Tidak yakin dengan protokol yang diterapkan sekolah jadi salah satu alasan orang tua tidak mengizinkan anak sekolah di masa pandemi. Namun, ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan agar anak lebih siap masuk tahun ajaran baru di masa pandemi.
18 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Masuk sekolah di masa pandemi, orang tua harus memiliki persiapan khusus
Table of Content
Beberapa anak mulai memasuki tahun ajaran baru pada Senin (18/7). Sayangnya, euforia hari pertama masuk sekolah masih dibayangi kasus pandemi Covid-19 yang justru mengalami peningkatan. Angka pertambahan kasus yang masih bertahan di kisaran 3.000-4000 tentu membuat beberapa orang tua khawatir untuk mengizinkan anaknya kembali mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Advertisement
Meski demikian, dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) juga jadi salah satu langkah transisi untuk mulai beradaptasi ke kehidupan baru dan bersiap menghadapi endemi. Agar tidak khawatir berlebihan, ada beberapa hal yang perlu orang tua siapkan saat anak mulai kembali ke sekolah di masa pandemi.
Ada beberapa alasan orang tua tidak mengizinkan anak sekolah di masa pandemi, yaitu tidak yakin dengan protokol kesehatan yang dijalankan sekolah dan khawatir akan kesehatan anak. Hal ini diungkapkan dalam sebuah survei yang dilakukan oleh University of Southern California, melansir dari Brookings.
Meski menimbulkan kekhawatiran, di sisi lain anak perlu mengembangkan kemampuan interaksi sosialnya dengan bertemu teman-teman sebayanya.
BACA JUGA: Syarat Kantin Sekolah Sehat Menurut BPOM dan Kemenkes
Untuk meminimalisir kekhawatiran, ada beberapa hal yang perlu orang tua ketika anak kembali sekolah di masa pandemi, yaitu:
Selama 2 tahun menjalani pandemi, orang tua tentu sudah banyak mengajari anak mengenai Covid-19, termasuk cara penularannya. Memahami cara penularannya akan membantu Anda dan anak Anda mencegah tertular Covid-19.
Untuk memastikan anak Anda benar-benar memahami, laman Kids Health menyebutkan, cari tahu seberapa jauh anak Anda telah memahami situasi ini. Dengan demikian, Anda bisa menjelaskan sesuai dengan yang telah ia ketahui, sekaligus mengoreksinya jika ada kekeliruan.
Hampir semua kita khawatir bahkan takut akan virus ini. Namun, sebaiknya kita tidak menakut-nakuti anak agar dia patuh. Sebaiknya, jangan memberikan informasi secara berlebihan kepada anak.
Hal ini bisa menimbulkan ketakutan anak. Yang perlu diberi tahu adalah protokol kesehatan yang benar untuk mencegah tertular.
Jika ada pertanyaan anak yang tak Anda ketahui, jawablah sejujurnya. Anda justru bisa mencari tahu bersama dengan anak-anak dari sumber yang tepercaya.
Menjalankan protokol kesehatan jadi salah satu hal yang perlu Anda ajarkan dan pastikan anak telah menguasainya sebelum melepas anak untuk kembali ke sekolah di masa pandemi. Pastikan anak telah memahami PHBS di sekolah sebelum benar-benar melepasnya.
Ajarkan anak cara mencuci tangan dengan benar memakai sabun dan air mengalir selama 20 detik. Ingatkan mereka untuk tidak terburu-buru. Jika kesulitan, Anda bisa memintanya mencuci tangan sambil menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” (Happy Birthday to You) sebanyak dua kali. Ini setara dengan sekitar 20 detik.
Jika terpaksa tak ada air dan sabun, gunakanlah hand sanitizer berbahan dasar alkohol minimal 60%. Ingatkan anak untuk tidak menyentuh mata, mulut, hidung, atau bagian wajah dengan tangan yang belum dicuci.
Jangan lupa juga untuk memastikan anak Anda sudah memahami dengan baik cara memakai dan melepas masker dengan benar.
BACA JUGA: BPOM Keluarkan Izin Vaksin Covid-19 untuk Anak 12-17 Tahun
Selalu bawakan hand sanitizer dan letakkan di tempat yang mudah ia jangkau dan terlihat. Ini sebagai langkah antisipasi jika tidak tersedia air dan sabun.
Selain itu, sebaiknya Anda juga membawakannya masker cadangan. Untuk anak yang sudah lebih besar, misal yang duduk di SD kelas 6 atau lebih, ingatkan untuk mengganti masker setiap 4 jam.
Ingatkan untuk menyimpan masker bekas pakai ke dalam sebuah kantung dan tidak membuang masker bekas sembarangan.
Berikan nama di kantung tempatnya menyimpan masker agar tidak tertukar dengan anak lain. Ingatkan juga untuk tidak menggunakan masker orang lain karena bisa menularkan penyakit.
Salah satu persiapan yang perlu orang tua lakukan saat anak kembali sekolah di masa pandemi adalah menyiapkan bekal dan minuman. Sebelum pandemi pun, kebiasaan ini sudah dijalankan. Tentu akan menjadi lebih ketat saat memasuki masa pandemi.
Bawakanlah alat makannya sendiri dan ajarkan anak untuk tidak saling berbagi makanan dan minuman di masa pandemi ini.
Penelitian membuktikan bahwa risiko penularan Covid-19 di ruang terbuka (outdoor) lebih kecil dibandingkan di dalam ruangan. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah mendorong anak untuk berkegiatan di luar ruang kelas jika memungkinkan.
Misalnya, menghabiskan waktu istirahat dengan bermain bersama temannya di luar kelas. Ajarkan juga untuk menghindari kerumunan.
Untuk anak-anak yang baru memasuki TK, mungkin akan sulit baginya merasa langsung nyaman dengan lingkungan sekolah, terlebih di masa pandemi. Itu sebabnya, Anda bisa menemaninya terlebih dulu pada hari-hari awal.
BACA JUGA: [INFOGRAFIK] Yang Perlu Dipersiapkan Saat Sekolah di Masa Pandemi
Kembali ke sekolah setelah dua tahun hampir full belajar dari rumah tentu jadi tantangan bagi para orang tua. Termasuk untuk orang tua yang baru mendampingi anaknya masuk sekolah hari pertama.
Bersekolah di masa pandemi tentu perlu ekstra perhatian. Selain menyiapkan kegiatan sekolah, orang tua perlu memastikan kondisi kesehatan anak dan tindakan preventif yang diperlukan.
Sebelum masuk sekolah, orang tua bisa memberi perhatian lebih pada hal berikut:
Apabila anak dalam kondisi tidak sehat, tinggallah di rumah dan jangan memaksanya untuk tetap ke sekolah. Sebab, kondisi anak sedang rentan dan mungkin saja memburuk jika terpapar virus lain (bukan hanya Covid-19).
Jika Anda mau berkonsultasi ke dokter tapi masih ragu untuk ke klinik atau ke rumah sakit, Anda bisa melakukan konsultasi dokter secara online lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pemeriksaan kehamilan saat pandemi Covid-19, perlukah dilakukan? Pertanyaan tersebut mungkin terbersit di benak para ibu hamil. Sebenarnya, pemeriksaan kehamilan di tengah pandemi virus corona tetap perlu dilakukan, asalkan tetap mengikuti prosedur pemeriksaan kehamilan saat pandemi yang aman agar ibu hamil tidak terinfeksi virus corona.
Happy Hypoxia adalah kondisi yang muncul akibat kurangnya kadar oksigen di tubuh hingga jauh di bawah normal, tanpa gejala apapun. Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa memicu kematian.
Masa inkubasi Covid-19 umumnya terjadi dalam waktu 1 hingga 14 hari. Kebanyakan orang mulai mengalami gejala setelah 5 hari terpapar virus corona.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved