Sederet Tips Merawat Lensa Kontak agar Mata Tidak Iritasi

Lensa kontak termasuk alternatif bagi mereka yang memiliki masalah penglihatan, namun enggan menggunakan kacamata. Tak hanya itu, penggunaan softlens juga dapat membuat penampilan Anda menjadi lebih menarik.
Kendati demikian, menggunakan lensa kontak tidak boleh asal karena mata Anda bisa saja iritasi bahkan terkena penyakit akibat lensa kontak yang kotor. Pastikan merawat lensa kontak yang digunakan dengan benar.
7 tips mudah merawat lensa kontak
Cara merawat lensa kontak sebenarnya tergantung pada jenis lensa kontak yang Anda gunakan. Namun, secara umum merawat lensa kontak yang baik dan benar adalah sebagai berikut:
1. Cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
Pastikan selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Jangan lupa pula untuk mengelap tangan Anda hingga benar-benar kering.
Pilihlah sabun yang tidak mengandung wewangian, minyak, dan pelembap. Ketiga bahan ini dapat menyebabkan jari-jari tangan menjadi lengket.
Jari-jari Anda juga bisa tidak sengaja memindahkan wewangian, minyak, dan pelembap tersebut ke lensa kontak ketika menyentuhnya. Jika lensa kontak kemudian Anda pakai, mata bisa saja menjadi iritasi dan penglihatan Anda menjadi kabur.
2. Gunakan cairan pembersih khusus lensa kontak
Setiap jenis lensa kontak memiliki prosedur perawatan yang berbeda-beda. Gunakan cairan pembersih khusus yang dianjurkan oleh dokter mata untuk membersihkan atau merendam lensa kontak.
Demikian pula dengan obat tetes mata Anda. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis obat yang sesuai.
3. Hati-hati ketika membersihkan lensa kontak
Untuk membersihkan lensa kontak yang telah diberi carian, letakkan lensa kontak di telapak tangan Anda. Gosok lensa kontak Anda dengan ujung jari telunjuk secara lembut dan perlahan-lahan agar tidak robek atau tergores.
4. Jangan membasahi lensa kontak dengan air
Tidak disarankan untuk membersihkan lensa kontak Anda dengan air apapun, terutama keran. Pasalnya, mikroorganisme mungkin saja hidup di dalam air dan bisa mencemari lensa kontak Anda.
Membersihkan lensa kontak dengan air steril selain cairan pembersih juga tidak dianjurkan, apalagi dengan menjilat. Dalam mulut kita, terdapat beragam bakteri yang bisa saja mengontaminasi lensa kontak.
Jika Anda menggunakan lensa kontak mata sudah tercemar, bukan tidak mungkin mata Anda bisa mengalami iritasi hingga kerusakan.
5. Bersihkan wadah lensa kontak tiap habis digunakan
Wadah lensa kontak yang berisi cairan sebaiknya dibersihkan secara rutin, paling tidak tiap habis dipakai. Langkah ini bertujuan mencegah penumpukan bakteri yang mungkin terjadi di dalam wadah tersebut.
Anda dapat membersihkan tempat lensa kontak dengan cairan steril atau air hangat. Kemudian biarkan wadah lensa kontak kering dengan sendirinya, tidak perlu diseka.
Jangan lupa untuk mengganti wadah lensa kontak setiap tiga bulan, atau jika sudah dalam kondisi rusak.
6. Hindari menyentuh ujung botol cairan pembersih
Pastikan ujung botol tempat cairan lensa kontak tetap bersih. Misalnya, tidak menyentuhnya atau menjaganya agar tidak menempel dengan benda apapun.
Setelah cairan digunakan, tutuplah botol dengan kencang agar cairan di dalamnya tidak terkontaminasi.
7. Pastikan kuku Anda bersih dan pendek
Kuku yang panjang bisa menggores atau menyobek lensa kontak secara tak sengaja. Bakteri juga bisa saja berdiam di kuku-kuku tersebut. Oleh karena itu, pastikan Anda menjaga kebersihan kuku dan memotongnya agar tetap pendek.
Risiko akibat memakai lensa kontak yang kotor
Penggunaan lensa kontak memang dapat memudahkan aktivitas seseorang hingga mempercantik penampilan. Namun pemakaian dan perawatan lensa kontak yang tidak tepat dapat menimbulkan sederet gangguan mata di bawah ini:
1. Mata kering
Penggunaan lensa kontak jangka panjang bisa saja membuat mata Anda semakin kering. Mata kering kemudian bisa berujung pada iritasi mata.
2. Infeksi pada mata
Infeksi pada mata paling sering terjadi akibat bakteri. Bakteri bisa dengan mudah berpindah dari tangan maupun air keran yang Anda gunakan ke lensa kontak, kemudian memicu infeksi pada mata.
Salah satu gejala infeksi pada mata ialah timbulnya mata merah. Kondisi ini disebut juga dengan istilah konjungtivitis infektif.
3. Hipoksia
Kondisi kekurangan oksigen ini bia terjadi pada kornea mata. Kondisi ini bisa muncul akibat Anda terus-menerus memakai lensa kontak, sehingga menghalangi asupan oksigen yang diterima oleh kornea. Karenanya, lepas lensa kontak saat tidur.
4. Alergi
Bukannya tidak mungkin Anda mengalami reaksi alergi ketika menggunakan lensa kontak. Pemicu alergi bisa berasal dari bahan-bahan lensa kontak itu sendiri maupun cairan pembersihnya. Alergi juga bisa ditandai dengan munculnya konjungtivitis alergi.
Gangguan-gangguan mata di atas umumnya memiliki gejala awal yang serupa. Beberapa di antaranya meliputi:
- Mata terasa gatal, sakit, atau panas dan perih seperti terbakar.
- Mata terus-menerus mengeluarkan cairan.
- Kemerahan pada mata.
- Penglihatan yang terganggu.
- Mata yang sensitif terhadap cahaya.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera lepaskan lensa kontak dan periksakan mata Anda ke dokter spesialis mata. Hindari penggunaan lensa kontak sampai Anda menemui dokter mata terlebih dahulu.
American Academy of Opthalmology. https://www.aao.org/eye-health/glasses-contacts/contact-lens-care
Diakses pada 17 September 2019
WebMD. https://www.webmd.com/eye-health/contact-lens-problems#1
Diakses pada 17 September 2019
WebMD. https://www.webmd.com/eye-health/caring-contact-lens
Diakses pada 17 September 2019
Artikel Terkait
-
Lakukan Cara Ini untuk Mengatasi Mata Kering pada Lansia
Mata kering dan berbagai gangguan mata lain dapat terjadi pada lansia. Menjaga kesehatan mata dapat dilakukan dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur, berhenti merokok, dan rutin menjalani pengecekan mata. -
Ciri-ciri Mata Minus Ini Menandakan Anda Butuh Kacamata
Mata minus atau rabun jauh dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Ciri-ciri penderita mata minus adalah pandangan kabur, sering mengalami sakit kepala, sulit melihat pada malam hari, dan sering memicingkan mata agar bisa melihat obyek yang jauh. -
Buta Warna Total atau Parsial? Ini Cara Mudah Membedakannya
Buta warna dikategorikan menjadi buta warna total dan parsial. Buta warna total menyebabkan penderitanya hanya bisa melihat dalam warna hitam, putih, dan abu-abu. Sedangkan buta warna parsial jauh lebih kompleks karena masih bisa melihat warna.
Diskusi Terkait di Forum
Sudah lama mata minus, tapi sering nyeri kepala?
Dijawab oleh dr. Sandy Aditya Pradana
Pandangan suka buram dan agak kabur
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Apakah Dampak Laser Mata Terhadap Sel-sel Mata ?
Dijawab oleh dr. Indirasthi Dwi Astari
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!
