Sakit gigi pada anak dapat terjadi akibat gigi berlubang, makanan terselip, hingga penyakit gusi. Untuk mengatasinya, cobalah berkumur air garam, mengonsumsi obat pereda nyeri, atau menempelkan kompres dingin.
16 Mar 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sakit gigi pada anak bisa diobati secara alami maupun dengan pengobatan dokter
Table of Content
Sakit gigi pada anak bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari gigi berlubang, gangguan pada gusi, hingga radang akibat gigi permanen yang akan tumbuh menggantikan gigi susu. Oleh karena itu, cara mengobatinya pun berbeda-beda.
Advertisement
Saat anak sakit gigi, orangtua perlu segera menanganinya ataupun memeriksakannya ke doker gigi. Sebab menurut penelitian, merawat gigi anak yang rusak sejak dini akan meningkatkan kepuasannya terhadap dirinya sendiri dan meningkatkan nafsu makan.
Dalam jangka panjang, kondisi kesehatan gigi dan mulut anak yang baik akan memberikan pengaruh positif terhadap kecukupan gizi dan perkembangannya.
Sebaliknya, jika dibiarkan berlubang atau rusak, risiko terjadinya malnutrisi hingga gangguan bicara akan meningkat.
Sakit gigi pada anak dapat ditandai dengan nyeri yang konstan dan berdenyut, terasa semakin sakit saat gigi disentuh, demam, tidak enak badan (malaise), gusi bernanah, hingga pembengkakan di pipi.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari yang ringan seperti akibat ada makanan yang terselip di antara gigi hingga kondisi lain yang perlu mendapatkan perawatan segera, seperti abses.
Berikut adalah penyebab sakit gigi pada anak yang perlu diwaspadai orangtua.
Makanan yang terselip di antara gigi dan tidak dibersihkan, lama-kelamaan akan menambah tekanan pada gigi dan gusi di sekitarnya, terutama jika yang terselip adalah makanan yang konsistensinya keras.
Saat tekanan bertambah, maka rasa sakit gigi anak akan timbul. Makanan yang terselip dalam jangka waktu lama juga akan menjadi sarang bakteri pemicu sehingga menyebabkan penyakit gigi pada anak, seperti gigi gigis, gigi reges, dan gigi berlubang.
Dengan demikian, orang tua perlu memeriksa secara detail kondisi rongga mulut anak. Apabila anak sudah menyikat giginya sendiri, periksalah sesekali caranya menyikat gigi. Jika masih salah dan kurang bersih, ajari anak langkah yang tepat.
Makanan juga akan lebih mudah terselip jika susunan gigi anak tidak rapi atau bertumpuk. Oleh karena itu, usaha untuk merapikan gigi menggunakan kawat gigi bisa menjali pilihan, sesuai hasil konsultasi dengan dokter.
Gigi berlubang adalah penyebab sakit gigi pada anak yang paling umum. Kondisi ini bisa terjadi akibat berbagai hal, seperti makanan terselip yang telah disebutkan di atas, kebiasaan minum susu sebelum tidur, dan jarang menyikat gigi.
Rasa nyeri bisa mulai dirasakan anak meski ukuran lubang belum terlalu besar atau bahkan belum terlalu terlihat. Hal ini kerap membuat orang tua bingung akan hal yang menjadi penyebab sakit gigi.
Salah satu cara untuk mengenali gigi yang sedang berada di tahap kerusakan awal dan akan berlubang adalah saat ada bintik-bintik putih di permukaan gigi anak.
Seiring dengan bakteri yang terus bekerja menghancurkan permukaan gigi, bintik tersebut lama-kelamaan akan berubah kecokelatan sebelum akhirnya menghitam dan berlubang.
Pada gigi geraham, jika Anda melihat ada garis kecokelatan atau hitam di permukaan kunyah gigi, bisa jadi itu adalah pemicu anak sakit gigi meski secara kasat mata terlihat belum ada lubang yang terbentuk. Lama-kelamaan gigi geraham anak yang berlubang akan makin parah hingga memicu kerusakan gigi.
Tak jarang anak bermain terlalu semangat lalu jatuh dan menyebabkan giginya retak. Berbeda dari gigi yang patah, gigi retak sulit terlihat dengan kasat mata. Biasanya, dokter bisa melihatnya setelah melakukan pemeriksaan klinis dan rontgen. Kondisi ini akan semakin sulit dikenali jika yang retak adalah bagian bawah gusi.
Anak akan merasa tidak nyaman pada gigi jika mengalami keretakan, misalnya giginya menjadi lebih sensitif. Saat gigi retak, rangsang nyeri seperti suhu dingin dan panas dari makanan dan minuman, akan mudah menyerap ke sela-sela retakan tersebut dan menstimulasi saraf yang terbuka.
Ketika gigi susu anak tanggal, akan muncul gigi permanen untuk menggantikannya. Namun, pertumbuhan gigi baru bisa menyebabkan rasa sakit karena memberikan tekanan pada saraf di sekitarnya.
Rasa nyeri biasanya terjadi ketika gigi yang baru tumbuh tersebut berada di sekitar garis gusi, dan mulai merobek gusi untuk muncul keluar. Anak akan terus merasa tidak nyaman hingga gigi berada di posisi akhirnya.
Penyakit gusi yang kerap menyerang anak-anak adalah gingivitis alias radang gusi. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gusi yang terlihat bengkak, kemerahan, dan mudah berdarah.
Anak juga bisa merasakan nyeri dan mengiranya sebagai sakit gigi meskipun sumbernya dari area gusi.
Anak nangis karena sakit gigi? Bisa jadi ada abses gigi.
Abses gigi adalah benjolan yang terbentuk di akar gigi dan berisi nanah akibat infeksi bakteri berkepanjangan dari gigi berlubang yang tak kunjung dirawat. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit yang parah, termasuk sakit gigi pada balita dan anak-anak.
Sebagian abses tidak terlihat secara klinis. Namun pada beberapa kasus, ukuran abses bisa terus membesar dan dapat mengikis tulang, sehingga membuatnya terlihat seperti benjolan di gusi. Gejalanya biasanya adalah demam, dan bengkak pada area pipi.
Kebiasaan menggertakan gigi atau bruxism bisa merusak gigi dan menimbulkan rasa nyeri. Hal itu dipicu oleh gigi yang menjadi aus karena gesekan berlebihan yang diberikan padanya.
Bukan hanya sakit gigi pada anak, bruxism juga bisa menyebabkan nyeri rahang dan gigi retak.
Kondisi ini biasanya terjadi pada malam hari secara tidak sadar. Bruxism lebih umum terjadi pada anak-anak, namun akan menghilang ketika beranjak dewasa.
Baca Juga: Urutan Tumbuh Gigi Permanen Anak dari Bayi hingga Remaja
Cara mengobati sakit gigi pada anak bisa berbeda-beda tergantung dari penyebabnya. Sebagian kondisi bisa reda dengan pengobatan di rumah dan kasus lainnya harus dibawa ke dokter gigi.
Berikut adalah cara mengatasi sakit gigi pada anak secara alami yang dapat dilakukan.
Membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan menggunakan dental floss atau benang gigi dapat membantu meredakan sakit gigi akibat makanan yang terselip.
Flossing umumnya dapat dilakukan setelah anak berusia 2-3 tahun. Selain itu, pastikan untuk melakukannya dengan tepat.
Cara meredakan sakit gigi pada anak juga bisa dilakukan dengan berkumur air garam hangat.
Tindakan ini dapat membantu meredakan peradangan secara alami dan melonggarkan partikel makanan yang tersangkut di sela-sela gigi.
Untuk mencoba cara menghilangkan sakit gigi pada anak ini, Anda dapat mencampurkan ½ sendok teh garam ke dalam air hangat dan biarkan ia berkumur. Namun, pastikan anak sudah mampu untuk berkumur.
Ketika sakit gigi mengganggu, Anda dapat meminta si kecil minum obat sakit gigi untuk anak yang aman.
Salah satunya adalah obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol sebagai obat sakit gigi pada anak. Obat ini dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan.
Walaupun bisa dibeli di apotek dengan bebas, cara mengobati sakit gigi berlubang pada anak tidak boleh dilakukan sembarangan. Ikuti petunjuk penggunaannya agar sesuai dengan dosis untuk anak.
Selanjutnya, cara mengatasi anak sakit gigi adalah dengan menggunakan kompres dingin. Cara ini dapat membantu meredakan sakit gigi, terutama akibat cedera.
Meletakkan kompres dingin membuat pembuluh darah di area tersebut menyempit sehingga rasa sakit tidak terlalu parah. Selain itu, suhu dingin juga dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan.
Untuk melakukannya, balut kantong es dengan handuk. Lalu, letakkan pada area yang terkena selama 20 menit.
Bawang putih memiliki sifat antibakteri yang dapat membunuh bakteri penyebab plak gigi sekaligus meredakan nyeri yang ditimbulkannya.
Untuk menggunakan bawang putih sebagai cara mengatasi sakit gigi pada anak, hancurkan dan lembutkan bawang putih, kemudian oleskan pada area gigi yang terkena.
Namun, pastikan tidak ada luka terbuka saat mengoleskan bawang dan bawang sudah dicuci bersih
Minyak cengkeh dipercaya dapat membantu menghilangkan rasa nyeri dan mengurangi peradangan. Sebab, di dalamnya terkandung eugenol yang berperan sebagai antiseptik alami.
Jika ingin menggunakan obat sakit gigi untuk anak ini, Anda dapat mengencerkan minyak cengkeh dengan minyak pembawa, seperti minyak jojoba. Lalu, celupkan bola kapas sedikit ke dalam minyak tersebut. Oleskan pada area gigi yang nyeri beberapa kali dalam sehari.
Selain itu, Anda bisa menambahkan setetes minyak cengkeh ke dalam segelas air. Kemudian, minta anak untuk berkumur menggunakannya.
Selanjutnya, Anda dapat mencoba cara mengatasi sakit gigi berlubang secara alami menggunakan daun jambu biji. Daun ini memiliki sifat antiradang yang dapat membantu meredakan nyeri. Tak hanya itu, aktivitas antimikrobanya dinilai mampu menjaga kesehatan mulut.
Untuk menggunakan obat sakit gigi anak berlubang dari bahan alami ini, Anda dapat merebus daun jambu biji yang telah dihancurkan. Lalu, minta anak berkumur dengan air rebusan daun jambu biji tersebut.
Cara menyembuhkan sakit gigi pada anak di atas tidak akan menyembuhkannya secara permanen, kecuali jika memang tidak ada gigi rusak dan rasa nyeri hanya disebabkan oleh makanan keras yang terselip.
Apabila setelahnya tidak dilakukan perawatan lanjutan, seperti menambal gigi yang berlubang, maka sakit gigi anak akan kembali muncul.
Dalam cara mengatasi sakit gigi pada anak, sebaiknya Anda tetap membawa anak ke dokter gigi. Dokter gigi dapat melakukan beberapa prosedur perawatan untuk mengatasi sakit gigi pada anak sesuai dengan penyebabnya, seperti:
Baca juga:
Pasta Gigi yang Aman Jika Tertelan
Setelah melakukan berbagai perawatan untuk mengatasi sakit gigi pada anak, orang tua juga perlu memastikan anak melakukan langkah-langkah untuk mencegahnya datang kembali.
Menyikat gigi secara teratur, minimal dua kali sehari yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur dan rutin memeriksakan gigi ke dokter setidaknya setiap enam bulan sekali merupakan langkah paling dasar untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan gigi anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab gigi ngilu, antara lain gigi retak, resesi gusi, abses gigi, dan radang gusi. Keempat gangguan gigi terebut dapat menyebabkan peradangan pada saraf yang memicu rasa ngilu di gigi.
Ibuprofen bisa meredakan sakit gigi dan gusi bengkak. Dosis dewasa antara 200-250 gram sekali minum maksimal 3-4 kali sehari. Ibu hamil yang sakit gigi tidak disarankan minum ibuprofen.
Gusi bengkak pada anak tidak boleh diremehkan. Umumnya, kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari radang gusi, abses gigi, malnutrisi, hingga infeksi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved