logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

6 Penyebab Sariawan di Vagina dan Cara Mengobatinya

open-summary

Sariawan di vagina adalah luka terbuka yang ada di bagian luar vagina. Penyebabnya meliputi penyakit menular seksual, infeksi jamur, virus, hingga kebiasaan menggaruk vagina.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

13 Feb 2023

Sariawan di vagina

Sariawan di vagina adalah luka terbuka yang muncul di vulva, yakni bagian luar vagina.

Table of Content

  • Penyebab sariawan di vagina
  • Cara mengobati sariawan di vagina
  • Cara mencegah sariawan di vagina

Tahukah Anda kalau sariawan dapat muncul di vagina? Sariawan di vagina adalah luka terbuka yang muncul di vulva, yaitu bagian luar dari vagina. 

Advertisement

Sebagian besar kasus sariawan pada vagina dipicu penyakit menular seksual. Sementara itu, sebagian lainnya dapat disebabkan masalah medis tertentu, seperti infeksi virus hingga penyakit autoimun. 

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penyebab dan cara mengobati sariawan di vagina yang penting untuk diketahui. 

Penyebab sariawan di vagina

Mulai dari penyakit menular seksual hingga virus, berikut adalah berbagai penyebab sariawan di vagina.

1. Penyakit menular seksual

Semua jenis penyakit atau infeksi menular seksual dapat menimbulkan luka pada alat kelamin apabila tidak diobati. 

Beberapa di antaranya yang umumnya menyebabkan lesi pada alat kelamin adalah herpes, sifilis, dan klamidia

Sebagian wanita juga bisa mengalami lesi pada vagina akibat infeksi HIV. 

2. Infeksi jamur

Sariawan pada vagina juga bisa dipicu infeksi jamur. Jenis infeksi ini tidak selalu disebabkan kontak seksual.

Selain menimbulkan lesi atau luka, infeksi jamur pada vagina mampu menyebabkan gatal, sensasi terbakar, dan keputihan.

Infeksi jamur juga merupakan salah satu alasan kenapa vagina gatal, yang kemudian bisa memicu luka jika digaruk secara berlebihan. 

3. Infeksi virus

Segala jenis virus yang menyebabkan lesi pada kulit juga dapat menjangkiti vulva. 

Sebagai contoh, infeksi virus cacar air dan herpes zoster (cacar api) dapat mengakibatkan luka terbuka pada vulva bersama dengan lesi di bagian kulit lainnya. 

4. Reaksi kulit akibat produk pembersih area kewanitaan

Kulit di bagian vulva yang halus atau sensitif membuatnya mudah mengalami iritasi akibat produk pembersih area kewanitaan.

Jika Anda baru mulai menggunakan berbagai produk tersebut, bisa jadi itu adalah penyebab dari sariawan di bibir vagina.   

5. Kebiasaan menggaruk vagina

Trauma akibat terlalu sering menggaruk atau menggosok vulva dapat mengiritasi kulit dan menimbulkan luka terbuka. 

Selain itu, parasit seperti kutu kemaluan dapat menggigit kulit sehingga memicu rasa gatal pada vagina dan berpotensi menyebabkan luka terbuka. 

6. Penyakit autoimun

Penyakit yang menyebabkan peradangan dan respons autoimun terkadang bisa mengakibatkan reaksi kulit. 

Reaksi ini dapat berdampak pada vagina dan menimbulkan lesi serta luka terbuka. 

Cara mengobati sariawan di vagina

Cara mengatasi sariawan di vagina perlu disesuaikan dengan penyebabnya. 

Jika disebabkan oleh trauma (benturan dan semacamnya), kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya. 

Akan tetapi, apabila sariawan pada vagina dipicu penyakit menular seksual atau kondisi medis lainnya, periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

 

  • Pengobatan penyakit menular seksual

 

Obat sariawan vagina yang bisa diberikan dokter untuk mengatasi penyakit menular seksual adalah antibiotik. 

Dengan satu dosis saja, antibiotik umumnya bisa mengobati berbagai jenis infeksi bakteri dan parasit yang menular lewat kontak seksual, seperti gonore, sifilis, klamidia, dan trikomoniasis.

Sementara itu, dokter juga dapat memberikan obat antivirus untuk mengatasi infeksi virus herpes dan HIV. 

 

  • Pengobatan reaksi kulit dan masalah autoimun

 

Luka terbuka pada vagina yang dipicu reaksi kulit atau masalah autoimun terkadang dapat diatasi dengan obat-obatan antihistamin. 

Obat sariawan vagina ini bisa membantu menenangkan respons imun terhadap zat alergen sehingga tubuh berhenti membuat luka terbuka. 

 

  • Pengobatan infeksi jamur 

 

konsumsi obat-obatan antijamur selama 3-7 hari umumnya bisa mengatasi infeksi jamur hingga tuntas. 

Obat-obatan ini tersedia dalam bentuk krim, salep, tablet, dan suppositoria; misalnya miconazole atau terconazole.

Selama mengonsumsi berbagai obat sariawan vagina di atas, terdapat beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk meredakan rasa tidak nyaman yang menyertai sariawan vagina.

  • Mengonsumsi obat-obatan antiradang nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen.
  • Mengoleskan anestesi oles seperti lidokain. 
  • Mengoleskan salep seperti petroleum jelly. 
  • Menempelkan kompres dingin atau sejuk di bagian vulva. 

Cara mencegah sariawan di vagina

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah sariawan di vagina.

  • Menggunakan pengaman saat berhubungan seksual, seperti kondom atau dental dam
  • Melakukan vaksinasi human papillomavirus (HPV).
  • Rutin melakukan tes penyakit menular seksual. 
  • Menanyakan apakah pasangan seksual Anda mengidap penyakit menular seksual atau tidak. 
  • Rutin membersihkan vulva dengan sabun dan air. 
  • Menghindari pengunaan produk pewangi atau yang sifatnya keras bagi vagina. 
  • Menjaga hidrasi tubuh. 
  • Buang air kecil setelah berhubungan intim.
  • Menghindari penggunaan pakaian ketat. 

Advertisement

kesehatan wanitasariawankesehatan vagina

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved