Operasi gigi bungsu perlu dilakukan saat gigi geraham bungsu menimbulkan rasa sakit ataupun masalah-masalah gigi dan gusi lainnya. Biaya operasi ditanggung BPJS, tindakan ini lebih mudah dijangkau semua kalangan.
14 Sep 2019
Ditinjau oleh drg. Nina Hertiwi Putri
Sebelum prosedur cabut gigi bungsu dilakukan, dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi Anda
Table of Content
Sesuai namanya, gigi geraham bungsu muncul paling terakhir dan biasanya tumbuh saat seseorang berusia 17-25 tahun. Jika gigi tumbuh dalam posisi miring, maka gigi tersebut perlu dikeluarkan lewat operasi gigi bungsu.
Advertisement
Meski namanya terdengar seram, namun tindakan operasi gigi bungsu sebenarnya masih termasuk operasi kecil, hampir sama dengan cabut gigi, hanya saja prosedurnya sedikit lebih rumit. Anda biasanya hanya akan diberi bius lokal dan bisa langsung pulang segera setelah prosedur selesai dilakukan.
Baca Juga
Opeasi gigi geraham bungsu sebenarnya tidak selalu dilakukan. Gigi bungsu yang harus dicabut adalah yang mengalami impaksi. Impaksi gigi bungsu adalah kondisi saat gigi tersebut tumbuh miring, karena gusi yang ada di rahang sudah tidak cukup untuk menampungnya.
Saat gigi bungsu tumbuh miring, ia akan mendorong gigi geraham di depannya, merusak gusi, dan membuat makanan jadi mudah terselip. Jika dibiarkan, kondisi ini akan menimbulkan gejala-gejala mengganggu. Berikut ini gejala yang biasa muncul dan menjadi tanda Anda perlu menjalani perasi gigi bungsu:
Konsultasikan ke dokter gigi mengenai perlu atau tidaknya Anda melakukan operasi pencabutan gigi geraham bungsu.
Baca Juga: Cari Dokter untuk Operasi Gigi Bungsu yang Bagus di Sini
Jika Anda memilih untuk menjalani operasi gigi geraham bungsu, maka tanyakanlah hal-hal yang masih mengganjal seputar prosedur tersebut sebelum bedah dilakukan ke dokter gigi yang menangani, seperti:
Berikut ini tahapan yang akan Anda lalui saat menjalani operasi gigi bungsu:
Sebelum operasi dimulai, dokter akan memeriksa kondisi Anda secara keseluruhan, agar bisa memastikan bahwa tubuh Anda cukup fit untuk menjalani operasi. Dokter gigi akan mencatat semua tanda-tanda vital Anda, seperti tekanan darah, denyut jantung dan frekuensi napas per menit, hingga suhu tubuh.
Dokter juga akan mencatat riwayat penyakit yang dimiliki. Pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes, biasanya dokter akan memberikan obat profilaksis untuk menekan risiko infeksi yang meningkat akibat kedua penyakit tersebut. Kadar gula darah Anda juga akan diukur sebagai salah satu syarat bisa menjalani operasi.
Setelah semua proses pemeriksaan awal selesai, maka prosedur operasi akan dilanjutkan dengan pembiusan.
BACA JUGA: Gigi Bungsu Tumbuh? Kenali Ciri-ciri dan Perawatannya
Setelah pemeriksaan awal dilakukan, dokter akan mulai melakukan pembiusan, agar Anda tidak merasakan sakit selama operasi berlangsung. Ada beberape metode bius yang bisa dilakukan, yaitu:
Bisu lokal hanya membuat daerah gigi geraham bungsu yang dioperasi dan sekitarnya terasa kebas. Bius ini akan tetap membuat Anda tetap tersadar tanpa harus merasa sakit dan ngilu selama berlangsungnya operasi.
Bius lokal bisa diberikan melalui suntikan pada lokasi di sekitar gigi geraham bungsu. Untuk mengurangi rasa sakit saat proses penyuntikan, dokter gigi dapat mengoleskan bius oles yang bisa membuat kebas pada gusi di sekitar gigi geraham bungsu.
Bius sedasi dapat mengurangi kesadaran Anda, tetapi tidak membuat kesadaran hilang sepenuhnya. Anda tidak akan merasakan sakit dan ngilu. Bius ini akan membuat Anda hanya mengingat sedikit potongan-potongan mengenai proses berlangsungnya operasi.
Dokter juga bisa memberikan bius lokal ketika Anda memilih metode bius sedasi. Bius sedasi diberikan melalui infus yang dimasukkan ke dalam lengan Anda.
Dokter bisa saja menyarankan bius total pada kasus operasi gigi bungsu tertentu. Jika dibius total, Anda akan benar-benar tidak sadar. Selama prosedur, dokter gigi dan perawat akan mengawasi obat bius yang diberikan, pernapasan, tekanan darah, cairan tubuh, dan suhu tubuh Anda.
Bius total dapat diberikan melalui infus yang dimasukkan ke dalam lengan, penghirupan obat bius, ataupun keduanya.
Setelah pembiusan, dokter gigi atau ahli bedah mulut akan memulai prosedur dengan menyayat bagian gusi agar akses untuk mengeluarkan gigi bungsu bisa terbuka lebih besar. Jika dibutuhkan, dokter gigi juga akan melakukan pengurangan tulang pendukung gigi (tulang alveolar). Setelah itu, proses pengeluaran gigi pun akan dimulai.
Jika gigi sudah berhasil keluar, dokter gigi kemudian akan membersihkan area bekas pencabutan, lalu menjahitnya apabila diperlukan. Terakhir, dokter akan memberikan lipatan kain kasa di area bekas pencabutan untuk Anda gigit, untuk membantu menghentikan proses perdarahan.
Baca Juga: 10 Cara Mencegah Gigi Berlubang yang Efektif
Dokter akan memberikan instruksi mengenai apa-apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga daerah gigi geraham bungsu pascaoperasi. Hal ini karena seusai operasi, Anda mungkin merasa sakit, mengalami perdarahan, ataupun pembengkakan pada daerah gigi geraham bungsu yang dicabut maupun di rahang.
Berikut ini instruksi yang akan diberikan dokter usai operasi gigi geraham belakang selesai:
Untuk 24 jam pertama setelah operasi, Anda tidak diperbolehkan untuk berkumur atau meludah terlalu keras. Anda baru boleh menggosok gigi 24 jam pascaoperasi.
Gosok gigi dengan lembut dan pelan di daerah sekitar gigi geraham bungsu dan berkumurlah dengan air garam yang hangat setiap dua jam dan setelah makan selama seminggu.
Sebelum memutuskan untuk menjalani operasi gigi geraham bungsu, Anda mungkin bertanya-tanya seputar lama waktu pemulihan yang dibutuhkan.
Umumnya pemulihan dari operasi gigi geraham bungsu akan memakan waktu 7-10 hari. Akan tetapi, Anda sudah bisa kembali bekerja atau melakukan rutinitas keseharian beberapa hari setelah operasi dilakukan.
Setelah operasi, Anda masih perlu untuk memeriksakan diri ke dokter gigi untuk kontrol proses penyembuhan. Saat kontrol, dokter juga akan membuka jahitan yang diberikan untuk menutup luka bekas pencabutan. Dokter gigi biasanya akan menginstruksikan Anda untuk kontrol satu minggu setelah pencabutan.
Meski begitu, jika sebelum satu minggu Anda merasa ada permasalahan yang timbul terkait operasi gigi bungsu, seperti perdarahan yang tak kunjung berhenti atau nyeri hebat yang tidak hilang meski telah minum obat, jangan tunda untuk kembali berkonsultasi dengan dokter.
Seperti halnya prosedur operasi lainnya, operasi gigi geraham bungsu juga memiliki risiko-risiko yang bisa terjadi saat operasi dilakukan. Risiko yang mungkin terjadi saat operasi gigi geraham bungsu dapat meliputi:
Dikutip dari BPJS Kesehatan, biaya operasi gigi bungsi bisa berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesulitan prosedur, lokasi klinik atau rumah sakit, pemeriksaan penunjang yang diperlukan, hingga ada atau tidaknya asuransi yang menanggung penyakit Anda.
Jika dilakukan di klinik gigi swasta atau rumah sakit tertentu, biaya yang perlu Anda keluarkan untuk operasi gigi bungsu rata-rata adalah sekitar Rp 2 juta-5 juta per gigi. Sementara itu, jika tindakan ini dilakukan di fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), maka biayanya bisa lebih murah, sekitar Rp 500 ribu-1 juta per gigi.
Biaya tersebut biasanya belum termasuk biaya rontgen gigi panoramik, yang sebelum pencabutan gigi bungsu, pasti perlu dilakukan. Harga rontgen panoramik pun bisa berbeda, tergantung laboratorium masing-masing. Namun umumnya Anda perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp 150 ribu-300 ribu per satu kali foto.
Harga pencabutan gigi bungsu yang dilakukan oleh dokter gigi umum juga berbeda dari praktik dokter gigi spesialis bedah mulut. Sehingga sebelum menyetujui untuk menjalani prosedur ini, ada baiknya jika Anda bertanya di awal mengenai perkiraan biaya yang akan dikeluarkan, agar tidak tiba-tiba kaget saat harus membayar setelah perawatan selesai.
Fasilitas pelayanan gigi yang disediakan berbeda dengan pelayanan yang diterima oleh pasien umum. Dilansir dari laman BPJS Kesehatan, salah satu pilihan pengobatan gigi yang bisa Anda klaim menggunakan BPJS adalah operasi gigi bungsu.
Untuk mengklaim tindakan operasi gigi bungsu dengan BPJS, Anda harus terdaftar menjadi peserta BPJS terlebih dahulu, lalu memeriksaan gigi di Faskes tingkat I yaitu di klinik atau puskesmas.
Faskes tingkat I tersebut harus menyediakan jejaring termasuk lab, bidan, dokter gigi, serta sarana penunjang yang lain. Setelah mendaftar, Anda tidak di perbolehkan untuk melakukan pendaftaran atau perawatan gigi menggunakan BPJS Kesehatan di dokter gigi lainnya.
Jika fasilitas di puskesmas yang Anda pilih tidak lengkap, Anda bisa memilih Faskes tingkat I berupa dokter praktek perorangan atau dokter umum dengan syarat, harus bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan peserta harus mengisi Daftar Isian Peserta (DIP) yang telah disediakan.
Baca Juga: Cara Berobat Menggunakan BPJS Kesehatan Agar Cepat Dilayani
Tidak hanya untuk pemeriksaan rutin ataupun pengeluaran jahitan, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter apabila kondisi di bawah ini terjadi:
Jangan ragu untuk segera memeriksakan kondisi gigi geraham bungsu Anda ke dokter gigi. Jika gigi bungsu sudah menimbulkan nyeri, obat maupun perawatan lain selain pencabutan hanya akan mengatasinya sementara. Agar bisa tuntas, operasi gigi geraham bungsu perlu dilakukan.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar kesehatan gigi dan mulut, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Biasanya, ganti karet behel dilakukan saat sudah waktunya kontrol gigi. Padahal mengganti karet juga bisa dilakukan saat mengalami kondisi tertentu.
Gigi cokelat dapat disebabkan oleh beberapa hal termasuk nikotin dari rokok, noda dari makanan dan minuman berwarna gelap, kerusakan gigi, karang gigi, dan hipoplasia enamel.
Gigi patah bisa disebabkan oleh benturan keras akibat olahraga, kecelakaan, hingga tidak sengaja menggigit sesuatu yang keras. Untuk menanganinya, dokter dapat melakukan beberapa perawatan seperti penambalan, pembuatan crown gigi, hingga veneer.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved