Gangguan somatoform umumnya ditandai dengan rasa nyeri atau lemas tanpa penyebab fisik yang jelas. Kondisi ini bisa disembuhkan melalui terapi perilaku kognitif dan validasi emosinya.
4.56
(9)
29 Mar 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Salah satu ciri gangguan somatoform adalah terus-menerus merasa nyeri di bagian tubuh tertentu padahal tidak ada penyebab fisiknya
Table of Content
Setidaknya 30% dari keluhan medis orang di seluruh dunia bisa berupa gejala nyeri atau lemas tanpa penyebab fisik yang jelas. Padahal, rasa sakit itu bisa terjadi sangat signifikan. Ini termasuk dalam gangguan somatoform yang termasuk penyakit mental.
Advertisement
Gejala gangguan somatoform terkadang bisa ditelusuri hubungannya dengan kondisi fisik tertentu, namun seringkali tidak ada pemicunya. Namun yang jelas, gangguan somatoform cukup signifikan dan bisa menyebabkan penderitanya mengalami stres.
Baca Juga
Orang yang memiliki gangguan somatoform mustahil memalsukan gejala yang mereka alami. Stres yang muncul karena rasa sakit sangat nyata, meskipun tidak ada penjelasan fisik ditemukan. Bahkan, gejala yang muncul sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berbeda dengan penyakit lain yang jelas apa pemicunya, orang dengan gangguan somatoform bisa terus menerus bertanya-tanya apa penjelasan atas gejala tidak nyaman yang mereka rasakan.
Konsekuensinya, orang dengan gangguan somatoform akan merasa sangat stres sehingga siklus ini terus berulang, selama bertahun-tahun.
Beberapa teori menyebut bahwa orang dengan gangguan somatoform lebih sensitif terhadap sensasi negatif seperti bau tidak enak hingga kecemasan dan tidak dapat merespons dengan cukup tangguh.
Namun lagi-lagi, hal semacam ini tak bisa ditemukan dengan mudah hanya dengan tes seperti cek laboratorium atau tes darah. Perlu banyak tahapan untuk bisa memahami isi kepala orang dengan gangguan somatoform.
Gangguan somatoform hingga saat ini belum diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Ada pendapat yang mengatakan bahwa gangguan ini terjadi karena adanya masalah pada impuls saraf yang mengirim sinyal rasa sakit, stres, dan sensasi tidak menyenangkan lainnya ke otak.
Berikut adalah beberapa faktor yang membuat seseorang lebih berisiko terkena gangguan somatoform dibandingkan orang yang normal:
Beberapa jenis gejala gangguan somatoform di antaranya:
Rasa cemas berlebihan ketika merasa menderita penyakit yang serius. Keluhan minor dianggap sebagai masalah medis besar, contohnya sakit kepala ringan dianggap sebagai gejala tumor otak.
Kondisi ini akan didiagnosis ketika orang dengan gangguan somatoform mengalami gejala yang tidak ada pemicunya secara fisik, seperti paralisis, gerakan abnormal (tremor/kejang), kebutaan, kehilangan pendengaran, hingga mati rasa.
Keyakinan yang salah bahwa seorang perempuan tengah mengandung, termasuk merasakan gejala-gejalanya dengan nyata. Contohnya merasa ada perubahan ukuran perut, payudara, juga mual dan muntah.
Fokus berlebihan pada perubahan fisik yang tidak benar-benar terjadi, biasanya hanya di bagian tubuh tertentu.
Biasanya terjadi pada orang berusia di bawah 30 tahun dan tetap ada selama bertahun-tahun. Gejala ini umumnya meliputi kombinasi beberapa gejala seperti rasa nyeri, pencernaan tak nyaman, mati rasa, hingga disfungsi seksual.
Seseorang merasa nyeri terus-menerus di area tubuh tertentu meski tidak ada penyakit fisik yang dideritanya.
Gangguan psikosomatis juga serupa dengan gangguan somatoform, yaitu individunya merasa sakit yang diperparah dengan stres dari pikiran. Meski demikian, gangguan psikosomatis bisa menunjukkan masalah fisik ketika diperiksa secara medis.
Contohnya ketika seseorang menderita tekanan darah tinggi, gangguan psikosomatis membuat tekanan darahnya tidak kunjung turun, bahkan jadi semakin parah.
Jadi, rasa cemas berlebih dan stres merupakan faktor mental yang membuat kondisi fisik orang dengan gangguan psikosomatis jadi semakin parah. Pemicunya bisa datang dari stres emosional yang sudah menumpuk sejak lama.
Sementara gangguan somatoform, tidak ada penjelasan medis yang bisa ditemukan meski telah dilakukan pemeriksaan. Penyebabnya pun tidak benar-benar jelas, bahkan diyakini faktor genetik ikut memegang peran. Emosi kuat seperti trauma, sedih, depresi, kemarahan, rasa bersalah, atau kecemasan juga berhubungan dengan gangguan somatoform.
Gejala fisik mengganggu pada orang dengan gangguan somatoform menjadi kian parah karena tidak ada jawaban atas keluhan-keluhan itu. Penderitanya akan terus bertanya-tanya tanpa ada kejelasan.
Hal ini dapat menyebabkan stres dan rasa cemas kian parah, bahkan gejala fisik yang dialami bisa menjadi kian beragam dan memburuk. Bukan tidak mungkin karena melelahkannya proses pencarian jawaban atas keluhan yang dialami, orang dengan gangguan somatoform akan mudah mengekspresikan emosi negatif kepada orang sekitar.
Jika gangguan somatoform dirasa telah mengganggu kehidupan pribadi, pekerjaan, bahkan ada tindakan menyakiti diri sendiri, sudah saatnya menemui ahli. Tentu perlu waktu lama untuk menelusuri apa yang terjadi pada orang dengan gangguan somatoform selama beberapa bulan atau beberapa tahun terakhir hingga bisa menarik kesimpulan.
Tahap awal pemeriksaan adalah dengan membangun kedekatan untuk memulai terapi dengan penderita gangguan somatoform. Mengakui keluhan fisik yang dirasakan penderita bisa menjadi salah satu cara membuka kedekatan, sekaligus menunjukkan rasa empati terhadapnya.
Penanganan efektif untuk gangguan somatoform adalah dengan terapi perilaku kognitif. Fokusnya adalah pada rasa cemas, distorsi, keyakinan yang salah, dan segala emosi yang memicu munculnya keluhan fisik.
Selain itu, penanganan gangguan somatoform juga fokus untuk membuat aktivitas sehari-hari berjalan normal, bukan untuk mengelola bagaimana munculnya gejala. Mereduksi stres adalah bagian krusial dari proses ini. Tak hanya dengan ahli, konsultasi bersama keluarga dan teman juga bisa bermanfaat.
Tentu perubahan tak bisa terjadi dalam semalam, perlu konsistensi dalam menjalaninya. Kedekatan dengan ahli yang menangani orang dengan gangguan somatoform juga merupakan faktor suksesnya konseling dan terapi.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Gangguan mental pada anak memiliki jenis yang berbeda-beda. Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak akan mengalami perubahan fisik, mental, dan emosional selama tumbuh kembangnya
Jika diminum secukupnya, kopi memang bermanfaat untuk kesehatan. Namun, efek kebanyakan minum kopi akan datang menyerang, jika Anda mengonsumsinya tanpa batasan. Untuk hidup yang lebih sehat, mari kenali efek kebanyakan minum kopi berikut ini.
Pyromania adalah kecenderungan akan tertarik untuk selalu menyalakan api. Orang yang memiliki gangguan ini pun akan puas saat ada api sudah membakar sesuatu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved