Sistem saraf simpatik adalah sistem yang mempersiapkan tubuh untuk aktivitas yang berhubungan dengan stres. Sistem saraf parasimpatik adalah sistem yang berperan dalam menghemat energi tubuh dengan mengembalikan fungsi tubuh ke homeostasis, terutama setelah respons fight-or-flight diaktifkan sebelumnya oleh sistem saraf simpatik.
2023-03-25 17:05:35
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Perbedaan sistem saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada tugas, lokasi, hingga kecepatannya
Table of Content
Saraf simpatik dan parasimpatik termasuk ke dalam sistem saraf otonom. Ini adalah jaringan kompleks sel yang mengontrol kondisi internal tubuh. Sistem saraf otonom berperan untuk mengatur dan mendukung banyak proses internal yang berbeda dan seringkali di luar kesadaran seseorang. Artinya, saraf simpatik dan parasimpatik bekerja tanpa harus diperintah secara sadar oleh Anda.
Advertisement
Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai saraf simpatik:
Sistem saraf simpatik adalah subdivisi dari sistem saraf otonom yang terlibat dalam mempersiapkan tubuh untuk aktivitas yang berhubungan dengan stres. Saat tubuh berada dalam keadaan darurat, sistem saraf simpatik berfungsi memperlambat proses tubuh yang kurang penting, seperti misalnya pencernaan.
Saraf simpatik bekerja secara otomatis atau tidak memerlukan kendali sadar. Bersama dengan saraf parasimpatik, saraf simpatik bekerja sama untuk mempertahankan homeostasis, yakni keseimbangan mekanisme fisiologis internal yang penting untuk menjaga tubuh tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Beberapa hal yang memengaruhi homeostasis adalah suhu tubuh, tekanan darah, detak jantung, pernafasan, metabolisme, kadar glukosa darah, tingkat keasaman darah, air dan elektrolit, serta pencernaan.
Fungsi sistem saraf simpatik biasanya untuk menjalankan tindakan yang membutuhkan respons cepat, seperti:
Saraf simpatik dapat mempertahankan homesotasis dengan cara mendinginkan tubuh melalui pengeluaran keringat dan mengatur detak jantung. Saraf ini juga dapat memperlambat pencernaan karena proses ini tidak dibutuhkan saat Anda berada dalam situasi yang sedang tertekan.
Baca Juga: Mengenal 12 Saraf Kranial di Kepala dan Perannya
Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai saraf simpatik:
Sistem saraf parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang bekerja bersama dengan sistem saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik berperan dalam menghemat energi tubuh dengan mengembalikan fungsi tubuh ke homeostasis, terutama setelah respons fight-or-flight diaktifkan sebelumnya oleh sistem saraf simpatik.
Sistem saraf parasimpatik kadang-kadang disebut sistem pakan-dan-berkembang biak (feed-and-breed) karena lebih banyak mengatur proses dasar yang penting untuk kehidupan normal.
Fungsi dari sistem saraf parasimpatik antara lain :
Tanpa sistem saraf parasimpatik, maka pengaturan dan pemantauan fungsi tubuh mustahil dilakukan. Sistem saraf parasimpatik juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik dengan membantu tubuh untuk menenangkan diri dari reaksi stres yang diaktifkan oleh saraf simpatik.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara saraf simpatik dan parasimpatik:
Saraf parasimpatik memiliki kecepatan lebih lambat dibanding saraf simpatik. Hal ini dikarenakan neuron sistem saraf simpatik memiliki akson yang lebih pendek dibandingkan dengan sistem saraf parasimpatik, sehingga saraf simpatik bertindak jauh lebih cepat, bahkan kadang-kadang respons terjadi sebelum seseorang benar-benar menyadarinya.
Saraf simpatik dan parasimpatik merupakan antagonis dari satu sama lain. Tetapi keduanya memiliki fungsi yang saling melengkapi untuk bekerja sama menjaga kondisi homeostasis agar kondisi internal tubuh Anda tetap stabil sehingga dapat tetap berfungsi dengan baik.
Baca Juga
Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar saraf simpatik dan parasimpatik, konsultasikan langsung ke dokter lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sindrom mulut terbakar atau burning mouth syndrome ditandai dengan rasa panas di area rongga mulut seperti lidah, gusi, langit-langit mulut, hingga pipi bagian dalam. Orang yang mengalaminya akan merasa mulutnya seperti melepuh.
Polineuropati adalah penyakit saraf atau kerusakan dari beberapa saraf secara bersamaan. Diabetes, penyakit hati dan ginjal, infeksi, hingga cedera bisa menjadi faktor risiko terjadinya polineuropati. Akibatnya, saraf tepi Anda pun mengalami gangguan.
Sistem saraf tepi adalah semua saraf yang berada di luar otak dan sumsum tulang belakang. Peran saraf somatik dan otonom pada saraf tepi dapat memengaruhi gerakan tubuh manusia.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved