Mengonsumsi terlalu banyak sodium bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Namun, di sisi lain, kekurangan sodium juga berbahaya karena meningkatkan risiko gagal jantung.
2023-03-25 01:07:29
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Garam adalah salah satu sumber sodium untuk tubuh
Table of Content
Anggapan yang populer selama ini adalah mengonsumsi terlalu banyak sodium bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Itulah mengapa, sangat direkomendasikan membatasi asupannya. Di sisi lain, kekurangan sodium juga berbahaya karena meningkatkan risiko gagal jantung.
Advertisement
Bukan hanya itu, kondisi ini juga meningkatkan risiko mengalami hiponatremia yaitu rendahnya sodium dalam darah. Gejalanya sama seperti orang yang dehidrasi.
Apabila batasan asupan sodium setiap harinya adalah tidak lebih dari 2.300 miligram, sebaiknya jangan mengonsumsi kurang dari 1.500 miligram. Sodium adalah elektrolit penting yang berperan penting bagi fungsi otot dan saraf.
Kekurangan sodium bisa menimbulkan bahaya seperti:
Seseorang dikatakan mengalami gagal jantung apabila organ pentingnya ini tidak bisa lagi memompa cukup darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Meski bukan berarti jantung berhenti bekerja sepenuhnya, ini termasuk masalah kesehatan yang sangat serius.
Menariknya, diet rendah sodium ternyata berkaitan dengan meningkatnya risiko kematian akibat gagal jantung berdasarkan studi dari University of Exeter Inggris. Bahkan, risiko kematian ini lebih tinggi 160% pada orang yang membatasi asupan sodium berlebihan.
Meski demikian, masih perlu studi lebih lanjut untuk memperkuat keterkaitan ini.
Penderita diabetes juga berisiko lebih besar mengalami serangan jantung dan stroke apabila kekurangan sodium. Ini terbukti dari sebuah penelitian tim Department of Endocrinology dari Copenhagen University Hospital Hvidovre, Denmark. Itulah mengapa, batasan asupan sodium bagi penderita diabetes berbeda dengan orang sehat.
Buka hanya itu, ada pula studi yang menemukan hubungan antara kekurangan asupan sodium dengan risiko kematian pada penderita diabetes. Ini berlaku untuk penderita diabetes tipe 1 dan 2.
Hiponatremia adalah kondisi kadar sodium dalam darah yang terlalu rendah, tidak seimbang dengan cairan. Gejalanya sama seperti ketika seseorang mengalami dehidrasi. Apabila sudah parah, otak bisa mengalami pembengkakan dan memicu sakit kepala, kejang, koma, hingga kematian.
Faktor risiko mengalami hiponatremia ini lebih tinggi pada orang berusia lanjut, perempuan dalam fase pra-menopause, dan atlet. Pemicunya berbeda.
Pada orang berusia lanjut yang sakit, konsumsi obat tertentu dapat menurunkan kadar sodium dalam darah.
Sementara pada atlet yang melakukan olahraga berintensitas tinggi, risiko mengalami hiponatremia cukup tinggi apabila mengonsumsi air terlalu banyak. Ini juga diperparah dengan kondisi kekurangan sodium yang telah terbuang lewat keringat.
Ada pula beberapa studi yang menemukan hubungan antara kekurangan sodium dengan meningkatnya resistansi insulin. Ini terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespons sinyal dari hormon insulin secara optimal. Konsekuensinya, kadar gula darah tubuh menjadi terlalu tinggi.
Sebuah studi dari Brigham and Women’s Hospital and Harvard Medical School di Boston memperkuat hipotesis ini. Dalam studi dengan 152 partisipan sehat itu, kadar resistansi insulin meningkat hanya dalam waktu 7 hari setelah menjalani diet rendah sodium.
Meski demikian, ada pula studi lain yang tidak menemukan korelasi serupa. Perlu dipertimbangkan pula bahwa kadar asupan garam hingga durasi penelitian juga berbeda-beda.
Kolesterol low-density lipoprotein atau kolesterol jahat adalah pemicu penyakit jantung. Beberapa studi menemukan bahwa diet rendah sodium bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat sekaligus trigliserida.
Dalam studi tahun 2003 dengan partisipan dalam kondisi sehat, diet rendah sodium menyebabkan kenaikan kolesterol LDL sebanyak 4,6%. Sementara kadar trigliserida naik 5,9%.
Tak hanya itu, penelitian juga menemukan bahwa membatasi asupan garam tidak berdampak signifikan pada kadar tekanan darah orang yang tidak memiliki keluhan hipertensi.
Mengonsumsi terlalu banyak sodium memang berbahaya. Di sisi lain, ada konsekuensi yang serius bagi orang yang kekurangan sodium. Oleh sebab itu, selalu kenali kondisi tubuh masing-masing sebelum melakukan diet sodium.
Baca Juga
Bagi orang yang memiliki kondisi medis tertentu yang perlu diet sodium, tak ada salahnya melakukannya di bawah supervisi ketat dokter.
Namun bagi orang sehat yang hanya ingin menjaga kondisi tubuh, belum ada bukti kuat bahwa menjalani diet rendah sodium akan berdampak positif bagi kesehatan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut berapa asupan sodium yang tepat untuk Anda, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat infused water timun adalah membuat tubuh terhidrasi, membantu menurunkan berat badan, berpotensi mencegah kanker, hingga menurunkan tekanan darah.
Berikut manfaat terong belanda di antaranya: mengatasi masalah pencernaan, mengurangi sembelit, mencegah kanker, mencegah diabetes hingga kulit lebih awet muda.
Hisop atau Hyssopus officinalis adalah tanaman sejak berabad-abad silam digunakan sebagai obat tradisional untuk asma dan masalah pencernaan. Namun sama seperti pengobatan herbal lainnya, tidak ada takaran pasti terkait dosis dan ukurannya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved