logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Sauna dengan Sinar Inframerah, Lebih Efektif Atau Justru Berisiko?

open-summary

Berbeda dengan sauna tradisional, sauna inframerah tidak memanaskan udara di sekitar melainkan menggunakan radiasi elektromagnetik sinar inframerah untuk menghangatkan tubuh secara langsung. Hingga kini, penelitian tentang bahaya sauna inframerah masih dalam penelitian.


close-summary

12 Jul 2020

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Sauna inframerah menggunakan teknologi sinar inframerah untuk menciptakan panas

Sauna inframerah menggunakan sinar inframerah untuk memanaskan udara di sekitarnya

Table of Content

  • Apa itu sinar inframerah?
  • Amankah sauna inframerah?
  • Instruksi sebelum melakukan sauna inframerah
  • Siapa yang sebaiknya menghindari sauna inframerah?

Selain sauna tradisional di dalam ruangan yang sudah dihangatkan, ada juga jenis sauna inframerah. Berbeda dengan sauna tradisional, sauna inframerah tidak memanaskan udara di sekitar melainkan menggunakan radiasi elektromagnetik sinar inframerah untuk menghangatkan tubuh secara langsung. Hingga kini, penelitian tentang bahaya sauna inframerah masih dalam penelitian.

Advertisement

Jika digunakan dengan tepat dan sesuai panduan, sebenarnya sinar inframerah bisa mendatangkan banyak manfaat bagi tubuh. Terlebih bagi yang ingin menjajal sauna inframerah untuk pertama kalinya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak membahayakan tubuh.

Apa itu sinar inframerah?

Sinar inframerah adalah jenis radiasi elektromagnetik yang diproduksi ketika atom menyerap dan melepaskan energi. Dalam sebuah spektrum elektromagnetik, gelombang inframerah tercipta pada frekuensi di bawah sinar merah yang bisa terlihat atau red visible light, itulah mengapa namanya disebut inframerah.

Radiasi sinar inframerah adalah salah satu cara memindahkan gelombang panas dari satu tempat ke lainnya. Dalam dunia medis, sinar inframerah membantu proses regenerasi sel.

Tak hanya itu, sinar inframerah juga memperbaiki sirkulasi darah kaya oksigen dalam tubuh. Pada orang yang sedang menjalani proses penyembuhan jaringan dan ingin meredakan nyeri, metode ini bisa jadi efektif.

Amankah sauna inframerah?

Kembali ke sauna inframerah, biasanya suhu di ruangannya sekitar 48-60 derajat Celsius, sedikit lebih rendah ketimbang sauna tradisional yang bersuhu 65-82 derajat Celsius. Dalam ruangannya, ada panel inframerah yang bisa masuk ke jaringan tubuh manusia lebih efektif ketimbang memanaskan udara di sekitar.

Para pemilik usaha sauna inframerah mengklaim hanya 20% gelombang panas berpengaruh pada udara di sekitar, sementara 80% langsung menghangatkan tubuh. Itulah mengapa orang yang mencoba sauna inframerah bisa berkeringat lebih banyak meskipun temperatur ruangan lebih rendah.

Ketika berada dalam sebuah sauna – entah itu yang tradisional maupun inframerah – detak jantung akan meningkat, pembuluh darah melebar, dan tubuh menjadi  berkeringat. Kondisi ini bisa menguntungkan bagi tubuh. Namun tetap harus memperhatikan kesehatan dan kenyamanan tubuh ya.

Baca Juga

  • 5 Cara Membedakan Daging Sapi dan Kambing dengan Tepat
  • Manfaat Bunga Kantil, Ternyata Juga Bisa Atasi Plak Gigi
  • 7 Cara Menghilangkan Bekas Luka Bakar yang Efektif untuk Anda

Tak hanya itu, energi elektromagnetik dari sinar inframerah bisa masuk ke dalam lapisan kulit hingga 3-4 cm. diyakini, gelombang ini berdampak pada ikatan molekul dalam sel sehingga menimbulkan manfaat terapeutik.

Hingga kini, belum ada penelitian yang memaparkan dampak negatif atau risiko sauna inframerah terhadap kesehatan. Belum ada pula laporan pengalaman negatif saat menjajal sauna inframerah. Meski demikian, ada beberapa orang dengan kondisi medis tertentu yang sebaiknya menghindari sauna inframerah.

Instruksi sebelum melakukan sauna inframerah

Secara umum, manfaat dan risiko melakukan sauna inframerah bergantung pada kondisi setiap orang. Keputusan untuk mencoba sauna inframerah pun ada di tangan masing-masing. Hanya saja, ingat beberapa instruksi sebelum melakukan sauna inframerah yang berlaku universal ini:

  • Tubuh terhidrasi

Pastikan sebelum mencoba sauna inframerah, tubuh benar-benar terhidrasi dengan baik. Minum air sebelum sesi dimulai dan bawa pula botol air minum ke dalam sauna. Ketika sesi sauna inframerah sudah rampung pun, segera minum air dan tunggu proses pendinginan sebelum melakukan aktivitas berikutnya.

  • Durasi

Bagi yang baru pertama kali mencoba sauna inframerah, durasi selama 10-15 menit sudah cukup. Barulah jika sudah terbiasa, durasi bisa menjadi lebih lama sekitar 20-30 menit. Waspadai risiko mengalami dehidrasi apabila terlalu lama berada di dalam ruangannya.

  • Temperatur

Sama seperti durasi, orang yang baru pertama kali mencoba sauna inframerah bisa memilih temperatur antara 37-65 derajat Celsius, baru perlahan ditingkatkan ketika mencoba sesi-sesi sauna inframerah berikutnya.

  • Hindari alkohol

Sebaiknya hindari mencoba fasilitas sauna inframerah apabila sehari sebelumnya mengonsumsi alkohol cukup banyak. Begitu pula ketika merasa tidak enak badan, sebaiknya tunda hingga tubuh benar-benar terasa sehat.

Siapa yang sebaiknya menghindari sauna inframerah?

Terlepas dari klaim manfaatnya untuk kesehatan, ada beberapa kondisi medis yang sebaiknya menghindari penggunaan sauna sinar inframerah, seperti yang menderita penyakit:

  • Jantung

Orang yang pernah mengalami serangan jantung atau masalah dengan jantung sebaiknya menghindari sauna inframerah. Begitu pula dengan orang dengan tekanan darah rendah, sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter sebelum melakukan sauna sinar inframerah karena berpengaruh terhadap kerja jantung.

  • Dermatitis atopik

Orang dengan dermatitis atopik atau masalah kulit lain juga berisiko mengalami gejala memburuk setelah melakukan sauna inframerah. Paparan suhu terlalu tinggi dan keringat berlebih bisa membuat kulit mengalami peradangan dan gatal.

  • Ginjal

Orang yang bermasalah dengan ginjal sebaiknya menghindari sauna inframerah karena risiko dehidrasi. Penderita masalah ginjal berisiko lebih tinggi mengalami dehidrasi, ditambah lagi kemungkinan merasakan mual hingga sakit kepala ketika terpapar suhu tinggi dalam waktu lama.

Selain beberapa orang dengan penyakit di atas, ibu hamil juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan sauna. Lansia atau orang yang mengalami masalah kerusakan saraf di kaki dan tangan juga sebaiknya menghindari sauna inframerah. Dikhawatirkan sensasi panas atau bahkan terbakar tidak terdeteksi pada orang dengan kondisi neuropati.

Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik sebelum, sedang, dan setelah menggunakan sauna inframerah. Masih sedikit penelitian yang menyebut risiko dari sauna dengan sinar inframerah, sehingga mitigasi harus dipersiapkan sendiri. Tak kalah penting, pilih fasilitas sauna inframerah yang terawat dan benar-benar bersih.

Advertisement

menurunkan berat badanhidup sehatpola hidup sehat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved