logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Cara Aman Mengolah Makanan dari Singkong

open-summary

Singkong sering dijadikan pengganti nasi yang lebih sehat. Makanan dari singkong sangat tinggi karbohidrat dan baik untuk pencernaan, asalkan diproses hingga matang.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

2 Mei 2023

Makanan dari singkong seperti singkong Thailan amat populer dan disukai banyak orang

Olahan menu singkong menjadi favorit karena kaya nutrisi dan juga lezat

Table of Content

  • Manfaat nutrisi makanan dari singkong
  • Cara aman mengolah singkong

Ada banyak makanan dari singkong yang kaya nutrisi dan juga lezat. Namun, mengolah makanan dari singkong harus tepat karena jika dikonsumsi dalam kondisi mentah, kandungan sianida bisa diolah pencernaan dan menjadi racun yang sangat berbahaya.

Advertisement

Puluhan negara di seluruh dunia sudah familiar dengan singkong. Bahkan, singkong menjadi makanan pokok pengganti nasi di beberapa daerah di Indonesia. Tak hanya mudah ditemukan, singkong juga tidak rentan terkontaminasi bakteri atau virus.

Baca Juga

  • 10 Makanan Penurun Darah Tinggi yang Baik untuk Penderita Hipertensi
  • Daftar Menu Masakan Cina yang Bernutrisi vs. yang Tidak Sehat
  • Bolehkah Makan Pisang Saat Perut Kosong? Ini Faktanya!

Manfaat nutrisi makanan dari singkong

Dalam makanan dari singkong, ada banyak karbohidrat, vitamin, dan juga mineral. Kandungan nutrisi dari 1 cangkir singkong sebelum diolah adalah:

  • Kalori: 330
  • Protein: 2,8 gram
  • Karbohidrat: 78,4 gram
  • Serat: 3,7 gram
  • Kalsium: 33 miligram
  • Magnesium: 43 miligram
  • Potasium: 558 miligram
  • Vitamin C: 42,4 miligram

Mengingat kandungan dominan dari singkong adalah karbohidrat, maka mengonsumsi makanan dari singkong perlu dengan tambahan protein. Selain dari umbinya, daun singkong juga bisa diolah menjadi sayur dengan kandungan protein tinggi.

Lalu, apa saja manfaat mengonsumsi makanan dari singkong?

  • Mengandung pati resisten

Makanan dari singkong mengandung pati resisten (resistant starch) yang sifatnya serupa dengan serat larut dalam air. Lebih jauh lagi, pati resisten ini bisa memberi asupan bagi bakteri baik di pencernaan sekaligus mencegah peradangan. 

Selain itu, pati resisten juga membuat metabolisme tubuh kian baik sekaligus mengurangi risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Hal ini terjadi karena kadar gula darah terkendali. Bonusnya, rasa kenyang pun bertahan lebih lama sehingga asupan kalori tidak berlebihan.

  • Tinggi kalori

Makanan dari singkong tinggi mengandung 112 kalori di setiap 100 gram sajiannya, lebih tinggi dibandingkan dengan umbi lainnya seperti kentang (76 kalori) dan buah bit (44 kalori). Itulah mengapa makanan dari singkong sangat populer.

Meski demikian, tingginya kalori tetap perlu diantisipasi karena dapat memicu kenaikan berat badan berlebih hingga obesitas. Jadi, mengonsumsi makanan dari singkong sebaiknya dalam porsi secukupnya (73-113 gram) setiap porsinya.

  • Anti-peradangan

Kandungan dalam singkong bersifat anti-peradangan sekaligus antioksidan. Singkong juga kerap digunakan dalam pengobatan alternatif untuk mengatasi diabetes, diare, kerontokan rambut, kemandulan, infeksi kulit, hingga kanker. 

Meski demikian, masih perlu ada penelitian ilmiah lebih lanjut untuk membuktikan singkong adalah cara efektif untuk mencegah atau mengatasi kanker.

  • Aman untuk penderita diabetes

Kandungan serat dalam singkong sangat baik untuk pencernaan sekaligus mencegah konstipasi. Selain itu, makanan dari singkong juga bersifat prebiotik artinya dapat menjadi stimulus pertumbuhan bakteri probiotik baik dalam sistem pencernaan.

Lebih jauh lagi, singkong juga mengandung indeks glikemiks 46, lebih rendah dibanding olahan makanan dari pati lainnya. Artinya, singkong tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah mendadak dalam tubuh.

Cara aman mengolah singkong

Jika diolah dengan tepat, makanan dari singkong aman dikonsumsi. Selain itu, perlu diingat pula untuk mengonsumsi singkong dalam porsi wajar. Beberapa cara mengolah mengolah singkong yang aman adalah:

  • Mengupas

Sangat penting untuk mengupas kulit singkong karena ini adalah bagian yang mengandung paling banyak komponen penghasil sianida.

  • Merendam

Sebaiknya, rendam singkong dalam air selama 48-60 jam sebelum dimasak untuk mereduksi kandungan zat kimia berbahaya yang ada di dalamnya.

  • Memasak

Sangat penting memastikan singkong dimasak hingga matang, karena zat kimia berbahaya ada di singkong mentah. Proses memasak ini juga harus benar-benar matang sempurna.

Tak perlu khawatir mengonsumsi produk dari olahan singkong seperti tepung tapioka karena sudah diproses dan tidak mengandung komponen sianida lagi. Jangan lupa tambahkan protein untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tubuh.

Advertisement

makanan sehatnutrisikarbohidrat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved