Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
30 Mar 2021
Sedentary lifestyle dapat mengundang berbagai macam penyakit, salah satunya obesitas.
Table of Content
Suka rebahan sambil main handphone berjam-jam? Atau gemar duduk di depan laptop seharian? Hati-hati, bisa jadi Anda sedang menjalani sedentary lifestyle atau gaya hidup sedentari.
Advertisement
Menurut World Health Organization (WHO), sedentary lifestyle adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Setidaknya 2 juta orang meninggal dunia setiap tahun akibat gaya hidup malas-malasan ini.
Mari kita pahami bahaya sedentary lifestyle dan berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Sedentary lifestyle adalah gaya hidup orang malas yang jarang sekali menggerakkan tubuhnya, misalnya dalam bentuk duduk terlalu lama.
Gaya hidup seperti ini dipercaya dapat mengundang berbagai macam penyakit berbahaya, di antaranya:
Sebuah studi bahkan membuktikan bahwa sedentary lifestyle diyakini dapat menyebabkan kematian dini, terlepas dari tingkat aktivitas fisik yang dilakukan oleh orang dengan gaya hidup ini.
Sebuah riset juga mengungkapkan, tubuh yang tidak aktif bergerak atau sering duduk terlalu lama (lebih dari 4 jam per hari) dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), diabetes, serta obesitas.
Selain kesehatan fisik, gaya hidup sedentari juga dapat mengganggu kesehatan mental Anda.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi yang mengungkapkan bahwa 10.381 partisipan dengan sedentary lifestyle dan jarang melakukan aktivitas fisik terbukti lebih berisiko mengidap gangguan mental.
Sebuah laporan baru-baru ini juga mengungkapkan adanya hubungan antara sedentary lifestyle dan meningkatnya risiko depresi.
Terganggunya kesehatan fisik dan mental akibat sedentary lifestyle ini tidak boleh diremehkan. Jika gaya hidup ini tidak segera diubah, Anda dapat mengalami banyak kerugian di masa yang akan datang.
Untuk mencegah berbagai dampak buruk dari sedentary lifestyle di atas, Anda dapat mencoba mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan melakukan beberapa kebiasaan ini.
Jika ada kesempatan untuk berjalan kaki, lakukanlah. Entah itu saat pergi ke kantor, mencari makan siang di luar kantor, atau jalan santai di sore hari sambil mengajak keluarga bermain.
Berjalan kaki minimal selama 30 menit setiap harinya bahkan terbukti dapat mengurangi risiko kematian akibat henti jantung mendadak (sudden cardiac death).
Saat sedang jalan ke pusat perbelanjaan atau kantor, cobalah untuk memilih naik tangga dibandingkan naik lift. Sebab, menaiki tangga dipercaya sebagai aktivitas fisik yang dapat membakar kalori lebih banyak setiap menitnya dibandingkan joging.
Kebiasaan ini bahkan juga diyakini bisa membantu Anda menjaga berat badan ideal, memperkuat tulang, persendian, hingga otot.
Saat berada di kantor atau pusat perbelanjaan, cobalah untuk memarkirkan kendaraan Anda sedikit jauh. Hal ini akan mendorong Anda untuk berjalan kaki menuju ke tempat yang ingin dikunjungi. Dengan begitu, tubuh bisa lebih aktif bergerak.
Jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk duduk terlalu lama, cobalah untuk beranjak dari kursi setiap 20 menit sekali. Jika perlu, nyalakan alarm di ponsel agar Anda tahu kapan harus beranjak dari kursi.
Berolahraga secara rutin merupakan salah satu solusi utama dari sedentary lifestyle. Lebih dari itu, berolahraga secara rutin juga bisa mencegah penyakit jantung, diabetes tipe 2, obesitas, hingga kematian dini.
Selain beberapa cara di atas, terdapat berbagai aktivitas lainnya yang bisa Anda lakukan untuk melawan sedentary lifestyle:
Sederet aktivitas di atas memang terdengar sepele, tapi dampaknya cukup besar untuk melawan sedentary lifestyle.
Baca Juga
Sedentary lifestyle adalah gaya hidup malas-malasan yang bisa mengundang berbagai macam penyakit. Maka dari itu, cobalah lawan gaya hidup sedentari dengan lebih rutin beraktivitas fisik.
Jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Mata buram atau kabur bisa terjadi saat mata lelah atau iritasi. Namun, beberapa masalah refraksi atau kondisi lain juga bisa jadi penyebabnya.
17 Feb 2023
Antibiotik bukanlah obat mujarab serbaguna, karena tidak semua penyakit dapat diatasi dengan antibiotik. Hal ini juga berlaku untuk penyakit diare, tidak semua jenis diare dapat ditanggulangi dengan antibiotik untuk diare. Antibiotik untuk diare hanya bisa diberikan untuk diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit.
25 Apr 2023
Terdapat sejumlah obat asam urat alami yang dipercaya ampuh meredakan gejala, seperti buah ceri, jahe, serta lemon. Ketahui juga pengobatan rumahan lainnya.
19 Jul 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved