Perbedaan captopril dan amlodipine terletak pada mekanisme kerjanya. Keduanya berada di golongan obat hipertensi yang berbeda. Meski keduanya sama-sama bisa menurunkan tekanan darah, tapi tidak semua orang cocok mengonsumsinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
26 Sep 2022
Perbedaan captopril dan amlodipine terletak pada jenis golongan dan cara kerjanya
Table of Content
Dari sekian banyak obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, nama captopril dan amlodipine bisa dibilang termasuk yang populer. Tidak jarang, keduanya digunakan silih berganti. Meski fungsinya sama, ada perbedaan captopril dan amlodipine yang perlu Anda tahu. Sebab, tidak semua kondisi hipertensi bisa diobati dengan obat ini.
Advertisement
Captopril dan amlodipine adalah dua jenis obat hipertensi yang umum digunakan.
Tidak jarang terjadi, apabila stok captopril tak tersedia, amlodipine digunakan sebagai penggantinya. Walau mungkin bisa saling menggantikan, ada perbedaan captopril dan amlodipine yang cukup signifikan.
Captopril dan amlodipine adalah dua jenis obat hipertensi yang punya cara kerja berbeda. Berikut adalah penjelasan lengkap perbedaan captopril dan amlodipine.
Perbedaan captopril dan amlodipine yang paling jelas adalah dari golongan obatnya. Beda golongan obat, berbeda juga cara kerjanya. Captopril adalah salah satu obat yang masuk ke dalam golongan ACE inhibitor.
ACE adalah singkatan dari angiotensin converting enzyme. Angiostensin adalah zat kimia di tubuh yang bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah, terutama di ginjal. Namun, komponen ini sebenarnya bisa ditemukan di semua bagian tubuh.
Penyempitan pembuluh darah, kemudian akan menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan darah. ACE inhibitor adalah obat yang bekerja dengan mencegah produksi angiostensin di tubuh, sehingga pembuluh darah dapat kembali rileks dan melebar. Mekanisme inilah yang akan membuat tekanan darah turun.
Captopril adalah obat resep. Anda tidak bisa mendapatkannya secara bebas di apotek. Obat ini tidak aman untuk dikonsumsi ibu hamil, karena berisiko menimbulkan cacat bahkan kematian pada janin, terutama jika dikonsumsi saat trimester kedua atau ketiga kehamilan.
Obat ini juga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui, karena kandungannya bisa tercampur di air susu dan terminum oleh bayi.
Selain untuk menurunkan darah tinggi, obat ini juga digunakan untuk mengatasi gagal jantung kongestif, penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes, dan mempercepat pemulihan setelah terjadinya serangan jantung.
Amlodipine adalah obat penurun tekanan darah yang masuk ke dalam golongan calcium channel blocker (CCB). Sesuai namanya, obat ini bekerja dengan cara mencegah masuknya kalsium ke sel otot polos yang terdapat di jantung dan pembuluh darah.
Sebab, apabila ada kalsium yang masuk, pembuluh darah dan jantung akan bereaksi dengan cara berkontraksi lebih kuat dan kencang, tekanan darah pun meningkat. Dengan mencegah kalsium masuk, kenaikan tekanan darah tidak akan terjadi.
Apabila kalsium sudah telanjur masuk dan menyebabkan kontraksi di pembuluh darah dan jantung, obat golongan CCB, seperti amlodipine akan membantu pembuluh darah untuk lebih rileks dan terbuka, sehingga detak jantung dan tekanan darah akan menurun. Berbeda dari captopril, amlodipine bisa dikonsumsi oleh anak-anak berusia di atas enam tahun.
Hingga saat ini, belum diketahui efek yang dapat ditimbulkan amlodipine apabila dikonsumsi oleh ibu hamil, maupun ibu menyusui. Sehingga, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi obat ini.
Selain untuk menurunkan darah tinggi, amlodipine juga digunakan untuk mengatasi kondisi nyeri dada atau angina, serta gangguan yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Meski jenis obat darah tinggi yang diberikan dokter dapat berbeda tiap orangnya, ada aturan umum yang perlu Anda perhatikan saat mengonsumsinya, yaitu:
Baca Juga
Setelah mengetahui lebih jauh mengenai perbedaan captopril dan amlodipine, Anda diharapkan tidak lagi menggunakannya secara sembarangan. Apabila Anda merasa bahwa kedua obat ini tidak memberikan efek yang diinginkan, segera hubungi dokter dan jangan menggantinya sendiri dengan obat lain.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Efek samping furosemide dapat bersifat serius, mulai dari gangguan hati, pankreatitis, hingga kehilangan cairan dan elektrolit yang parah.
16 Okt 2020
Beta blocker adalah obat yang digunakan untuk menangani berbagai kondisi pada jantung, termasuk menurunkan tekanan darah. Sebelum menggunakan obat ini, kenali lebih jauh mengenai kegunaan dan efek sampingnya.
27 Agt 2020
Beberapa cara menurunkan darah tinggi pada ibu hamil adalah rutin berolahraga, mengurangi asupan garam, hingga menjaga berat badan yang ideal.
29 Mar 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved