Sebum adalah komponen yang diproduksi oleh kelenjar sebasea di bawah kulit. Fungsi sebum untuk melembapkan dan melindungi kulit. Namun, jika produksi sebum berlebih dapat menyebabkan jerawat muncul.
13 Mar 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Produksi sebum berlebih bisa menjadi penyebab jerawat terjadi
Table of Content
Sebum adalah suatu zat yang konsistensinya mirip dengan minyak atau lilin dan diproduksi oleh glandula atau kelenjar sebasea di kulit. Sebum dikenal pula dengan minyak alami.
Advertisement
Anda mungkin pernah merasakan kulit wajah berminyak. Namun, tahukah Anda kalau yang ada di permukaan kulit tersebut sebenarnya bukanlah minyak? Minyak yang ada di wajah itulah sebenarnya dinamakan sebum.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebum adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar sebasea atau kelenjar minyak (sebaceous glands).
Komponen tersebut terdiri dari trigliserida, asam lemak, ester lilin, squalene, ester kolesterol, dan kolesterol.
Kelenjar sebasea bisa ditemukan di hampir semua area tubuh, kecuali telapak tangan dan telapak kaki.
Glandula paling banyak ditemukan di area wajah (terutama area T, seperti dahi, hidung, dan dahi), punggung, serta area genital.
Sebelum keluar ke permukaan kulit, sebum akan bercampur dengan sel-sel yang ada di folikel rambut. Folikel rambut adalah lubang kecil yang mengelilingi akar rambut.
Saat sudah memenuhi folikel bersamaan dengan zat-zat lain, sebum baru akan dikeluarkan secara menyebar pada permukaan kulit.
Ketika proses ini terjadi secara berlebihan, maka rambut dan kulit Anda akan terlihat berminyak.
Sebaliknya, apabila produksi sebum kurang, maka kulit Anda akan menjadi terasa kering.
Produksi sebum berlebih erat kaitannya dengan produksi hormon androgen.
Produksi hormon tersebut akan meningkat tinggi saat Anda memasuki usia pubertas.
Itulah sebabnya, anak remaja seringkali dikaitkan dengan jerawat.
Kondisi lain, seperti kehamilan maupun gangguan hormon juga bisa membuat seseorang lebih mudah berjerawat yang disebabkan oleh produksi sebum meningkat.
Para ilmuwan mengatakan bahwa produksi sebum merupakan hal yang kompleks sehingga sulit untuk dipahami.
Namun, para peneliti menyatakan bahwa fungsi utama sebum adalah menjaga kelembapan kulit.
Selain itu, beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa sebum mungkin memiliki peran antimikroba atau antioksidan.
Kendati demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keefektifannya.
Walaupun kerap dikenal sebagai penyebab pembentukan jerawat dan komedo, ada beberapa fungsi sebum yang baik untuk kesehatan kulit.
Adapun beberapa fungsi sebum adalah sebagai berikut.
Dalam jumlah yang cukup, fungsi sebum adalah membantu mengunci kelembapan kulit.
Sebum merupakan minyak alami yang berfungsi untuk melumasi kulit sehingga menjaganya tetap lembap.
Dengan demikian, kulit Anda bisa tetap kenyal dan lentur serta tidak terlalu kering , pecah-pecah, dan iritasi.
Fungsi sebum adalah sebagai pelindung kulit dari berbagai penyebab infeksi bakteri.
Ini karena sebum mampu menjaga pH alami kulit agar tetap normal, yakni berada pada kisaran pH 4.5-6,0 sehingga mencegah pertumbuhan berbagai jenis bakteri.
Fungsi sebum juga terbukti dapat mencegah infeksi penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur, seperti kurap.
Orang-orang yang memproduksi sebum lebih sedikit biasanya akan rentan mengalami penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur.
Melindungi kulit dari paparan sinar matahari juga menjadi fungsi sebum berikutnya.
Kandungan squalene pada sebum terbukti dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar ultraviolet (UV).
Dalam jumlah yang cukup, fungsi sebum di atas sebenarnya dapat berjalan dengan baik.
Akan tetapi, ketika produk sebum meningkat disertai penumpukan sel kulit mati, kotoran wajah, dan keringat yang menempel maka dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori. Kondisi tersebut yang dapat memicu jerawat.
Saat sebum sudah mulai menyumbat pori-pori, bakteri yang ada di permukaan kulit pun bertambah dan berkembang di sekitar folikel rambut.
Adanya bakteri membuat peradangan kulit dapat terjadi. Hasilnya, jerawat dapat tumbuh di kulit Anda.
Sumbatan pori-pori akibat sebum paling sering terjadi pada area T wajah, seperti dahi, hidung, dan dagu.
Mengingat ukuran pori-pori di hidung lebih besar, maka saat tersumbat, dapat menyebabkan jerawat terlihat lebih jelas.
Namun, tidak hanya di ketiga area kulit tersebut, sumbatan pori-pori sebenarnya bisa terjadi di area tubuh lainnya yang memiliki folikel rambut.
Selain jerawat, kelebihan sebum juga dapat menyebabkan kulit berminyak, komedo, dan dermatitis seboroik.
Sedangkan, kekurangan sebum bisa mengakibatkan kulit kering, gatal, kemerahan, bahkan bersisik atau mengelupas.
Produk sebum yang cukup tentu dapat bermanfaat bagi kulit.
Namun, produksi sebum berlebih rentan menyebabkan jerawat muncul. Terlebih bagi pemilik kulit berminyak dan berjerawat.
Sebagai solusinya, ada beberapa cara menghilangkan sebum bila Anda sedang berjerawat menggunakan sejumlah produk perawatan kulit di bawah ini.
Salah satu cara menghilangkan sebum yang berlebihan adalah dengan menggunakan produk sabun cuci muka mengandung asam salisilat.
Asam salisilat atau salicylic acid dapat membantu mengangkat kelebihan sebum di kulit.
Dengan ini, bakteri penyebab jerawat pun bisa dihilangkan.
Benzoil peroksida atau benzoyl peroxide gel dapat membantu kulit dari masalah sebum dan jerawat dengan tiga cara.
Pertama, membuat kulit menjadi lebih kering dan mengelupas lapisan kulit paling luar sehingga lapisan kulit yang lebih sehat bisa terbuka
Di samping itu, menggunakan produk perawatan kulit mengandung benzoil peroksida dapat mencegah pertumbuhan bakteri di kulit dan menyingkirkan sumbatan di folikel rambut
Krim asam azeleat atau azelaic acid juga dapat digunakan sebagai cara menghilangkan sebum.
Anda bisa menggunakannya dua kali sehari setelah mencuci muka.
Sesudah menggunakan bahan ini selama beberapa waktu, Anda bisa mengurangi frekuensi penggunaannya menjadi satu kali sehari.
Azelaic acid dapat membantu menyingkirkan bakteri dan mengurangi pembentukan komedo.
Namun, hasilnya mungkin baru akan terlihat setelah beberapa minggu pemakaian.
Tretinoin adalah senyawa turunan vitamin A yang dapat ditemui dalam bentuk gel, krim, atau bahkan cairan.
Tretinoin bekerja dengan cara menghilangkan sumbatan di folikel rambut dan mempercepat pergantian sel-sel kulit.
Namun, bahan ini juga dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Maka dari itu, Anda perlu menggunakan sunscreen atau tabir surya bila rutin menggunakan tretinoin sehari-hari.
Jika berbagai kandungan bahan aktif di atas tidak ampuh menghilangkan jerawat, dokter bisa meresepkan salep antibiotik untuk mengurangi pertumbuhan bakteri secara signifikan.
Apabila jerawat masih belum juga hilang, maka dokter akan meresepkan antibiotik oral, seperti minoksiklin atau doxycycline.
Untuk mengatasi jerawat akibat produksi sebum berlebih, Anda juga harus selalu menjaga kebersihan kulit dengan rutin mencuci wajah dengan cara yang baik dan benar.
Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi sayur dan buah yang baik untuk kesehatan kulit.
Dalam jumlah yang tepat, fungsi sebum memang penting bagi kesehatan kulit.
Kendati demikian, bila produksi sebum kelebihan atau kekurangan, kondisi ini dapat memicu terjadinya masalah pada kulit.
Jika Anda mengalami masalah kulit akibat gangguan produksi sebum, baik kelebihan maupun kekurangan, alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter kulit guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga
Masih punya pertanyaan seputar apa itu sebum pada wajah? Konsultasikan dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, pastikan Anda sudah mengunduhnya melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab timbulnya masalah jerawat di usia dewasa. Apa saja? Simak ulasan berikut ini!
Kulit melepuh tanpa sebab bisa terjadi pada setiap orang. Penyebab kulit tiba-tiba melepuh dapat muncul akibat adanya gesekan yang terjadi antara permukaan kulit dan bagian tubuh lainnya, serta kondisi medis tertentu yang dialami, tetapi tidak disadari.
Salah satu antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter adalah golongan tetrasiklin. Bahan ini digunakan untuk berbagai keperluan pengobatan infeksi ringan hingga berat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved