demikian? Apakah memang manfaat gula merah lebih baik dibanding gula yang berbentuk kristal putih tersebut?Berikut pengertian, fungsi, manfaat, dan perbedaan gula merah dengan gula biasa.
Advertisement
Menurut Standar Nasional Indonesia, gula merah adalah sebutan untuk gula yang dihasilkan dari nira pohon palma. Pohon palma sendiri ada beberapa jenis. Namun, bahan baku gula merah terbuat dari pohon aren (Arenga pinnata), nipah (Nypa fruticans), siwalan (Borassus flabellifer), dan kelapa (Cocos nucifera).
Proses pembuatan gula merah sendiri boleh dibilang lebih rumit dari pembuatan gula pasir.Gula merah seringkali dikatakan lebih baik daripada gula pasir, hal ini disebabkan oleh indeks glikemik gula merah yang lebih rendah dari gula pasir. Indeks glikemik untuk gula pasir sendiri berada di angka 70 sedangkan untuk gula merah di angka 55.
Meskipun begitu tetap harus diperhatikan, bukan berarti indeks glikemiknya yang lebih rendah membuat bisa dikonsumsi tanpa batasan. Gula merah juga seringkali diolah dengan bahan pangan lain yang juga bisa mengandung karbohidrat seperti dijadikan kue, diminum bersama boba, ataupun juga olahan lain yang bisa membuat kalori gula jawa pada makanan ini semakin tinggi setiap kali dikonsumsi.
Beberapa orang kerap membedakan gula merah dan gula aren. Padahal dari deskripsi tersebut, gula aren termasuk dalam gula merah, sedangkan gula merah belum tentu gula aren karena bisa juga dibuat dengan bahan nipah, siwalan, atau yang paling umum adalah dari nila kelapa.
Baca juga: Gula Jagung Kerap Dianggap Lebih Bahaya untuk Kesehatan, Benarkah?
Manfaat gula Jawa yang paling bisa Anda rasakan adalah menambah cita rasa masakan menjadi berbeda dan khas, misalnya pada minuman cendol atau bubur kacang hijau. Selain itu, kandungan nutrisi pada gula merah juga diyakini bisa mendatangkan manfaat kesehatan.
Berikut manfaat gula jawa atau gula merah untuk kesehatan:
Gula merah mungkin memiliki rasa manis yang kurang kuat dibanding gula pasir, namun mengandung sukrosa yang sangat tinggi mencapai 84 persen berbanding 20 persen pada gula putih. Kandungan ini membuat gula merah dapat menjadi sumber energi yang lebih baik.
Ditambah indeks glikemik yang rendah, maka gula merah dapat dijadikan alternatif sumber makanan/minuman manis yang biasa disantap ketika berbuka puasa. Selain energi Anda cepat tergantikan, kadar gula darah juga tidak akan meroket dalam sekejap.
Manfaat gula merah lainnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh karena adanya kandungan zat besi yang tinggi, niasin, dan lain-lain. Kandungan tersebut juga dipercaya dapat mencegah anemia, mempercepat peredaran darah, dan untuk menjaga kadar kolesterol tubuh tetap stabil.
Dalam pengobatan tradisional, gula merah juga kerap dijadikan campuran pada obat pereda sakit perut. Ramuan yang sama juga dipercaya dapat meredakan demam, meski klaim ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Jika mengonsumsi dengan jumlah banyak, gula merah juga bisa meningkatkan asupan kalori harian. Hal ini bisa membuat peningkatan berat badan dan juga risiko masalah kesehatan seperti, salah satunya:
Meski bermanfaat untuk kesehatan, layaknya gula pasir atau gula putih, gula merah juga dapat menimbulkan efek samping jika dikonsumsi berlebihan. Adapun bahaya gula merah untuk kesehatan adalah:
Kandungan glukosa dalam gula merah bertindak sebagai sumber energi (kalori) dan karbohidrat. Ketika masuk ke dalam tubuh, kelebihan jumlah kedua zat ini akan disimpan sebagai lemak, yang kemudian bisa mengakibatkan meningkatnya berat badan jika dikonsumsi berlebihan.
Bukan rahasia lagi bahwa bahaya gula merah untuk penderita diabetes tipe 2 dapat terjadi jika jenis gula jawa ini dikonsumsi secara berlebihan. Ini karena gula merah mengandung indeks glikemik yang tinggi, sehingga dapat memicu peningkatan gula darah dalam tubuh. Bahkan, konsumsinya dalam jangka panjang juga akan meningkatkan risiko mengalami resistensi insulin hingga obesitas.
Konsumsi gula berlebihan juga dapat mengganggu pembentukan kolagen pada kulit, yang kemudian mengakibatkan munculnya kerutan halus pada wajah, sebagai salah satu tanda penuaan dini. Orang yang terlalu banyak mengonsumsi gula juga terbukti lebih rentan mengidap jerawat karena kandungan karbohidrat yang tinggi di dalamnya.
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi gula sebagai salah satu sumber utama untuk menghasilkan energi akan berisko 38% lebih tinggi terkena penyakit jantung. Jika dikonsumsi berlebihan, gula dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang juga berakibat pada hipertensi dan merusak jantung. Semakin banyak konsumsi gula makan semakin tinggi risiko untuk mengalami penyakit kardiovaskular.
Salah satu bahaya yang perlu diwaspadai dari mengonsumsi gula merah adalah adanya risiko terinfeksi boraks dari gula jawa yang dijual di pasaran. Beberapa kasus pernah melaporkan bahwa sejumlah oknum produsen gula merah terbukti menggunakan pengawet boraks demi menghambat pertumbuhan mikroba yang rentan merusak gula merah.
Para produsen nakal juga menambahkan bahan berkarbohidrat tinggi untuk memperbaiki tekstur gula merah, sehingga lebih padat. Padahal, boraks adalah zat beracun bagi manusia yang dampaknya bisa sampai mengakibatkan kematian. Sementara itu, memiliki kandungan karbohidrat tinggi dalam tubuh dapat mengganggu kesehatan.
Baca juga: Bahaya Gula Tersembunyi Ini Harus Diwaspadai
Apa pun bahan bakunya, manfaat gula merah memang lebih banyak dibanding gula pasir yang terbuat dari tanaman tebu. Bahkan, para ahli gizi kerap melabeli gula pasir sebagai bahan makanan yang tinggi kalori dan nol nutrisi, sedangkan gula merah memiliki berbagai manfaat karena kandungannya yang mengandung nilai gizi yang berguna bagi tubuh manusia.
Berikut beberapa perbedaan mendasar gula merah dan gula pasir dari segi kesehatan:
Meski rasanya sama-sama manis, gula pasir dan gula merah memiliki perbedaan indeks glikemik yang cukup signifikan. Menurut The Philippine Food and Nutrition Research Institute, gula merah memiliki indeks glikemik 35 atau tergolong rendah (<55), sedangkan gula pasir memiliki indeks glikemik 64 atau nyaris tinggi (>70).
Indeks glikemik sendiri menggambarkan kecepatan karbohidrat dalam gula diserap oleh tubuh. Semakin tinggi indeks glikemik makanan yang Anda konsumsi, semakin cepat karbohidrat diserap oleh tubuh sehingga mengakibatkan melesatnya kadar gula dalam darah yang bila terjadi terus menerus akan menaikkan risiko Anda terkena diabetes tipe 2.
Meski memiliki indeks glikemik rendah, gula merah juga mengandung sejumlah gizi yang tidak terdapat di gula pasir, seperti mangan, boron, nitrogen, dan fosfor. Selain itu, kandungan nutrisi pada gula merah yang lebih tinggi dari gula pasir adalah zinc, zat besi, kalium, dan magnesium. Kandungan inilah yang membuat manfaat gula merah juga lebih superior dibanding gula pasir.
Namun, meski tergolong aman dan lebih superior, kandungan kalori gula merah rupanya hampir sama dengan gula putih. Kalori dalam gula merah sekitar 4 gram karbohidrat dan 16 kalori per sendok teh.
Untuk menghindari bahaya gula merah, Anda harus tetap mengonsumsinya dalam batas wajar. Menurut Asosiasi Jantung Amerika, kebutuhan gula setiap orang berbeda-beda. Namun secara garis besar, berikut ini batas aman konsumsi gula merah beradasarkan jenis kelamin.
Sementara itu, menurut catatan Kementerian Pertanian Amerika, 1 sendok teh gula merah halus mengandung 4,5 gram gula atau setara 17,5 kalori. Dengan mengetahui informasi ini, Anda dapat memperkirakan sendiri takaran konsumsi gula merah yang masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, perhatikan juga kualitas gula merah setelah Anda membuka kemasan dan menyimpannya dalam jangka waktu tertentu. Gula merah biasanya awet disimpan selama 18-24 bulan. Namun, Anda disarankan mengonsumsinya paling lama 6 bulan setelah kemasannya dibuka.
Untuk membuat gula merah lebih awet, Anda dapat menyimpannya di kulkas. Metode penyimpanan ini kemungkinan besar akan membuat gula Anda keras dan lengket. Jadi sebaiknya, diamkan gula terlebih dahulu di suhu ruang selama beberapa menit sebelum digunakan. Jika Anda mencurigai gula sudah rusak, jangan menggunakannya, demi menghindari bahaya gula merah yang disebutkan di atas.
Gula merah atau gula Jawa biasanya dijual dalam bentuk elpis jika dicetak menggunakan tempurung kelapa atau silindris jika dicetak menggunakan bambu. Untuk mendapatkan manfaat gula merah di atas, pastikan Anda memilih gula merah murni alias yang tidak dicampur dengan gula pasir.
Jika ignin berkonsultasi langsung pada dokter seputar manfaat gula jawa lainnya, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Salah satu cara mencegah penyakit jantung adalah dengan mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung. Seperti sayuran hijau, buah, kacang-kacangan, atau lemak sehat. Ketahui lengkapnya dalam artikel ini.
25 Apr 2023
Buah warna kuning mengandung vitamin C, flavonoid, likopen, kalium, beta-karoten, dan bersifat antioksidan yang berkhasiat bagi kesehatan.
10 Apr 2022
Junk food diam-diam mematikan meski kadang penikmatnya lupa akan bahaya jenis makanan ini. Kepraktisan dan rasanya yang lezat masih melenakan penikmatnya.
19 Agt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved