Ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal penting untuk Anda sadari sedini mungkin. Sakit ginjal stadium awal umumnya digejalai dengan sering buang air kecil, urine berbusa dan berdarah, betis dan kaki membengkak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
11 Jul 2019
Mengenali ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal akan membantu mencegah terjadinya gagal ginjal.
Table of Content
Ketika mendengar kata gagal ginjal, artinya kerusakan dan gangguan ginjal yang dialami seseorang telah masuk ke stadium paling akhir. Ginjal tak lagi bisa membuang racun dalam darah atau mengendalikan kadar cairan tubuh. Apakah mungkin kita mengetahui ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal?
Advertisement
Mendeteksi penyakit ginjal sejak dini tentu lebih berpeluang besar untuk menyembuhkannya. Kabar baiknya, ketika seseorang menderita sakit ginjal, belum tentu dia akan mengalami gagal ginjal.
Biasanya, penderita sakit ginjal merasakan ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal namun mengaitkannya dengan penyakit lain. Akibatnya, penderitanya kerap tidak mengenali gejala ini hingga ginjalnya 90% tak berfungsi. Gagal ginjal pun sudah di depan mata. Kondisi ini juga bisa dipicu oleh tekanan darah tinggi. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui lebih jauh tentang ciri penyakit ginjal.
Seperti yang disebutkan di atas, pengidap penyakit ginjal tidak akan langsung mengalami penurunan fungsi ginjal. Mereka bisa saja tidak merasakan apapun di tahap awal. Bahkan, mereka bisa saja baru merasa ada gangguan ketika 90 persen fungsi ginjalnya telah mengalami kerusakan. Padahal, ciri-ciri penyakit ginjal sudah "menyelimuti" tubuh sang penderita.
Dengarkan tubuh Anda dan ketahui apakah ada tanda dan gejala sakit ginjal stadium awal seperti:
Kenali ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal ketika Anda merasa ingin buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari. Ketika ginjal tak bisa menyaring dengan baik, frekuensi ingin buang air kecil akan meningkat.
Adanya busa dalam urine – bahkan Anda harus flush berkali-kali baru bisa benar-benar hilang – mengindikasikan ada kelebihan protein dalam urine. Bentuknya serupa dengan busa yang terlihat ketika membuat telur orak-arik karena jenis proteinnya pun sama: albumin. Perhatikan juga warna urine, sebab terkadang darah juga bisa terdeteksi pada urine.
Saat ginjal tak bisa menjalankan tugasnya dengan baik, artinya protein albumin bisa bocor ke luar jaringan. Area di sekitar mata yang membengkak bisa jadi indikasi ada kebocoran protein yang seharusnya tersimpan di bagian-bagian tubuh kendor, seperti pada area mata.
Penyakit ginjal rupanya bisa membuat kaki mengalami gangguan. Buktinya, ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal berikutnya adalah betis dan kaki membengkak, termasuk pergelangan kaki, akibat penumpukan sodium.
Ini adalah tanda ketika ada penumpukan racun dan darah yang tidak jernih dalam tubuh. Akibatnya, seseorang mudah merasa sakit, lemah, dan sulit fokus. Ciri-ciri penyakit ginjal yang satu ini sangat bisa membuat aktivitas sang penderita terganggu.
Saat ginjal tak bisa menyaring racun dengan baik, racun akan tetap berada dalam darah. Racun tidak terbuang lewat urine. Akibatnya, penderitanya akan merasa sulit tidur. Karena ciri-ciri penyakit ginjal yang satu ini, penderita bisa saja kurang mendapatkan jam tidur yang dibutuhkan tubuhnya.
Begitu pentingnya peran ginjal, mereka bisa menghilangkan racun dan kelebihan cairan dalam tubuh. Bahkan ginjal, juga menghasilkan sel darah merah dan memastikan asupan mineral dalam dosis yang tepat dalam darah.
Kulit yang gatal dan kering bisa jadi tanda bahwa mineral dalam darah sangat sedikit. Ditambah lagi, nutrisi dalam darah juga kian terbatas.
Memburuknya nafsu makan bisa terjadi karena berbagai penyakit, namun penumpukan racun akibat ginjal yang tak berfungsi sempurna bisa jadi salah satu pemicunya.
Fungsi ginjal yang tidak maksimal bisa menyebabkan timbulnya ciri penyakit ginjal selanjutnya, yaitu otot terasa kram. Hal ini terjadi karena ada ketidakseimbangan elektrolit seperti rendahnya kalsium atau fosfor.
Memiliki napas pendek atau sesak napas juga dapat dikaitkan dengan ginjal. Pertama, cairan ekstra dalam tubuh bisa menumpuk di paru-paru, akibat ginjal yang rusak. Kedua, anemia (kekurangan sel darah merah pembawa oksigen) bisa membuat tubuh kekurangan oksigen dan kehabisan napas. Jika Anda punya ciri-ciri penyakit ginjal ini, segeralah konsultasikan ke dokter.
Saat uremia terjadi, rasa makanan yang masuk ke dalam mulut akan berbeda, terasa seperti logam. Selain itu, uremia juga mampu menyebabkan bau napas. Ini menjadi salah satu ciri penyakit ginjal yang harus Anda waspadai.
Sebab, seiring berjalannya waktu, penderita penyakit ginjal mungkin akan merasa tidak selera mengonsumsi daging, atau bahkan mengalami penurunan berat badan akibat tidak nafsu makan.
Uremia yang dirasakan oleh penderita sakit ginjal juga bisa menyebabkan rasa mual dan muntah-muntah. Hal ini bisa menurunkan nafsu makan, dan akhirnya menurunkan berat badan. Ini menjadi ciri-ciri penyakit ginjal selanjutnya.
Mendeteksi ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal bisa menjadi cara untuk mengambil langkah cepat dalam menyembuhkannya. Sebab, apabila penyakit ginjal sudah mencapai tahap terparah, prosedur cuci darah akan perlu dilakukan.
Dengarkan setiap alarm tubuh – sekecil apa pun itu – sebelum ginjal benar-benar gagal berfungsi. Tak lupa, selalu jaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang baik untuk ginjal dan rutin berolahraga.
Narasumber:
dr. Linda Armelia, Sp.PD-KGH, FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
RS YARSI
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Ada beberapa pantangan untuk pasien jantung bengkak (kardiomegali). Pantangan ini bertujuan untuk mencegah komplikasi agar kondisi jantung tidak bertambah buruk.
5 Apr 2023
Kencing berbusa dapat disebabkan oleh dehidrasi, gangguan ginjal, diabetes, ejakulasi retrograde, atau konsumsi obat-obatan tertentu. Kondisi ini harus ditangani dengan tepat.
15 Agt 2023
Pilihan obat batu ginjal yang efektif, beserta metode pengobatan alternatifnya jika penyakit ini tidak bisa diatasi
27 Sep 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved