Salep jerawat yang ampuh untuk jerawat umumnya mengandung bahan aktif benzoil peroksida dan salicylic acid. Selain itu beberapa bahan aktif lainnya juga dapat membantu menghilangkan bekas jerawatnya.
1 Okt 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Salep untuk jerawat yang ampuh biasanya mengandung benzoil peroksida
Table of Content
Munculnya jerawat tentu sangat mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri. Salep jerawat adalah salah satu cara untuk mengobati jerawat dengan tepat. Cara menggunakannya pun mudah, Anda cukup mengoleskannya di area kulit yang berjerawat.
Advertisement
Apa saja pilihan salep yang ampuh untuk jerawat aktif ataupun bekasnya?
Salep jerawat adalah obat jerawat ampuh yang bisa digunakan untuk mengobati jerawat yang membandel. Beberapa jenis salep untuk jerawat yang dijual di apotek biasa mengandung bahan-bahan seperti asam salisilat hingga antibiotik. Anda bisa membeli obat jerawat ini di apotek secara bebas ataupun menggunakan resep dokter.
Berikut ini adalah salep jerawat yang bisa Anda beli di apotek.
Salep jerawat benzoyl peroxide atau benzoil peroksida dapat Anda temukan di apotek. Anda bisa membelinya dengan atau tanpa resep dokter.
Benzoil peroksida untuk jerawat bekerja dengan membunuh bakteri penyebab jerawat dan mencegah sel-sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori.
Bagi kebanyakan orang, benzoil peroksida adalah obat jerawat ampuh untuk mengobati jerawat skala ringan hingga sedang.
Salep untuk menghilangkan jerawat dengan kandungan benzoyl peroxide antara 2,5-10% dapat Anda beli secara bebas tanpa resep. Jika persentasenya di atas itu, Anda akan membutuhkan resep dokter.
Obat jerawat ampuh ini bisa diresepkan sendiri, atau digabungkan dengan jenis obat jerawat lain, seperti clindamycin, erythromycin, dan adapalene.
Pengobatan jerawat dengan benzoil peroksida biasanya membutuhkan waktu hingga enam minggu lamanya.
Pada awal pemakaian salep benzoyl peroxide, jerawat Anda mungkin akan bertambah parah. Kulit wajah pun bisa memerah, kering, terasa perih, dan mengelupas sebagai efek sampingnya.
Namun, tak perlu khawatir karena reaksi tersebut merupakan hal yang normal dan merupakan proses dari penyembuhan jerawat.
Jika Anda memiliki jenis kulit yang sangat sensitif, Anda bisa meminimalisasi kulit kering dan mengelupas dengan cara mengoleskan pelembap terlebih dahulu baru menggunakan obat oles jerawat benzoil peroksida.
Kemudian, jangan lupa untuk menggunakan tabir surya setelah mengoleskan salep ini, terutama jika Anda hendak ke luar rumah.
Pasalnya, penggunaan benzoyl peroxide dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar ultraviolet (UV).
Gunakan ketiga lapisan produk tersebut dengan jarak waktu sekitar 10 menit agar dapat meresap ke dalam kulit secara sempurna.
Salep jerawat yang juga ampuh berikutnya adalah asam salisilat.
Jenis salep untuk menghilangkan jerawat ini bisa Anda temukan di apotek untuk mengobati jerawat yang tingkat keparahannya bersifat sedang.
Manfaat asam salisilat untuk jerawat adalah membantu menjaga pori-pori kulit agar tetap bersih dan mencegahnya dari penyumbatan sel-sel kulit mati.
Anda bisa membeli salep untuk menghilangkan jerawat kandungan asam salisilat dengan kisaran dosis mulai dari 0,5-5% tanpa resep dokter di apotek.
Obat jerawat ampuh mengandung asam salisilat sebaiknya digunakan secara rutin, terutama saat Anda sedang berjerawat.
Jika Anda berhenti menggunakannya, penyumbatan pori-pori dapat terjadi dan jerawat pun bisa muncul kembali.
Beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan obat jerawat ini adalah kulit kering, terasa perih, hingga iritasi.
Sama seperti benzoil peroksida, asam salisilat untuk jerawat juga dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar UV.
Baca Juga: Obat Jerawat Alami yang Bisa Digunakan untuk Mengobati Jerawat
Retinoid merupakan salep jerawat apotik lainnya yang bisa Anda gunakan.
Retinoid adalah turunan dari vitamin A yang memiliki efek antiradang untuk membantu mengobati jerawat membandel.
Retinoid umumnya digunakan untuk mengobati komedo (whitehead dan blackhead) dan jenis jerawat dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang. Banyak yang meyakini bahwa salep retinoid adalah salep untuk jerawat yang paling ampuh.
Retinoid bekerja dengan mengangkat sel-sel kulit mati sekaligus merangsang pertumbuhan sel kulit baru, mengurangi produksi minyak (sebum) di wajah, dan membuka pori-pori kulit yang tersumbat.
Retinoid termasuk jenis obat jerawat ampuh yang wajib ditebus dengan resep dokter.
Takaran dosis dan penggunaannya pun harus sesuai dengan arahan dari dokter spesialis kulit.
Beberapa jenis retinoid yang umum digunakan adalah Retin-A, tretinoin, dan tazarotene.
Obat topikal ini bisa diresepkan sendiri atau bersamaan dengan salep lainnya, seperti antibiotik, benzoil peroksida, dan asam salisilat.
Biasanya, retinoid dipakai di malam hari baik dalam bentuk krim, gel, atau losion.
Penggunaan salep retinoid untuk jerawat dapat menyebabkan kulit kering, terasa sensasi seperti terbakar, hingga meningkatkan sensitivitas terhadap paparan sinar matahari.
Oleh sebab itu, Anda perlu menggunakan tabir surya jika menggunakan retinoid sebagai obat jerawat ampuh guna mencegah risiko kulit terbakar.
Sama halnya seperti obat antibiotik oral, salep antibiotik untuk jerawat juga bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri.
Salep antibiotik untuk jerawat bekerja dengan cara membunuh bakteri Propionibacterium acnes, atau P. acnes yang menyebabkan jerawat.
Salep antibiotik umumnya digunakan untuk mengobati jerawat ringan hingga cenderung parah atau sudah meradang.
Ada berbagai jenis salep antibiotik, tetapi yang paling sering diresepkan oleh dokter untuk mengobati jerawat, seperti clindamycin dan erythromycin.
Tetracycline juga bisa diresepkan, tetapi tergolong jarang karena efek sampingnya bisa menyebabkan kulit menjadi kuning.
Pengobatan jerawat menggunakan salep antibiotik akan bekerja secara optimal apabila dikombinasikan dengan jenis obat topikal lainnya.
Hal ini karena antibiotik bekerja lebih lambat dalam mengobati jerawat apabila dibandingkan dengan jenis obat jerawat ampuh lainnya.
Salep antibiotik bisa digunakan bersamaan dengan salep benzoil peroksida, krim retinoid, spironolactone, atau pil kontrasepsi (pil KB) untuk jenis jerawat yang bersifat hormonal.
Menggabungkan penggunaan salep antibiotik dengan obat topikal bisa membuat pengobatan jerawat berjalan secara efektif.
Penting diketahui risiko efek samping penggunaan salep antibiotik adalah iritasi kulit, kulit kemerahan, sensasi panas seperti terbakar, dan kulit mengelupas.
Bukan hanya untuk jerawat, salep yang mengandung asam hidroksi alfa atau Alpha-hydroxy acids (AHA) juga ampuh jadi penghilang bekas jerawat.
AHA bekerja mengobati jerawat dengan menghilangkan sel-sel kulit mati penyebab jerawat sekaligus mengurangi peradangan.
Asam hidroksi alfa juga merangsang pertumbuhan kulit baru sehingga bekas jerawat dapat tersamarkan dan membuat tampilan pori-pori kulit wajah lebih kecil.
Dari berbagai jenis turunan kandungan AHA dalam obat jerawat, asam glikolat dan asam laktat diyakini ampuh dalam mengobati jerawat karena dapat mengurangi bekas jerawat.
Efek obat jerawat AHA membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 bulan agar terlihat hasil yang optimal.
Penggunaan salep untuk menghilangkan jerawat kandungan AHA harus konsisten agar hasilnya terlihat.
Kandungan sulfur dalam obat jerawat juga ampuh mengobati jerawat.
Cara kerja sulfur atau belerang yang terdapat pada obat jerawat oles mirip dengan benzoil peroksida dan asam salisilat.
Namun, penggunaan belerang pada kulit dapat menghasilkan kulit yang lebih lembut dibandingkan kedua zat sebelumnya.
Sulfur memiliki zat antimikroba yang dapat membantu membasmi bakteri penyebab jerawat, mencegah produksi sebum berlebih pada kulit yang dapat menyebabkan jerawat, dan mengeringkan sel-sel kulit mati sehingga mencegah sumbatan pori-pori.
Penggunaan sulfur untuk mengobati jerawat dapat menyebabkan kulit wajah menjadi kering.
Tak hanya itu, beberapa produk obat jerawat yang mengandung sulfur juga memiliki bau menyengat.
Jika jenis salep obat jerawat ampuh lainnya dianggap sulit menyembuhkan jerawat, salep dengan kandungan asam azaleat atau azelaic acid mungkin dapat menjadi pilihan.
Salep jerawat paling ampuh ini memiliki sifat antimikroba dan antiradang yang diyakini efektif untuk mengobati jerawat sekaligus mencegahnya muncul kembali di kemudian hari.
Selain itu, salep azelaic acid juga bermanfaat untuk membersihkan pori-pori kulit dari bakteri penyebab jerawat.
Kendati demikian, jenis salep untuk menghilangkan jerawat ini sebenarnya jarang menjadi anjuran pertama dari dokter spesialis kulit.
Pasalnya, cara kerja asam azaleat yang cenderung lebih lama dalam menghilangkan jerawat.
Jika Anda menggunakan salep buat jerawat ini, oleskan setidaknya dua kali sehari, atau ikuti dosis dan petunjuk yang diberikan dokter kulit.
Penggunaan salep azelaic acid dapat menyebabkan berbagai efek samping, seperti sensasi kulit terbakar, kulit kering, memerah, dan mengelupas.
Baca Juga: Selain Salep Jerawat, Ini Pilihan Pengobatan Jerawat Lainnya
Setelah mendapatkan salep jerawat di apotik yang ampuh sesuai jenis jerawat, pastikan Anda menggunakannya dengan tepat.
Berikut adalah beberapa cara menggunakan salep jerawat ampuh yang perlu diketahui.
Sebelum mengoleskan salep jerawat ampuh, pastikan Anda melakukan tes pada kulit terlebih dahulu (patch test).
Sebab, meski diyakini ampuh mengobati jerawat, salep jerawat apotik mungkin saja dapat menimbulkan reaksi berbeda pada setiap jenis kulit.
Untuk mengeceknya, Anda bisa mengoleskan sedikit salep obat jerawat selama 3 hari berturut-turut.
Jika Anda mengalami reaksi alergi, seperti kulit kemerahan, terasa gatal, hingga ruam, sebaiknya hentikan penggunaan.
Sebaliknya, apabila tidak ada tanda-tanda alergi pada kulit, Anda dapat menggunakannya sebagai salep penghilang bekas jerawat.
Cara menggunakan salep untuk jerawat yang tepat adalah membersihkan area kulit terlebih dahulu dengan sabun kandungan ringan.
Keringkan kulit menggunakan handuk bersih dengan cara menepuk-nepuknya perlahan.
Pastikan Anda menggunakan salep bekas jerawat hanya pada area kulit yang terdapat jerawat.
Hindari area mata, hidung, mulut, atau selangkangan guna mencegah timbulnya iritasi kulit.
Sebaiknya, jangan menggunakan salep bekas jerawat pada kulit yang terluka atau mengalami ruam.
Sebaiknya gunakan salep jerawat apotik hanya di malam hari. Sebab, beberapa jenis salep jerawat bisa membuat kulit jadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari.
Cara menggunakan salep jerawat biasanya dilakukan 1-2 kali dalam sehari, atau gunakan sesuai anjuran dari dokter.
Penggunaan salep penghilang bekas jerawat lebih dari dosis yang dianjurkan belum tentu dapat mengobati jerawat sepenuhnya.
Sebab, bisa jadi efek samping yang ditimbulkan akan semakin meningkat.
Anda bisa mengoleskan salep untuk jerawat bersamaan dengan skincare rutin. Salep untuk jerawat paling ampuh bila dioleskan pada kulit yang bersih setelah mencuci muka.
Akan tetapi, salep dengan kandungan bahan aktif biasanya lebih mudah mengiritasi. Daripada mengoleskannya di kulit langsung, Anda bisa menggunakan toner atau serum terlebih dulu. Menggunakan pelembap tipis juga dapat membantu meminimalisir risiko iritasi.
Namun, jangan pula mengoleskan salep jerawat di tahap paling akhir, saat muka sudah cenderung tebal dengan berbagai lapisan skincare. Mengoleskan salep jerawat di atas krim atau salep pelembap lainnya akan menyulitkan salep untuk jerawat masuk ke dalam kulit.
Saat kondisi kulit sedang berjerawat, Anda bisa memilih pelembap dengan formula ringan, non-komedogenik, dan berbasis gel yang akan menghidrasi tanpa memperparah jerawat Anda.
Baca Juga
Orang yang mengalami masalah jerawat parah sebaiknya perlu bersabar dalam melakukan pengobatan jerawat hingga menemukan kombinasi obat jerawat yang paling ampuh.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terlebih dahulu guna menentukan salep jerawat yang sesuai dengan tipe kulit dan tingkat keparahan kondisi jerawat Anda.
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mengetahui lebih lanjut seputar pengobatan jerawat lainnya.
Caranya, unduh sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Skincare untuk remaja perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit sejak dini. Ada beberapa urutan skincare remaja yang sebaiknya digunakan seperti pelembap hingga sunscreen agar terhindar dari masalah kulit yang umum terjadi saat usia pubertas.
Clindamycin untuk jerawat mungkin diberikan dokter untuk membasmi jerawat meradang. Obat clindamycin hadir dalam bentuk obat topikal dan obat minum yang berfungsi untuk menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Rangkaian skincare yang ampuh, mengandung bahan aktif Salicylic Acid, Hydrolyzed Protein Jelly, dan vitamin C. Masing-masing kandungan tersebut berperan dalam melawan bakteri penyebab jerawat, sekaligus menjaga kulit senantiasa sehat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved