logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Suhu Basal Harus Dipahami Saat Merencanakan Kehamilan

open-summary

Suhu basal adalah suhu tubuh yang didapat ketika Anda benar-benar beristirahat dalam keadaan tidur. Pengukuran suhu ini dilakukan di pagi hari segera setelah bangun untuk mengetahui masa ovulasi.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

23 Mei 2020

Suhu basal adalah informasi yang berguna untuk memastikan masa subur

Suhu basal tubuh harus dicatat secara konsisten selama 3-4 bulan

Table of Content

  • Apa itu suhu basal tubuh?
  • Mengukur suhu basal tubuh
  • Tanda ovulasi sudah terjadi
  • Tanda-tanda tidak berovulasi

Suhu basal adalah salah satu informasi yang dapat membantu memahami kesuburan Anda. 

Advertisement

Adanya kehadiran seorang anak tentu diinginkan oleh setiap pasangan. Agar program hamil, masa subur wanita perlu diketahui.

Ovulasi atau masa subur adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium ke tuba falopi dan siap untuk dibuahi. 

Dengan mengukurnya, Anda dapat memprediksi masa ovulasi dengan lebih baik. Jadi, ini merupakan salah satu cara cepat hamil.

Sebab, mengetahui kapan Anda memiliki peluang yang besar untuk hamil.

Tak hanya itu, ini juga dapat membantu Anda mendeteksi masalah kesuburan.

Apa itu suhu basal tubuh?

Suhu basal adalah suhu tubuh yang didapat ketika Anda benar-benar beristirahat (dalam keadaan tidur).

Suhu ini diukur ketika Anda bangun tidur di pagi hari dan belum melakukan kegiatan apa pun.

Pengukuran temperatur ini bertujuan untuk memberitahu Anda jika ovulasi sudah terjadi.

Ketika tidak berovulasi, umumnya suhu normal tubuh wanita berkisar antara 35,5-36 derajat Celcius.

Akan tetapi, saat berovulasi suhu akan turun lalu naik. Bagkan, saat masa subur, kondisi tubuh memasuki fase suhu terendah

Hormon tersebut bekerja penuh dalam mempersiapkan kehamilan.

Sekitar 3-4 hari setelah ovulasi, temperatur basal pun tetap tinggi. Hormon progesteron menyebabkan suhu tubuh meningkat kurang lebih 37-38 derajat Celcius.

Kemudian, suhu tubuh akan turun kembali sekitar 2 derajat.

Baca Juga

  • Penyebab Asthenozoospermia, Kelainan Sperma yang Pengaruhi Kesuburan Pria
  • Greysia Polii Hamil, Ini Tips Menjaga Kehamilan di Usia 35 Tahun
  • Kesuburan Pria Bisa Ditingkatkan Tanpa Obat, Bagaimana Caranya?

Menjelang menstruasi, hormon progesteron mengalami penurunan yang membuat temperatur tubuh kembali normal.

Artinya, suhu basal tubuh menjelang haid pun kembali turun menjadi 35,5-36 derajat Celcius.

Namun, jika Anda hamil, hormon tersebut akan lebih tinggi sehingga suhu juga tetap tinggi.

Suhu basal tubuh adalah salah satu tanda kehamilan yang bisa Anda ketahui. Menurut riset terbitan Health, pada awal kehamilan,  peningkatan suhu basal tubuh mencapai lebih dari 0,15 derajat Celcius.

Karena perbedaan temperatur tubuh saat masa subur sangatlah kecil, maka sebaiknya menggunakan termometer yang dirancang khusus sebagai cara mengetahui suhu basal tubuh.

Termometer basal ini kemungkinan akan memberi hasil yang lebih akurat daripada termometer biasa untuk menentukan suhu tubuh yang satu ini.

Mengukur suhu basal tubuh

Selalu catat hasil pengukuran suhu basal dan buat grafik untuk memantau kesuburan
Selalu catat hasil pengukuran suhu basal dan buat grafik untuk memantau kesuburan

Butuh beberapa bulan dalam mengukurnya. Tujuannya, agar muncul sebuah pola yang bisa membuat Anda memperkirakan masa subur lebih tepat.

Anda harus konsisten mengukurnya kurang lebih selama 3-4 bulan. Inilah cara mengukur suhu basal tubuh:

1. Lakukan di pagi hari

Pengukuran dilakukan setiap pagi hari pada waktu yang sama sebelum Anda bangun dari tempat tidur.

Jangan duduk, berjalan-jalan atau pergi ke kamar mandi terlebih dahulu karena dapat menyebabkan kenaikan temperatur sehingga membuatnya tidak akurat.

2. Masukkan termometer ke dalam mulut

Segera setelah Anda bangun tidur, Anda harus memasukkan termometer ke dalam mulut.

Agar mendapat hasil yang akurat, gunakanlah termometer yang sama di sepanjang siklus.

Pastikan juga bahwa Anda sudah tidur setidaknya selama 3-4 jam di malam hari tanpa terbangun. 

3. Mencatat hasil pengukuran

Catat hasil pengukuran tubuh harian Anda dan buatlah grafik atau Anda juga dapat memperoleh kertas grafik dari dokter kandungan.

Umumnya, suhu rata-rata sebelum ovulasi lebih rendah daripada setelah ovulasi.

Jadi, ketika Anda melihat suhu sedikit lebih tinggi dan tetap stabil selama tiga hari atau lebih, maka kemungkinan besar ovulasi telah terjadi.

Perlu Anda ketahui bahwa wanita berada dalam kondisi paling subur sekitar dua hari sebelum suhu naik.

Namun, sperma bisa hidup hingga lima hari di saluran reproduksi. Oleh sebab itu, jika Anda mengharapkan kehamilan, maka ini menjadi waktu yang baik untuk berhubungan seks.

Setelah pola terbentuk, usahakan untuk berhubungan seks saat masa subur.

Akan tetapi, suhu basal juga dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain sakit atau demam, stres, siklus tidur terganggu, minum alkohol, perbedaan zona waktu, gangguan ginekologis maupun obat-obatan tertentu.

Bahkan beberapa wanita juga mengalami ovulasi tanpa adanya kenaikan suhu tubuh yang jelas. Namun, Anda juga dapat mengetahui masa subur dari keluarnya lendir serviks. 

Tanda ovulasi sudah terjadi

Sebelum terjadinya ovulasi, suhu rata-rata basal tubuh lebih rendah.

Namun, jika suhu lebih tinggi dari rata-rata dalam kurun waktu 3 hari berturut-turut, kemungkinan besar ovulasi sudah terjadi pada hari pertama sebelum meningkatnya suhu.

Pada hari itu, Anda akan melihat suhu terendah.

Untuk memastikannya, Anda juga bisa mengecek lendir serviks. Biasanya, lendir serviks muncul pada hari-hari menjelang kenaikan suhu basal.

Oleh sebab itu, jika Anda melihat penurunan suhu yang konsisten sebelum meningkat dari bulan ke bulan, Anda harus melakukan hubungan intim pada hari tersebut. 

Tanda-tanda tidak berovulasi

Tanda tidak terjadinya ovulasi adalah siklus menstruasi tidak teratur dan durasinya terlalu pendek atau panjang
Tanda tidak terjadinya ovulasi adalah siklus menstruasi tidak teratur dan durasinya terlalu pendek atau panjang

Pengukuran suhu basal tubuh adalah hal yang penting untuk melihat apakah diri Anda berovulasi atau tidak.

Sebab beberapa wanita mungkin tidak mengalami ovulasi yang dapat ditandai dengan:

  • Siklus menstruasi yang tidak teratur
  • Siklus menstruasi yang abnormal (terlalu panjang atau terlalu pendek)
  • Fase luteal terlalu singkat, yakni kurang dari 9 hari padahal umumnya 14 hari
  • Tidak ada lendir serviks

Wanita yang tidak berovulasi tentu tak akan bisa hamil. Sementara, jika Anda berovulasi secara tidak teratur, maka hal tersebut dapat mengindikasikan risiko infertilitas atau ketidaksuburan.

Kurangnya ovulasi atau disebut juga anovulasi biasanya diatasi dengan obat-obatan kesuburan yang akan memicu terjadinya ovulasi sehingga dapat membantu mendapatkan kehamilan.

Oleh sebab itu, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter kandungan bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut.

Anda juga bisa chat gratis dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

perawatan kesuburanmerencanakan kehamilanmasa subursuhu tubuhtes kesuburan

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved