logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

7 Fakta Sel Telur dalam Sistem Reproduksi Wanita, Kenali Juga Gangguan yang Mengintai

open-summary

Sel telur atau ovum yang terletak di ovarium akan diproduksi saat ovulasi atau masa subur. Ketika bertemu sperma pria, akan terjadi proses pembuahan untuk pembentukan janin.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

25 Jan 2023

Sel telur wanita disebut sebagai ovum

Sel telur wanita disebut sebagai ovum

Table of Content

  • Fakta seputar sel telur wanita 
  • Gangguan pada sel telur wanita
  • Catatan dari SehatQ

Sel telur atau ovum merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita yang sangat penting. Adanya gangguan pada sel telur bisa sangat berpengaruh pada proses reproduksi termasuk kesuburan. 

Advertisement

Untuk mengenal lebih jauh, berikut beberapa fakta menarik tentang sel telur wanita dan gangguan kesehatan yang mungkin terjadi. 

Fakta seputar sel telur wanita 

Sel telur wanita sudah ada sejak lahir
Sel telur wanita sudah ada sejak lahir

Berbicara tentang sel telur wanita tentu tidak terlepas dari beragam proses reproduksi, seperti aktivitas seksual, kesuburan, kehamilan, hingga menstruasi. 

Berikut ini beberapa fakta terkait sel telur atau ovum wanita yang wajib kamu ketahui:

1. Telah ada sejak lahir 

Berbeda dari sperma yang dapat diproduksi secara berkala, sel telur wanita hanya diproduksi satu kali seumur hidup. 

Saat seorang bayi perempuan lahir, ia sudah memiliki sejumlah sel telur yang tidak akan bertambah lagi seumur hidupnya.

2. Jumlah terbatas dan berkurang seiring bertambah usia

Saat lahir, terdapat sekitar 700.000 hingga dua juta sel telur wanita yang ada di tubuh. Jumlah tersebut terus berkurang seiring bertambahnya usia.

Setiap bulannya, anak perempuan akan kehilangan sekitar 11.000 sel telur hingga ia mencapai masa pubertas.

Memasuki usia remaja, sisa sel telur wanita sudah lebih banyak berkurang, menjadi sekitar 300.000-400.000 buah. Dari semua itu, hanya sekitar 500 sel telur yang akan digunakan dalam proses ovulasi atau pelepasan sel telur untuk pembuahan.

Memasuki masa pubertas dan seterusnya, wanita akan kehilangan sekitar 1.000 sel telur setiap bulannya. Saat sel telur wanita sudah habis, maka ia tidak lagi subur. Kondisi ini umumnya terjadi pada usia 40 tahun, diikuti dengan menopause sepuluh tahun kemudian.

Perlu diingat, usia menopause setiap wanita bisa berbeda-beda, tergantung dari beberapa faktor, seperti riwayat penyakit dan gaya hidup. Beberapa wanita, bisa kehilangan sel telurnya lebih cepat, dan beberapa lainnya lebih lambat.

3. Tersimpan di ovarium

Letak sel telur ada di ovarium atau indung telur. Ini merupakan kelenjar kecil berbentuk oval yang berada di kedua sisi rahim. Di sinilah tempat ovum dimatangkan. 

Apabila sel telur dianggap sudah matang dan siap untuk dibuahi, maka sel tersebut akan dilepaskan oleh ovarium menuju ke tuba falopi, untuk kemudian bertemu dengan sperma pria yang siap membuahi. Proses inilah yang disebut dengan ovulasi

Sel telur yang telah dibuahi kemudian akan bergerak menuju rahim. Di sana, sel telur akan menempel di dinding rahim yang sudah menebal, karena sudah dipersiapkan untuk kehamilan. Setelah itu, sel telur wanita akan terus berkembang menjadi janin.

Penebalan dinding rahim tersebut terjadi setiap bulan. Namun, jika tidak ada sel telur yang dibuahi menempel, dinding tersebut akan luruh dan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk darah. Proses inilah yang dinamakan dengan menstruasi.

4. Ukuran sangat besar

Dibandingkan dengan sel pada bagian tubuh lainnya, bentuk sel telur atau ovum tergolong sangat besar. Bahkan dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. 

Ukuran sel telur memiliki diameter 100 mikron (sepersejuta) dan selebar sehelai rambut. 

5. Siklus hidup panjang dan berumur pendek setelah ovulasi

Sel telur sudah ada sejak lahir tapi masih dalam kondisi belum matang alias oosit. Berarti butuh waktu lama untuk sel ovum mencapai kematangan, yakni saat memasuki usia pubertas. 

Setelah ovulasi terjadi, sel telur wanita yang dilepaskan mulai memburuk dengan sangat cepat dan masa subur pun akan berakhir. Setelah 12-24 jam, sel telur akan mati dan kemungkinan hamil pun semakin rendah sampai siklus berikutnya terjadi. Itulah sebabnya, waktu terbaik untuk hamil sebenarnya adalah sehari sebelum ovulasi.

6. Mulai aktif saat puber

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, pematangan dan pembentukan sel telur wanita (oogenesis) mulai terjadi saat usia pubertas. Inilah proses pematangan sel telur untuk selanjutnya masuk dalam fase ovulasi setiap bulannya. 

Umumnya, hanya ada satu oosit atau sel telur yang akan menjadi matang dan berovulasi di setiap siklusnya. 

Beberapa wanita dapat melepaskan dua sel telur per siklus, hal ini bisa menyebabkan kehamilan kembar fraternal. 

7. Satu sel telur dibuahi satu sperma 

Umumnya, satu sel telur yang matang hanya bisa dimasuki atau dibuahi oleh satu sel sperma

Melansir “Molecular Biology of the Cell”, meski banyak sperma dapat berikatan pada sel telur, tapi hanya satu yang bisa menyatu dengan membran plasma pada ovum dan menyuntikkan nukleus dan organel lainnya ke sitoplasma sel ovum. 

Baca juga: 8 Makanan untuk Memperbanyak Sel Telur Wanita

Gangguan pada sel telur wanita

Gangguan sel telur pada wanita bisa memicu masalah kesuburan
Gangguan sel telur pada wanita bisa memicu masalah kesuburan

Kondisi atau penyakit yang berhubungan dengan sel telur, akan berpengaruh pada kesuburan wanita. Ini bisa membuat wanita susah hamil dan menimbulkan keluhan lainnya.

Berikut ini beberapa gangguan yang bisa terjadi pada sel telur wanita:

1. Kegagalan berovulasi

Saat sel telur tidak bisa dilepaskan keluar dari ovarium, maka pembuahan tidak dapat terjadi. Kegagalan ovulasi dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti penuaan, kelainan endokrin, hingga penyakit seperti polycystic ovary syndrome (PCOS).

2. Sel telur tidak dapat matang secara sempurna

Sel telur wanita juga bisa tidak matang dengan sempurna. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya obesitas. Sel ovum yang tidak matang, bisa saja tidak dilepaskan dalam waktu yang tepat dan tidak dapat dibuahi.

3. Kegagalan implantasi

Implantasi adalah proses menempelnya sel telur wanita yang telah dibuahi di dinding rahim, sebagai awal proses kehamilan. Namun, pada kondisi tertentu, sel telur bisa gagal menempel di dinding rahim.

Penyebabnya bisa beragam, mulai dari endometriosis, kelainan genetik di embrio, hingga adanya resistensi hormon progesteron.

4. Polycystic ovary syndrome (PCOS)

PCOS adalah salah satu gangguan yang paling sering menyebabkan infertilitas atau kemandulan pada wanita. 

PCOS merupakan gangguan yang disebabkan oleh produksi hormon androgen berlebih di ovarium maupun kelenjar adrenal. Kelebihan hormon ini membuat sel telur tidak dapat dilepas sehingga ovulasi tidak terjadi.

5. Primary ovarian insufficiency

Primary ovarian insufficiency (POI) adalah kondisi saat ovarium tidak dapat berfungsi secara normal, meski wanita yang mengalaminya masih berusia di bawah 40 tahun. Hal ini terjadi akibat folikel, bagian yang di ovarium yang digunakan untuk mematangkan sel telur, mengalami gangguan.

Berbeda dari menopause dini, wanita dengan POI masih memiliki kemungkinan untuk hamil, meski menstruasinya tidak teratur. Sebab, wanita dengan POI masih bisa memproduksi sel telur, sedangkan wanita yang sudah menopause maupun menopause dini, tidak.

Baca Juga

  • 9 Perbedaan Nyeri Payudara Haid dan Hamil yang Perlu Diketahui
  • Para Pria, Yuk Coba Makanan untuk Sperma Sehat
  • Penyebab Payudara Sakit Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Catatan dari SehatQ

Produksi sel telur atau ovum wanita, hanya terjadi satu kali seumur hidup, yaitu saat berada di dalam kandungan. Saat lahir, jumlah sel telur wanita berada di tingkat tertingginya. Seiring bertambahnya usia, jumlah tersebut akan terus berkurang. Itulah sebabnya, wanita yang berusia di atas 40 tahun, biasanya mengalami penurunan kesuburan.

Sel telur, bersama sperma, merupakan dua faktor utama untuk menghasilkan embrio atau bakal janin dalam proses pembuahan. Jika sel telur mengalami gangguan, maka pembuahan akan sulit terjadi dan kesuburan pun akan menurun.

Jika masih ada pertanyaan seputar sel telur wanita atau kesehatan reproduksi lainnya, kamu juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang! 

Advertisement

kesehatan wanitaperawatan kesuburanorgan intim wanita

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved