logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Mengenal Fungsi Leukosit (Sel Darah Putih) dan Beragam Jenisnya untuk Melawan Infeksi

open-summary

Selain sel darah merah, tubuh manusia juga memiliki sel darah putih alias leukosit yang beragam jenis. Fungsi utamanya adalah untuk melawan infeksi serta penyakit kronis dalam tubuh.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

25 Apr 2023

Apa itu leukosit dan fungsi sel darah putih dalam tubuh

Fungsi leukosit (sel darah putih) adalah untuk melawan infeksi

Table of Content

  • Apa itu leukosit (sel darah putih)?
  • Fungsi leukosit dalam tubuh manusia
  • Macam-macam leukosit (sel darah putih)
  • Cara tubuh memproduksi leukosit
  • Penyakit yang berkaitan dengan leukosit

Sel darah putih adalah salah satu dari empat komponen darah. Apabila sel darah merah berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengantarkan nutrisi ke seluruh tubuh, apa fungsi sel darah putih atau leukosit ini? Berikut penjelasan lengkapnya.

Advertisement

Apa itu leukosit (sel darah putih)?

Sel darah putih disebut juga sebagai leukosit. Mengutip dari University of Rochester Medical Center, dalam sistem peredaran darah, bagian leukosit hanyalah 1%.

Akan tetapi, mempunyai dampak yang cukup besar untuk tubuh manusia karena fungsi utamanya adalah melindungi dari infeksi dan penyakit lainnya.

Sama seperti sel darah merah dan trombosit, produksi sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang. Walaupun jangka waktu atau umurnya hanya sekitar 1 – 3 hari, sumsum tulang akan terus membuatnya.

Baca Juga

  • Cara Mengetahui Golongan Darah dan Manfaatnya
  • 7 Organ Pernapasan Manusia dan Fungsinya
  • Kenali Fungsi Arteri Pulmonalis dan Potensi Masalahnya

Fungsi leukosit dalam tubuh manusia

Fungsi darah dapat dikategorikan sesuai dengan jenis komponennya. Sel darah putih atau leukosit adalah komponen darah yang memiliki fungsi untuk melawan infeksi dan serangan benda asing.

Sederhananya, leukosit adalah bagian dari sistem imun untuk melindungi tubuh dari risiko infeksi, penyakit, dan gangguan kesehatan lainnya. 

Berikut adalah tiga fungsi utama sel darah putih dalam membantu tubuh bertahan melawan penyakit, seperti:

  • Menghancurkan bakteri berbahaya.
  • Menciptakan antibodi terhadap bakteri atau virus.
  • Melawan penyakit kronis.

Jadi, saat ada benda asing seperti bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh, sel darah putih berfungsi untuk membantu menghancurkan zat berbahaya sekaligus mencegah datangnya penyakit.

Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati karena donor leukosit bisa membahayakan orang lain. Alasannya, karena mungkin saja sel darah membawa virus atau bakteri tertentu.

Macam-macam leukosit (sel darah putih)

Jenis sel leukosit dalam tubuh
Jenis sel leukosit dalam tubuh

Ada beberapa macam atau jenis sel darah putih dalam tubuh Anda, karena bukan menjadi sel tunggal. Untuk itu, fungsinya juga berbeda.

Sebagian sel adalah sistem kekebalan tubuh bawaan sejak lahir. Sedangkan yang sebagian lagi adalah sistem kekebalan humoral.

Sistem kekebalan tubuh humoral adalah sel imun leukosit yang memproduksi antibodi setelah terpapar penyakit.

Berikut adalam macam-macam atau jenis leukosit dalam tubh Anda, yaitu:

1. Neutrofil

Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang akan pertama kali dilepaskan oleh sistem imun untuk merespons kedatangan benda asing, seperti bakteri atau virus.

Selain menjadi baris pertahanan pertama, neutrofil juga mengirimkan sinyal untuk mengingatkan sel-sel lain dalam sistem imun terkait bahaya tersebut. Hampir setengah dari sel darah putih adalah neutrofil. 

Sekitar 100 miliar sel neutrofil diproduksi oleh tubuh setiap harinya. Setelah diproduksi dan dilepaskan dari sumsum tulang, neutrofil hanya hidup sekitar delapan jam.

2. Eosinofil

Leukosit jenis eosinofil berfungsi untuk melawan bakteri serta menangkal infeksi parasit, seperti cacing. Selain itu, eosinofil juga berperan dalam respons peradangan.

Eosinofil juga berfungsi untuk memicu reaksi alergi ketika tubuh terpapar zat penyebab alergi (alergen). Sel ini paling banyak ditemukan di saluran pencernaan. Walau begitu, eosinofil memiliki porsi tidak lebih dari 5% dari sel darah putih.

3. Basofil

Hanya ada sekitar 1% jumlah kandungan basofil dalam sel darah putih. Walaupun jumlahnya sedikit, sel ini berperan penting sebagai penanda ketika infeksi menyerang tubuh.

Basophil akan mengeluarkan bahan kimia seperti histamin, penanda penyakit alergi, sehingga membantu mengendalikan respon imun tubuh.

Jenis leukosit ini juga berfungsi membantu masa penyembuhan serta proses pembekuan darah.

4. Limfosit

Limfosit terdiri atas dua macam, yaitu limfosit B dan limfosit T. jenis sel darha putih ini di produksi pada jaringan limfoid dalam limpa, kelenjar getah bening, dan kelenjar timus.

Menjadi bagian dari sistem kekebalan tubuh, sel T berperan untuk membunuh benda asing dan juga sel kanker. Sementara itu, sel B berperan dalam imunitas humoral, yakni dengan menghasilkan antibodi untuk melawan benda asing (antigen).

Sel B juga menghasilkan antibodi yang dapat mengingat paparan infeksi tertentu, sehingga tubuh mempunyai persiapan jika pada waktu tertentu kembali terpapar.

5. Monosit

Monosit boleh dibilang berperan sebagai pembuangan dari sistem kekebalan tubuh. Jenis sel leukosit ini mempunyai kadar sekitar 5 – 12% dalam aliran darah.

Fungsi utamanya adalah untuk membersihkan sel-sel yang telah mati di dalam tubuh. Dari beberapa macam sel darah putih, monosit umurnya lebih panjang karena membantu memecah bakteri.

Cara tubuh memproduksi leukosit

Sebagian besar sel darah putih memang produksinya berasal dari sumsum tulang, yaitu hematopoiesis. Namun, setiap sel juga memiliki pola produksi yang berbeda.

Secara umum, semua sel darah turun dari sel punca hematopoietic umum (HSC). Lalu, sel punca mengubah diri dalam beberapa tahapan, seperti:

  • Sel HSC memisahkan diri menjadi sel induk limfoid atau myeloid.
  • Lalu, sel induk limfoid membuat keluarga sel yang menghasilkan sel B dan sel T.
  • Pada sel induk myeloid membuat myeloblast yang juga berkembang menjadi sel darah merah dan trombosit.

Setiap tubuh, umumnya menghasilkan sekitar 100 miliar leukosit (sel darah putih) dalam satu hari. Jumlah sel darah putih dalam volume darah tertentu dinyatakan sebagai jumlah sel per mikroliter.

Jumlah leukosit yang normal dalam tubuh biasanya berkisar antara 4.000-11.000 sel per mikroliter.

Penyakit yang berkaitan dengan leukosit

Gangguan atau penyakit yang memengaruhi umumnya terjadi karena adanya kelainan pada darah.Lebih jelasnya, tubuh mengalami kelebihan sel darah putih serta kekurangan sel darah putih.

Berikut adalah beberapa kondisi atau penyakit yang memengaruhi leukosit, seperti:

1. Leukemia

Penyakit akibat sel darah putih diproduksi terlalu banyak dalam tubuh adalah leukemia atau kanker darah. Yaitu, jenis kanker yang menyerang sel darah putih sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Akibatnya, leukosit jadi membelah lebih cepat daripada normalnya dan mengganggu sel-sel normal.

Penanganan leukemia dapat beragam, mulai dari kemoterapi, terapi radiasi, transplantasi sel induk, hingga terapi bertarget.

2. Leukositosis

Leukositosis adalah peningkatan jumlah sel leukosit lebih tinggi dari normalnya. Utamanya, kondisi ini dipicu oleh infeksi, obat-obatan seperti prednisone, dan leukemia.

Jumlah leukosit yang tinggi ini dibagi menjadi jenis sel darah putih yang mengalami peningkatan di atas normal. Penanganan leukositosis akan bergantung pada jenis penyebabnya.

Penanganan tersebut dapat berupa pemberian antibiotik jika disebabkan infeksi, antihistamin untuk menangani alergi, kemoterapi untuk menangani leukemia, dan penggantian obat-obatan.

3. Limfoma

Limfoma adalah kanker darah yang terjadi di sistem limfatik tubuh. Penyebabnya adalah karena adanya perubahan sel darah putih yang bermutasi dan tumbuh, sehingga sel darah sehat berkurang.

Ada banyak jenis dari limfoma, tetapiyang umum adalah limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Perbedaan limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin yaitu keberadaan sel spesifik di sel kanker limfosit yang disebut sel Reed-Sternberg.

Apabila dokter menemukan sel Reed-Sternberg, pasien didiagnosis limfoma Hodgkin. Jika tidak ditemukan sel Reed-Sternberg, pasien didiagnosis limfoma non-Hodgkin.

Secara umum, tindakan dokter dapat berupa kemoterapi, terapi radiasi, hingga transplantasi sumsum tulang.

Ada pula kondisi yang dapat menyebabkan jumlah leukosit rendah, di antaranya adalah:

  • Infeksi parah,
  • Kerusakan atau gangguan sumsum tulang,
  • Anemia aplastik,
  • Kanker, dan
  • Penyakit autoimun.

Dapat dikatakan bahwa leukosit tinggi artinya merupakan tanda infeksi atau penyakit. Sedangkan leukosit rendah artinya menunjukkan jenis masalah lainnya.

Kekurangan sel darah putih ini dapat membuat Anda rentan terhadap infeksi serius. Sebagai contoh, kemoterapi juga bisa menjadi penyebab umum.

apabila Anda mengalami gejala tertentu yang berhubungan dengan gangguan darah, sebaiknya lakukan pemeriksaan darah lengkap terlebih dahulu.

Ingin berdiskusi lebih lanjut seputar fungsi leukosit atau sel darah putih? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kelainan darahkanker darahperedaran darahleukositosissel darahsel darah putihfungsi organ

Ditulis oleh Arif Putra

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved