logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Sebaiknya Ganti Sikat Gigi Berapa Bulan Sekali?

open-summary

Sikat gigi bisa jadi sarang kuman yang berkumpul dan akhirnya masuk mulut Anda. Lantas, sebaiknya ganti sikat gigi berapa bulan sekali?


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

28 Agt 2021

Ganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali

Saat bulu-bulu sikat gigi mulai rusak, Anda perlu mengganti sikat dengan yang baru

Table of Content

  • Kuman dan bakteri pada sikat gigi
  • Ganti sikat gigi berapa bulan sekali?
  • Cara meminimalkan kuman dan bakteri pada sikat gigi

Tahukah Anda bahwa terdapat bakteri yang menempel di sikat gigi setiap kali Anda memakainya? Dari udara, dari sikat gigi lain yang Anda letakkan berdampingan, bahkan dari penutup sikat gigi, terdapat bakteri yang siap masuk ke mulut lagi. 

Advertisement

Menyikat gigi dengan tujuan menghilangkan bakteri memang tidak sepenuhnya sempurna, namun Anda bisa meminimalkan paparan bakteri dengan mengganti sikat gigi secara rutin. Lantas, ganti sikat gigi berapa bulan sekali seharusnya?

Kuman dan bakteri pada sikat gigi

Para peneliti menemukan bahwa satu sikat gigi dapat memuat sebanyak 10 juta kuman dan bakteri. Penelitian terbaru juga menemukan bahwa sikat gigi bisa menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme kecil.

Namun hal ini bukan jadi alasan Anda tidak menyikat gigi. Hal ini karena bakteri yang ada pada sikat gigi bukanlah ancaman besar bagi gigi Anda. 

Menurut American Dental Association, mikroorganisme yang tinggal dalam sikat gigi tidak menyebabkan penyakit. Pasalnya, pasta gigi memiliki komponen anti-kuman dan mikroba membutuhkan kelembaban untuk bertahan hidup. Jadi selama sikat gigi Anda kering setelah digunakan, seharusnya sikat gigi Anda aman dari bakteri.

Anda juga tak perlu khawatir pada kuman dan bakteri pada sikat gigi bahkan ketika Anda sedang sakit. Satu studi menemukan bahwa sikat gigi yang Anda gunakan pada saat radang tenggorokan tidak akan menyimpan kuman yang Anda miliki saat sakit. 

Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh Anda menghasilkan antibodi spesifik untuk melawan virus dan bakteri penyebab infeksi. Antibodi tetap ada dan melindungi Anda saat terkena lagi virus yang sama.

Inilah sebabnya setelah sembuh dari penyakit dan menyikat gigi, kuman pilek atau flu di sikat gigi tidak akan membuat Anda sakit lagi. 

Ganti sikat gigi berapa bulan sekali?

Anda sebaiknya mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) juga menyarankan untuk mengganti sikat gigi setiap 3 hingga 4 bulan sekali. 

Waktu 3 bulan merupakan waktu sikat gigi Anda mulai rusak, kotor, bulunya rontok, dan tidak menjalankan fungsinya secara maksimal.

Setelah bulu sikat kehilangan kekakuannya, Anda juga sebaiknya segera menggantinya dengan yang baru. Tanpa bulu yang lurus, sulit untuk menyingkirkan sisa makanan dan plak yang menumpuk.

Anda harus ingat, sikat gigi adalah pertahanan pertama melawan bakteri yang menyebabkan penyakit gusi, kerusakan gigi, dan bau mulut. 

Bulu lembut dan lurus, pegangan yang bersih, serta mudah digenggam adalah sikat gigi terbaik untuk membersihkan mulut Anda. Bulu lembut dan kecil ini juga menghilangkan sisa makanan dan bakteri yang dapat berkumpul di sekitar pangkal gigi.

Jika Anda mengikuti standar menyikat gigi yaitu dua kali sehari selama dua menit, Anda sudah mengurangi risiko gigi berlubang. Menyikat gigi di antara setiap waktu makan dan setelah makan camilan manis adalah langkah ekstra yang dapat Anda ambil secara proaktif untuk mencegah kerusakan gigi.

Cara meminimalkan kuman dan bakteri pada sikat gigi

American Dental Association (ADA) mengeluarkan beberapa saran untuk meminimalkan kuman dan bakteri pada sikat gigi, yaitu:

  • Jangan pernah berbagi sikat gigi dan pasta gigi dengan orang lain. Mulut pasta gigi juga sering terkena bulu sikat gigi yang akhirnya menyebabkan sikat gigi Anda terkena kuman dari orang lain.
  • Cuci sikat gigi setelah menggunakannya. Cuci dengan air mengalir untuk membersihkan sisa pasta gigi dan sisa-sisa makanan yang nyangkut.
  • Jangan mencelupkan sikat gigi ke dalam larutan disinfektan atau obat kumur. Cara ini malah akan menyebabkan penyebaran kuman.
  • Keringkan sikat gigi setelah dipakai. Setelah menyikat gigi dan membilasnya, simpan dalam posisi tegak di tempat agar kering.
  • Jangan menutup sikat gigi atau menyimpannya dalam wadah tertutup. Lingkungan lembab merupakan tempat berkembang biaknya bakteri.
  • Ganti sikat gigi secara teratur setiap tiga hingga empat bulan sekali atau lebih. Apalagi jika bulunya terlihat bengkok dan mulai fleksibel, segera ganti sikat gigi Anda.
  • Jauhkan sebisa mungkin dari toilet. Saat Anda menyiram toilet, kotoran dapat naik ke udara atau dikenal sebagai “toilet plume”. Bakteri di udara dari kotoran ini menyebar ke seluruh permukaan kamar mandi, termasuk sikat gigi Anda.

Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang kesehatan gigi dan mulut, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kesehatan gigikesehatan mulutsakit gigi

Ditulis oleh Annisa Nur Indah

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved