Salep eksim bisa membantu mengurangi gejala seperti gatal, pecah-pecah dan kemerahan. Salep eksim yang sering digunakan biasanya mengandung obat antiiflmasi non-steroid, kortikosteroid, antibakteri, tacrolimus, hingga calsinuerin inhibitor.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
31 Agt 2022
Salep eksim bisa membantu meredakan gejala eksim seperti gatal dan kemerahan
Table of Content
Kulit gatal-gatal, kulit kering, pecah-pecah, bersisik, kemerahan, dan terasa sakit dapat menjadi gejala dari eksim atopik. Penderita bisa saja mengalami gejala-gejala ini di sepetak area kulit tertentu, tetapi ada juga yang mengalaminya pada banyak area kulit. Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan merespkan salep eksim yang mengandung berbagai bahan aktif yang dapat mencegah keparahan gejala.
Advertisement
Eksim atopik adalah salah satu gangguan pada kulit dengan gejala berupa gatal-gatal, kemerahan, serta kulit kering dan pecah-pecah. Jenis eksim ini umum diderita oleh bayi dan balita, tapi bisa juga baru muncul saat seseorang sudah di usia dewasa.
Bagian kulit yang paling umum terkena eksim adalah di tangan, lipatan siku, belakang lutut, wajah, dan kulit kepala.
Penyakit yang kerap disebut dermatitis atopik ini merupakan penyakit kronis. Ada periode di mana gejala-gejalanya sangat ringan atau menghilang, dan ada periode di mana gejala kambuh dan menjadi parah.
Rasa gatal akibat eksim atopik bisa mengganggu aktivitas dan kualitas hidup penderitanya. Pasalnya, bagian kulit yang gatal akan menjadi makin gatal ketika digaruk.
Pada akhirnya, kemunculan rasa gatal dan menggaruk menjadi lingkaran setan yang memperparah kondisi kulit. Gatal yang tidak tertahankan bisa menyebabkan penderita terus menggaruk hingga kulitnya terluka dan terkena infeksi sekunder.
Eksim atopik juga dapat mengganggu penampilan. Saat kambuh, kulit yang terkena eksim akan tampak kemerahan, kering, dan bersisik.
Saat gejala menghilang pun, seringkali tersisa noda-noda gelap di area kulit tersebut. Untungnya, noda-noda gelap bekas eksim ini akan menghilang sendiri setelah beberapa waktu.
Baca Juga: Eksim Basah, Saat Gatal di Kulit Bikin Infeksi
Penyakit eksim atopik kronis terkadang membuat penderitanya frustrasi dan stres karena tak bisa sembuh total. Saat berkonsultasi dengan dokter, biasanya ada empat tujuan pengobatan yang ditetapkan bagi penderita eksim. Mulai dari mengurangi rasa gatal, memulihkan kondisi kulit, mencegah kekambuhan, dan menghindari risiko infeksi.
Pengobatan yang diberikan oleh dokter bisa saja berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari usia dan riwayat kesehatan pasien, tingkat keparahan gejala eksim, dan hal-hal lain yang dipertimbangkan oleh dokter.
Jika digunakan sesuai petunjuk dokter, obat-obatan dan salep eksim yang diresepkan umumnya manjur untuk meredakan gejala-gejala penyakit kulit ini. Meski begitu, penderita mungkin saja tidak langsung cocok dengan satu langkah pengobatan, sehingga perlu terus bekerja sama dengan dokter sampai menemukan jenis atau kombinasi pengobatan yang tepat.
Jenis salep eksim yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi gejala pada penderita eksim bisa meliputi:
Salah satu obat eksim yang bisa Anda dapatkan di apotek adalah slape yang mengandung OAINS. Salep ini dapat digunakan untuk meringankan maupun mengatasi eksim dengan gejala ringan hingga sedang. Mengoleskan salep anti-inflamasi nonsteroid sebanyak dua kali sehari pada area kulit yang terkena eksim tergolong efektif dalam mengatasi peradangan sekaligus memulihkan kondisi kulit sampai kembali normal.
Salep eksim yang satu ini mengandung hidrokortisone yang bertujuan menghilangkan gatal-gatal yang disebabkan eksim, serta mengurangi peradangan. Kadar bahan aktif dalam salep ada yang rendah sampai tinggi.
Salep eksim dengan kandungan kortikosteroid yang rendah biasanya dijual bebas dan bisa efektif untuk membantu mengatasi eksim ringan. Tetapi salep dengan kandungan kortikosteroid tinggi hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Menggaruk-garuk kulit eksim kering yang gatal bisa menyebabkan luka dan infeksi bakteri. Salep antibakteri yang mengandung antbiotik kemudian diresepkan untuk mengatasi infeksi kulit karena bakteri yang masuk pada luka tersebut.
Salep ini digunakan pada penderita eksim dengan gejala sedang hingga parah. Penggunaannya harus dengan resep dokter karena ada efek samping berupa meningkatnya risiko kanker kulit.
Pengidap eksim mengalami peradangan yang disebabkan oleh meningkatnya kadar sitokin dalam darah dan kulit.
Sitokin adalah protein pembawa pesan pada sistem kekebalan. Untuk bisa menyebabkan peradangan, sitokin ini harus melewati jalur kimia yang disebut sebagai JAK-STAT.
Dokter dapat meresepkan salep eksim yang akan berperan sebagai JAK inhibitor, sehingga proses peradangan tidak sempat terjadi. Dengan begitu, gejala eksim seperti gatal, ruam, serta kemerahan pada kulit akan mereda.
Salep JAK inhibitor yang digunakan untuk meredakan gejala eksim biasanya mengandung ruxolitinib 1,5%. Salep ini dapat digunakan sebagai pengobatan jangka pendek untuk eksim ringan hingga sedang pada pasien berusia 12 tahun ke atas dan tidak memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Phosphodiesterase 4 (PDE4) adalah enzim yang berperan dalam produksi sitokin inflamasi. Saat sitokin dipicu secara keliru, maka akan terjadi peradangan yang berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit, salah satunya eksim.
Salep eksim yang mengandung PDE-4 inhibitor dapat membantu menghambat produksi beberapa sitokin, sehingga mencegah peradangan dan mengurangi gejala eksim. Salah satu salep eksim yang merupakan PDE-4 inhibitor adalah Crisaborole.
Salep eksim crisaborole dapat digunakan untuk mengatasi eksim ringan hingga sedang pada penderita berusia 3 bulan ke atas.
Topical calsineurin inhibitor adalah obat nonsteroid yang bekerja dengan menghentikan fungsi sel-sel tertentu pada sistem kekebalan tubuh sehingga mencegah munculnya gejala eksim seperti kemerahan, gatal, dan peradangan.
Ada dua jenis TCI yang digunakan sebagai salep eksim, yaitu salep tacrolimus dan krim pimecrolimus. Tacrolimus digunakan pada eksim sedang hingga berat dan tersedia berupa salep untuk anak-anak usia 2-15 tahun, serta salep untuk orang dewasa.
Pimecrolimus digunakan untuk eksim ringan hingga sedang pada orang dewasa dan anak-anak berusia 2 tahun ke atas. TCI dapat dioleskan ke semua area kulit yang mengalami eksim, termasuk area kulit yang tipis seperti wajah, kelopak mata, alat kelamin, atau lipatan kulit.
TCI juga dapat digunakan dalam jangka panjang untuk mengontrol gejala dan mengurangi kekambuhan. Efek samping yang umum dengan TCI termasuk sensasi terbakar atau menyengat yang ringan saat obat pertama kali dioleskan ke kulit.
Namun penggunaan salep TCI harus sesuai dengan rekomendasi dokter. Pasalnya, salah satu efek jangka panjang dari TCI adalah meningkatnya risiko kanker darah.
Baca Juga
Selain salep eksim, dokter juga bisa memberikan obat-obatan oral (minum) dan suntik bagi penderita eksim yang parah atau penderita dengan gejala yang tidak membaik setelah diobati secara topikal (oles).
Apapun jenis pengobatan yang Anda pilih untuk mengatasi eksim dan gejalanya, Anda sebaiknya berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter terlebih dulu. Langkah ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam menggunakan obat maupun salep eksim sekaligus meminimalisir efek samping.
Penderita juga bisa melakukan pencegahan kambuhnya eksim dengan menjaga kelembapan kulit, mengenali faktor pencetus gejala eksim, dan sebisa mungkin menghindarinya. Jangan sampai eksim atopik menurunkan kualitas hidup Anda.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Bintik merah di wajah bisa disebabkan oleh biang keringat, dermatitis, hingga rosacea. Cara menghilangkan bintik merah dan gatal di wajah yang tepat bisa dengan mengoleskan salep antigatal dan steroid.
8 Okt 2020
Cara menghilangkan gatal karena alergi perlu diketahui sebagai langkan pencegahan. Mulai dari salep kortikosteroid hingga obat antihistamin dapat digunakan.
24 Mei 2019
Gatal di paha dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari kulit kering hingga biang keringat.
8 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved