Nyeri sendi merupakan sebuah kondisi yang dapat mengganggu aktivitas karena dapat mengganggu bagian tubuh yang sering digerakkan, seperti tangan dan kaki.
Nyeri sendi merupakan kondisi medis yang umum terjadi dan tidak membahayakan keselamatan
Sendi merupakan bagian tubuh yang membentuk koneksi antar tulang sehingga dapat memberikan dukungan dan membantu tubuh untuk bergerak. Kerusakan pada sendi akibat penyakit atau cedera dapat mengganggu aktivitas, khususnya pada area tubuh yang sering digerakkan.
Advertisement
Sebenarnya, ada banyak sekali kondisi yang dapat dikategorikan sebagai nyeri pada persendian, termasuk di dalamnya osteoarthritis, rheumatoid arthritis, bursitis, asam urat, strain/tertarik, keseleo, dan cedera lainnya.
Nyeri sendi sangat umum terjadi dan bukanlah hal yang sangat membahayakan keselamatan seseorang. Faktanya, dalam satu survei nasional di Amerika Serikat, sekitar sepertiga orang dewasa dilaporkan pernah mengalami nyeri sendi dalam 30 hari terakhir.
Di antara nyeri sendi yang dilaporkan, nyeri lutut adalah keluhan yang paling banyak dialami, diikuti lagi dengan nyeri bahu dan pinggul. Seiring bertambahnya usia, keluhan nyeri sendi biasanya akan menjadi semakin banyak dan umum terjadi.
Nyeri sendi dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak nyaman hingga melemahkan tubuh seseorang. Meskipun tidak membahayakan keselamatan, kondisi ini akan memengaruhi kualitas hidup dari seseorang.
Pasalnya, kondisi ini akan langsung berpengaruh pada kemampuan seseorang untuk aktif dalam bergerak dan beraktivitas. Itulah sebabnya, penting bagi Anda yang mengalami nyeri sendi untuk segera mengobatinya dengan mengonsumsi obat-obatan, terapi fisik, dan perawatan alternatif.
Jika Anda melakukan konsultasi pada dokter, biasanya para dokter akan terlebih dahulu mendiagnosis dan mengobati kondisi yang menyebabkan nyeri pada persendian. Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan, serta mempertahankan fungsi sendi.
Baca Juga
Berikut adalah beberapa pilihan perawatan yang ditawarkan untuk mengobati nyeri sendi.
Pemberian obat nyeri sendi dan otot jadi salah satu cara mengobati nyeri sendi yang paling umum. Untuk nyeri sendi sedang hingga berat dengan pembengkakan, obat anti-inflamasi nonsteroid atau resep nonsteroid (OAINS), seperti aspirin, ibuprofen, atau natrium naproxen, akan diberikan oleh dokter untuk mengatasi keluhan bengkak dan nyeri.
Akan tetapi, jika Anda mengalami nyeri ringan tanpa pembengkakan, acetaminophen akan lebih efektif bekerja. Namun, perhatikan ketentuan tiap obat sebelum mengonsumsinya agar tidak ada efek samping yang merugikan tubuh.
Capsaicin yang merupakan salah satu zat dalam cabai telah terbukti mampu meringankan nyeri sendi dari arthritis. capsaicin bekerja menutup substansi yang membantu mengirimkan sinyal rasa sakit, serta memicu pelepasan bahan kimia dalam tubuh yang disebut endorfin, sehingga rasa nyeri akan hilang.
Namun, jika Anda menggunakan capsaicin, akan ada efek samping yang dirasakan termasuk rasa terbakar atau menyengat di daerah Anda mengoleskannya.
Anda juga dapat mencoba melakukan terapi fisik untuk memperkuat kerja otot di sekitar sendi, menstabilkan sendi, dan meningkatkan jangkauan gerak. Terapis akan menggunakan teknik seperti ultrasound, terapi panas atau dingin, hingga stimulasi saraf listrik untuk mengobati nyeri sendi.
Apabila Anda mengalami nyeri sendi karena kelebihan berat badan, diet untuk menurunkan berat badan dapat menjadi solusi untuk meringankan sebagian tekanan pada sendi yang sakit.
Itulah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi rasa nyeri sendi. Jangan lupa untuk selalu melakukan konsultasi dokter untuk menghindari tindakan atau pengobatan yang berisiko dan berbahaya.
Advertisement
Ditulis oleh Aby Rachman
Referensi
Artikel Terkait
Suntik steroid untuk nyeri sendi merupakan prosedur penyuntikan obat kortikosteroid secara langsung ke area sendi. Suntik steroid diketahui efektif meredakan nyeri sendi.
30 Apr 2020
Manfaat sinar inframerah adalah meningkatkan kesehatan jantung, mengatasi nyeri dan peradangan, mengatasi cedera otot, detoksifikasi, berpotensi menyembuhkan kanker, hingga relaksasi.
15 Jul 2023
Meski belum diketahui pasti, penyebab rematik diduga berhubungan dengan sistem imun. Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risikonya.
5 Jan 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved