Penggunaan sarung tangan karet hanya untuk melindungi diri, tapi tidak mencegah infeksi virus corona, jika Anda tidak cuci tangan, jaga jarak, dan pakai masker. Jadi, jangan lagi salah kaprah, ya!
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
27 Sep 2020
Pemakaian sarung tangan karet harus dilakukan dengan hati-hati.
Table of Content
Selain menutup hidung dan mulut menggunakan masker, banyak orang juga ‘mempersenjatai’ diri dengan menggunakan sarung tangan karet agar tidak tertular Covid-19. Pertanyaannya, apakah penggunaan sarung tangan karet ini memang efektif mencegah masuknya virus corona ke dalam tubuh Anda?
Advertisement
Bagi tenaga medis, sarung tangan karet memang merupakan salah satu alat pelindung diri (APD) yang harus digunakan saat menangani pasien Covid-19. Fungsinya adalah menjaga tangan dari penyebaran infeksi atau penyakit selama pelaksanaan pemeriksaan atau prosedur medis.
Meskipun demikian, bukan berarti sarung tangan yang terbuat dari nitrile, latex, dan isoprene ini bisa dipakai oleh orang awam (bukan tenaga kesehatan). Pasalnya jika salah prosedur pemakaian, fungsinya sebagai pelindung diri akan hilang dan tidak mencegah virus maupun kuman lain yang mengakibatkan penyakit tertentu.
Tidak sembarang sarung tangan karet memenuhi syarat sebagai alat pelindung diri. Sarung tangan karet sesuai standar medis haruslah memiliki spesifikasi seperti:
Dalam dunia medis, sarung tangan karet dibagi lagi menjadi 2 jenis, yakni sarung tangan pemeriksaan (examination gloves) dan sarung tangan bedah (surgical gloves). Sarung tangan bedah haruslah steril, sedangkan sarung tangan pemeriksaan bisa non-steril.
Namun prosedur pemakaian keduanya tetap harus benar untuk menjamin keamanan pasien maupun tenaga medis saat menggunakannya.
Baca Juga
Selama masa pandemi, sarung tangan karet hanya digunakan sebagai salah satu alat proteksi tenaga kesehatan. Namun, sarung tangan karet bukanlah alat untuk menangkal virus itu masuk ke tubuh manusia.
Gugus Tugas Covid-19 maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun tidak pernah merekomendasikan penggunaan sarung tangan ini untuk kalangan non-medis. Selain karena stoknya yang terbatas, efektivitas penggunaannya dalam melindungi diri dari virus corona bergantung pada banyak hal, seperti berikut ini.
Penggunaan sarung tangan karet bukan untuk menggantikan kewajiban Anda mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer. Bahkan sebelum memasang sarung tangan karet, para tenaga medis tetap harus membersihkan tangan agar tidak ada kuman yang menempel.
Pemasangan sarung tangan karet harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengontaminasi tangan yang telah dibersihkan. Pegang bagian ujung pergelangan sarung tangan, kemudian masukkan jari ke dalam sarung dan pastikan ia terpasang dengan kencang serta tidak ada kerutan.
Lakukan prosedur yang sama saat memasang sarung tangan kedua. Pastikan tangan yang telah terpasang sarung tangan hanya menyentuh bagian luar sarung tangan kedua agar tidak terjadi kontaminasi.
Pada tenaga medis, sarung tangan karet harus dilepas langsung setelah melakukan tindakan, misalnya merawat pasien atau mengambil darah. Pelepasan sarung tangan karet ini pun tidak boleh sembarangan, agar tangan tidak terpapar virus atau kuman dari permukaan sarung tangan.
Caranya, cubit bagian ujung sarung tangan karet sebelah kiri, tarik ke depan hingga sepenuhnya terlepas dari tangan dalam keadaan terbalik. Pegang sarung tangan itu dengan tangan kanan, selipkan 3 jari ke bagian bawah sarung tangan yang menempel pada pergelangan tangan.
Selanjutnya, gulung sarung tangan hingga sepenuhnya terlepas dari tangan dan menggulung sarung tangan kiri yang sedang dipegang.
Langsung buang sarung tangan karet bekas tersebut. Setelahnya, tenaga kesehatan harus mencuci taangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggosok tangan dengan alkohol maupun hand sanitizer.
Baik WHO, Kementerian Kesehatan RI, maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) sepakat bahwa sarung tangan karet hanya boleh digunakan satu kali (single use). Jadi jika sudah lepas dari tangan Anda, maka sarung tangan tersebut harus langsung dibuang dan tidak boleh digunakan kembali.
Virus corona memang harus diwaspadai, tapi Anda tidak perlu takut berlebihan hingga harus menggunakan sarung tangan karet saat keluar rumah. Tetap jaga jarak, gunakan masker, dan sering mencuci tangan untuk mencegah infeksi virus tersebut.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Polusi udara juga bisa terjadi di dalam ruangan. Tak selalu pakai air purifier, ini dia cara mengatasi polusi udara dalam ruang.
25 Agt 2023
Sejak pandemi Covid-19, seluruh masyarakat diimbau untuk memakai masker terutama jika bepergian. Akan tetapi, terdapat berbagai mitos seputar penggunaan masker yang bisa membuat masyarakat keliru. Memahami fakta sebenarnya mengenai pemakaian masker akan membantu Anda lebih siap menghadapi era new normal.
16 Jun 2020
Ini daftar penyakit tidak menular dan penyakit menular yang jadi penyebab kematian di Indonesia. Beberapa menjadi penyebab kematian tertinggi.
23 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved