Sariawan di vagina adalah luka terbuka yang ada di bagian luar vagina. Penyebabnya meliputi penyakit menular seksual, infeksi jamur, virus, hingga kebiasaan menggaruk vagina.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
13 Feb 2023
Sariawan di vagina adalah luka terbuka yang muncul di vulva, yakni bagian luar vagina.
Table of Content
Tahukah Anda kalau sariawan dapat muncul di vagina? Sariawan di vagina adalah luka terbuka yang muncul di vulva, yaitu bagian luar dari vagina.
Advertisement
Sebagian besar kasus sariawan pada vagina dipicu penyakit menular seksual. Sementara itu, sebagian lainnya dapat disebabkan masalah medis tertentu, seperti infeksi virus hingga penyakit autoimun.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penyebab dan cara mengobati sariawan di vagina yang penting untuk diketahui.
Mulai dari penyakit menular seksual hingga virus, berikut adalah berbagai penyebab sariawan di vagina.
Semua jenis penyakit atau infeksi menular seksual dapat menimbulkan luka pada alat kelamin apabila tidak diobati.
Beberapa di antaranya yang umumnya menyebabkan lesi pada alat kelamin adalah herpes, sifilis, dan klamidia.
Sebagian wanita juga bisa mengalami lesi pada vagina akibat infeksi HIV.
Sariawan pada vagina juga bisa dipicu infeksi jamur. Jenis infeksi ini tidak selalu disebabkan kontak seksual.
Selain menimbulkan lesi atau luka, infeksi jamur pada vagina mampu menyebabkan gatal, sensasi terbakar, dan keputihan.
Infeksi jamur juga merupakan salah satu alasan kenapa vagina gatal, yang kemudian bisa memicu luka jika digaruk secara berlebihan.
Segala jenis virus yang menyebabkan lesi pada kulit juga dapat menjangkiti vulva.
Sebagai contoh, infeksi virus cacar air dan herpes zoster (cacar api) dapat mengakibatkan luka terbuka pada vulva bersama dengan lesi di bagian kulit lainnya.
Kulit di bagian vulva yang halus atau sensitif membuatnya mudah mengalami iritasi akibat produk pembersih area kewanitaan.
Jika Anda baru mulai menggunakan berbagai produk tersebut, bisa jadi itu adalah penyebab dari sariawan di bibir vagina.
Trauma akibat terlalu sering menggaruk atau menggosok vulva dapat mengiritasi kulit dan menimbulkan luka terbuka.
Selain itu, parasit seperti kutu kemaluan dapat menggigit kulit sehingga memicu rasa gatal pada vagina dan berpotensi menyebabkan luka terbuka.
Penyakit yang menyebabkan peradangan dan respons autoimun terkadang bisa mengakibatkan reaksi kulit.
Reaksi ini dapat berdampak pada vagina dan menimbulkan lesi serta luka terbuka.
Cara mengatasi sariawan di vagina perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
Jika disebabkan oleh trauma (benturan dan semacamnya), kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya.
Akan tetapi, apabila sariawan pada vagina dipicu penyakit menular seksual atau kondisi medis lainnya, periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Obat sariawan vagina yang bisa diberikan dokter untuk mengatasi penyakit menular seksual adalah antibiotik.
Dengan satu dosis saja, antibiotik umumnya bisa mengobati berbagai jenis infeksi bakteri dan parasit yang menular lewat kontak seksual, seperti gonore, sifilis, klamidia, dan trikomoniasis.
Sementara itu, dokter juga dapat memberikan obat antivirus untuk mengatasi infeksi virus herpes dan HIV.
Luka terbuka pada vagina yang dipicu reaksi kulit atau masalah autoimun terkadang dapat diatasi dengan obat-obatan antihistamin.
Obat sariawan vagina ini bisa membantu menenangkan respons imun terhadap zat alergen sehingga tubuh berhenti membuat luka terbuka.
konsumsi obat-obatan antijamur selama 3-7 hari umumnya bisa mengatasi infeksi jamur hingga tuntas.
Obat-obatan ini tersedia dalam bentuk krim, salep, tablet, dan suppositoria; misalnya miconazole atau terconazole.
Selama mengonsumsi berbagai obat sariawan vagina di atas, terdapat beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk meredakan rasa tidak nyaman yang menyertai sariawan vagina.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah sariawan di vagina.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Kandungan klorin biasa digunakan sebagai pemutih. Namun, klorin dalam jumlah tinggi pada pembalut bisa menyebabkan masalah kesehatan tertentu, bahkan bahaya bagi kesehatan.
11 Des 2022
IVA test dan pap smear sama-sama bertujuan untuk mendeteksi kanker serviks. Bedanya, tingkat akurasi tes pap smear lebih tinggi, namun IVA test mampu lebih cepat mendeteksi penyakit.
12 Okt 2020
Perubahan pola makan dan gaya hidup bisa berpengaruh terhadap batas telat haid seseorang. Jadi setiap orang memiliki batas yang berbeda. Ini penjelasannya.
9 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved