logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Seberapa Sering dan Penting Melakukan Medical Check-Up?

open-summary

Medical check-up dapat dilakukan per lima tahun atau lebih sering, tergantung kondisi kesehatan Anda sendiri. Selain itu, tidak semua pemeriksaan kesehatan dalam medical check-up harus Anda ambil.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

27 Apr 2023

Medical check-up berisi serangkaian cek kesehatan untuk memeriksa tubuh Anda

Medical check-up dapat dilakukan di rumah sakit terdekat

Table of Content

  • Kapan Anda harus melakukan medical check-up?
  • Apa saja yang diperiksa dalam medical check-up?

Kesehatan itu mahal harganya, apalagi bila Anda sudah terkena penyakit kronis yang membutuhkan perawatan intensif dalam jangka panjang. Nah, untuk menghindari hal ini, Anda dapat melakukan medical check-up alias cek kesehatan sebelum sakit parah itu menyerang.

Advertisement

Medical check-up adalah cek kesehatan rutin yang dilakukan untuk menemukan potensi masalah kesehatan di dalam tubuh Anda. Semakin cepat potensi penyakit ditemukan, semakin awal perawatan penyakit tersebut sehingga peluang Anda untuk sembuh akan semakin lebar.

Pemeriksaan kesehatan ini juga kerap dianggap sebagai langkah preventif bagi berbagai jenis penyakit. Asalkan setelah medical check-up, Anda menindaklanjutinya dengan menjalani pola hidup sehat, seperti tidak merokok dan memperbanyak gerak aktif seperti berolahraga.

Kapan Anda harus melakukan medical check-up?

Rekomendasi terkini menyatakan medical check-up bisa dilakukan sejak usia 18 tahun. Namun, periode pemeriksaan kesehatan bagi setiap orang berbeda-beda

Dahulu, medical check-up identik sebagai pemeriksaan kesehatan rutin setahun sekali. Namun kini, Asosiasi Medis Amerika Serikat dan para praktisi kesehatan lainnya menyatakan cek kesehatan ini akan sangat bergantung pada banyak hal.

Pada orang yang berusia di bawah 40 tahun, cek kesehatan hanya dianjurkan untuk dilakukan per lima tahun. Setelahnya, Anda dapat melakukan medical check-up setiap 1 hingga 3 tahun sekali. Kondisi ini dengan catatan orang tersebut tidak sedang menjalani pengobatan intensif, misalnya untuk pasien diabetes atau darah tinggi.

Perubahan rekomendasi medical check-up itu diambil dengan berbagai pertimbangan. Pada orang yang berusia di bawah 40 tahun, misalnya, kondisi kesehatan mereka umumnya masih bugar sehingga penyakit tertentu dapat terlihat hanya dengan pemeriksaan fisik.

Pertimbangan lain terkait biaya medical check-up yang tidak sedikit. Selain itu, orang sehat yang melakukan medical check-up sering merasa khawatir alias paranoid atas kondisi kesehatan tersebut sehingga kerap menimbulkan gejala penyakit yang dikira harus dikonfirmasi melalui pemeriksaan tambahan, padahal sebetulnya tidak perlu.

Baca Juga

  • Mengapa harus Melakukan Premarital Check Up? Ini Penjelasannya
  • Tanda-tanda Vital (TTV) Normal pada Anak Berdasarkan Usia
  • Kupas Tuntas Tentang Stetoskop Dokter

Apa saja yang diperiksa dalam medical check-up?

Sebelum melakukan pemeriksaan fisik dalam medical check-up, dokter akan terlebih dahulu memeriksa riwayat kesehatan Anda, termasuk penyakit genetik. Hal lain yang akan ditanyakan adalah pola makan Anda, berat badan, rutinitas olahraga, konsumsi alkohol, merokok, hingga obat-obatan terlarang.

Setelah itu, Anda akan diminta untuk melakukan tes dasar, seperti:

1. Pemeriksaan jantung

Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kesehatan jantung dan potensi penyakit yang menyertainya, seperti serangan jantung, hipertensi, maupun penyakit jantung lainnya. Pemeriksaan ini meliputi:

  • Tekanan darah: selain mengukur tekanan darah dan menentukan sistolik/diastolik Anda, dokter akan menanyakan ada atau tidaknya riwayat keluarga yang memiliki tekanan darah tinggi, stroke, maupun serangan jantung.
  • Tes kolesterol: mengukur total kolesterol dalam darah beserta trigliserida.
  • Elektrokardiogram: pemeriksaan noninvasif untuk mendeteksi abnormalitas pada jantung dengan mengalirkan listrik tegangan rendah ke jantung Anda.
  • Mengukur berat badan ideal: biasanya dilakukan dengan tolok ukur indeks massa tubuh (IMT) yang sebetulnya bisa Anda hitung sendiri dengan menggunakan kalkulator online.

2. Pemeriksaan gula darah

Cek kesehatan ini dilakukan untuk mendeteksi potensi diabetes di dalam tubuh Anda. Sebelum melakukan medical check-up ini, Anda akan terlebih dahulu diminta untuk berpuasa selama beberapa jam.

Selain itu, dokter juga akan mengecek faktor risiko diabetes yang mungkin ada pada diri Anda, seperti:

  • Ada atau tidaknya anggota keluarga yang mengalami diabetes
  • Pradiabetes, yakni kadar gula darah yang di atas normal, namun belum sampai pada level diabetes
  • Usia di atas 45 tahun
  • Kegemukan atau obesitas
  • Merokok
  • Tekanan darah tinggi
  • Jarang berolahraga
  • Riwayat mengidap angina (sakit pada dada), serangan jantung, maupun stroke
  • Riwayat diabetes gestasional maupun sindrom polikistik ovarium (khusus wanita).

3. Pemeriksaan saluran cerna

Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan zat kimia yang dapat mendeteksi kanker usus. Jika Anda memiliki risiko kanker ini (misalnya karena faktor genetik), pemeriksaan bisa dilakukan dengan kolonoskopi, yakni memasukkan alat khusus melalui dubur untuk melihat langsung kondisi usus Anda dan mendeteksi ada atau tidaknya potensi kanker tersebut.

4. Pemeriksaan mata

Pemeriksaan ini dilakukan mengingat mata mengalami degenerasi seiring pertambahan usia. Faktor ini akan membuat Anda lebih rentan mengalami masalah mata yang serius, seperti katarak, glaukoma, retinopati diabetik, dan degenerasi makula.

5. Pemeriksaan tulang

Salah satu pemeriksaan dalam medical check-up ini dilakukan untuk melihat potensi osteoporosis dengan mengukur kepadatan tulang. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi Anda yang sudah berusia di atas 50 tahun.

Selain cek kesehatan di atas, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan lain sesuai dengan gender, usia, maupun kondisi kesehatan secara keseluruhan. Untuk pria, misalnya, pemeriksaan dalam medical check-up lain yang dapat Anda ambil adalah tes kanker prostat.

Pada wanita, pemeriksaan lain yang direkomendasikan adalah screening kanker payudara, kanker serviks, dan pemeriksaan penyakit infeksi menular seksual. Sedangkan pada orang lanjut usia dan perokok, pemeriksaan tambahan yang bisa diambil ialah tes paru-paru dan screening aneurisme aortic abdominal.

Advertisement

medical check up

Ditulis oleh Asni Harismi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved