Dark chocolate dan buah beri merupakan pilihan makanan mood booster yang menyehatkan. Mengonsumsi makanan tersebut secara rutin dipercaya dapat membantu mengurangi kesedihan.
30 Mar 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Rasa, tekstur, dan aroma cokelat terbukti membuat banyak orang lebih bahagia
Table of Content
Banyak cara untuk menghilangkan kesedihan dan kegalauan yang melanda. Salah satu cara yang paling mudah dan menyenangkan adalah makan. Anda hanya cukup memilih makanan mood booster terbaik untuk dinikmati.
Advertisement
Berbagai sajian kue dengan rasa yang manis memang selalu menjadi pilihan. Makanan tersebut bisa mengembalikan mood Anda menjadi lebih baik dalam waktu singkat. Sayangnya, kalori berlebih dapat membahayakan tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan. Jadi, makanan yang dipilih tentu juga harus menyehatkan.
Sebuah studi menyebutkan, salah satu penyebab perubahan mood yang sangat drastis adalah kurangnya waktu tidur. Meskipun begitu, masih ada hal lain yang sering mengganggu suasana hati Anda, termasuk salah satunya kekurangan nutrisi.
Jadi, pastikan Anda mendapatkan asupan makanan yang baik untuk mengembalikan kesedihan dan kecemasan yang datang.
Berikut rekomendasi makanan mood booster yang enak dan sehat:
Jika menyebut omega-3, nama yang akan sering muncul adalah salmon dan tuna. Dua jenis ikan ini akan memenuhi kebutuhan omega-3 yang tidak diproduksi oleh tubuh. Meskipun tidak ada takaran yang disarankan, banyak pendapat menyebutkan bahwa Anda membutuhkan 250—500 mg EPA dan DHA per harinya.
Menurut penelitian, omega-3 sangat berperan untuk perkembangan sel otak. Selain itu, mengonsumsi nutrisi ini juga bisa membantu menurunkan risiko seseorang mengidap depresi. Ikan-ikan yang mengandung lemak ini juga baik sebagai makanan sehat untuk menjaga berat badan.
Anda bisa langsung menyantap yogurt saat perasaan sedang galau. Makanan atau minuman yang melalui proses fermentasi akan memiliki bakteri yang akan mengubah gula menjadi alkohol dan asam. Nantinya, makanan yang difermentasi ini akan mendukung bakteri baik di dalam usus untuk mencerna makanan dan memproduksi serotonin.
Sebanyak 90% serotonin dalam tubuh diproduksi oleh bakteri yang ada di usus. Senyawa ini akan memengaruhi suasana hati, nafsu makan, dorongan seks, hingga kadar stres.
Namun, ada baiknya Anda memilih makanan fermentasi yang benar-benar baik untuk pencernaan. Misalnya kimchi, kefir, tempe, miso, dan asinan sayur. Hindari makanan fermentasi seperti bir, wine, dan beberapa jenis roti karena sudah melalui proses tambahan yang menghilangkan bakteri baik.
Cokelat juga sangat disenangi karena bisa langsung mengubah mood menjadi lebih baik. Di dalam cokelat terkandung kafein, theobromine, dan N-acylethanolamine dan sering dikaitkan dengan peningkatan suasana hati.
Di samping itu, dark chocolate mengandung flavonoid yang tinggi untuk membantu meningkatkan aliran darah ke otak. Sebuah penelitan juga menyebutkan bahwa rasa, tekstur, dan aroma yang dimiliki oleh cokelat terbukti membuat banyak orang lebih bahagia.
Biji-bijian merupakan sumber vitamin B kompleks yang sangat tinggi dan nutrisi ini bagus untuk kesehatan otak. Salah satunya adalah vitamin B12 yang membantu mengatur suasana hati menjadi lebih baik. Selain itu, jenis makanan ini juga menjadi sumber lemak sehat dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Mengonsumsi kacang-kacangan juga merupakan makanan diet yang sangat baik dan bermanfaat untuk tubuh secara keseluruhan. Sebuah studi yang dilakukan kepada 15.980 orang yang mengonsumsi kacang-kacangan secara cukup mampu menurunkan risiko depresi hingga 23%.
Sayuran berwarna hijau, seperti bayam, brokoli, dan edamame, mengandung asam folat yang sangat tinggi. Nutrisi ini bisa membantu metabolisme tubuh untuk meningkatkan kadar serotonin, dopamin, dan noradrenalin yang penting untuk mood booster. Lebih dari itu, mengonsumsi sayuran juga dipercaya baik untuk menurunkan risiko depresi.
Menyantap makanan dengan antioksidan tinggi juga sering dikaitkan pencegahan depresi secara umum. Sebuah pendapat menyebutkan bahwa antioksidan ini akan mencegah peradangan dalam tubuh yang memengaruhi gangguan mood.
Buah beri berwarna ungu dan biru memiliki kadar antosianin yang sangat tinggi. Kandungan ini juga dipercaya untuk menurunkan risiko depresi hingga 39%. Terlebih lagi, Anda bisa menyantap buah beri dengan berbagai cara, seperti mencampurkannya dalam oatmeal, menambahkan ke dalam susu, atau dimakan langsung.
Kopi memang selalu dikaitkan dengan mood, khususnya untuk mereka yang ingin memulai hari yang berat. Kandungan yang dianggap sebagai “dewa” dalam secangkir kopi adalah kafein. Senyawa inilah yang membantu melepaskan dopamin dan norepinefrin dalam tubuh sehingga membuat Anda lebih bersemangat.
Namun, jumlah asupan kopi harian juga harus dibatasi. Anda hanya disarankan mengonsumsi 400 ml atau sekitar 2/3 cangkir kopi setiap harinya. Terlalu banyak asupan kafein dalam tubuh juga tidak baik karena akan menimbulkan kecemasan.
Kafein juga bisa menimbulkan efek yang berbeda pada setiap orang. Sebagian orang malah bisa sangat gelisah, mudah tersinggung, hingga sulit tidur jika mengonsumsi kopi. Jika itu juga terjadi pada Anda, sebaiknya hindari kopi sebagai makanan mood booster.
Baca Juga
Setiap orang memiliki makanan mood booster sendiri yang bisa dimanfaatkan saat sedang mengalami kegalauan. Namun, sebaiknya memilih makanan sehat dan mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar makanan pengubah suasana hati, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kalsium laktat adalah zat aditif yang dicampurkan ke dalam makanan olahan maupun makanan segar. Kalsium laktat juga digunakan sebagai suplemen walau kalah populer dibandingkan kalsium karbonat.
Kalori sushi ternyata cukup tinggi. Mengapa bisa begitu? Padahal porsinya terbilang mini. Berikut ini penjelasannya.
Manfaat daun melinjo terbukti baik bagi kesehatan tubuh. Meski demikian, ada anggapan bahwa daun melinjo meningkatkan kadar asam urat, benarkah?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved