Nyeri dada seperti mengerut dan mengencang, umumnya merupakan pertanda gejala serangan jantung yang tidak mendapat cukup suplai oksigen
2023-03-22 22:31:37
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Nyeri dada seperti ditekan bisa menjadi salah satu gejala utama serangan jantung
Table of Content
Serangan jantung akan terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat. Sumbatan ini paling sering disebabkan oleh lemak, kolesterol, dan zat-zat lain yang menumpuk di bagian dalam dinding pembuluh darah arteri.
Advertisement
Penumpukan lemak dan kolesterol tersebut disebut plak. Bila ada plak yang terlepas dari dinding arteri, plak akan membentuk gumpalan yang menghambat aliran darah ke jantung dan merusak otot jantung.
Serangan jantung pertama kali dirasakan sebagai rasa sakit di bagian dada. Itulah sebabnya Anda perlu mewaspadai gejala serangan jantung yang bisa berbahaya untuk kesehatan.
Gejala awal serangan jantung dan tingkat keparahan gejala akan dirasakan berbeda-beda oleh penderita serangan jantung. Ada yang merasakan sakit ringan atau sangat parah di dada. Tapi bahkan ada juga yang tidak merasakan gejala apapun dan mendadak terkena serangan jantung.
Banyak penderita serangan jantung yang sudah merasakan gejala awal selama beberapa jam, beberapa hari atau beberapa minggu sebelum benar-benar terkena serangan. Salah satu gejala yang sering muncul adalah sakit dada atau dada serasa ditekan (angina). Sakit dada disebabkan oleh berkurangnya suplai darah ke jantung untuk sementara.
Angina atau sakit dada biasanya muncul saat beraktivitas fisik dan hilang saat beristirahat. Oleh sebab itu, angina jarang dirasakan sebagai gejala awal serangan jantung.
Meski sebagian besar pasien seragan jantung merasakan sakit dada. Namun tidak semua serangan jantung didahului dengan keluhan ini.
Ada kasus-kasus di mana penderita serangan jantung hanya merasakan ketidaknyamanan di bagian dada atau dada terasa, seperti mengerut dan mengencang. Semua itu umumnya merupakan pertanda bahwa jantung tidak mendapat cukup suplai oksigen.
Gejala awal serangan jantung sebenarnya tidak hanya sakit dada. Semakin banyak gejala yang muncul, berarti semakin besar risiko seseorang untuk terkena serangan jantung. Mari cermati gejala-gejala lainnya di bawah ini:
Selain di dada, banyak yang merasakan sakitnya menyebar ke bagian tubuh lain. Misalnya, hingga ke lengan kiri, lambung, bahu, punggung, leher, serta rahang.
Kadangkala, sakit bisa tidak terasa pada dada (misalnya ada sensasi tidak nyaman di dada), tetapi nyeri terasa pada punggung atas.
Proses memompa darah melewati arteri yang tersumbat membuat jantung bekerja keras. Sebagai akibatnya, tubuh menjadi berkeringat meski tidak sedang olahraga atau melakukan aktivitas fisik berat. Karena itu, munculnya keringat dingin di sekujur tubuh dan telapak tangan bisa jadi gejala serangan jantung.
Pada perempuan, sering juga terjadi gejala banyak berkeringat di malam hari. Kondisi ini seringkali hanya dianggap sebagai gejala menopause, sehingga tidak dicurgai sebagai serangan jantung.
Jantung yang bekerja keras memompa darah melalui pembuluh darah yang tersumbat akan menimbulkan rasa kelelahan bagi penderitanya walau tidak melakukan kegiatan yang berat atau intens.
Kelelahan tanpa alasan termasuk gejala awal serangan jantung yang lebih kerap muncul pada perempuan. Gejala ini terkadang dirasakan selama beberapa bulan sebelum terjadi serangan jantung.
Jantung berdenyut untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan mengambil oksigen dari paru-paru. Jika jantung tak sanggup memompa darah dengan baik, salah satu dampaknya adalah sesak napas.
Biasanya, pasien serangan jantung mengeluhkan lelah dan sesak napas meski hanya melakukan pekerjaan ringan yang jadi rutinitas sehari-hari.
Pusing dan kepala ringan seperti akan pingsan umumnya muncul saat pasien berdiri dari posisi duduk atau bangkit dari posisi berbaring.
Ada yang mengeluhkan jantung serasa berdebar di leher, dan tidak hanya di dada. Ada juga yang merasakan debaran jantung sangat kencang atau irama denyut jantung yang tidak teratur.
Denyut jantung seharusnya selalu teratur untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Bila terasa detak jantung berdebar lebih kencang atau denyutnya tak teratur, kondisi ini bisa jadi gejala awal serangan jantung.
Mual dan muntah juga kerap terjadi indikasi sebelum adanya serangan jantung. Pada kelompok lanjut usia (lansia), terutama yang sering mengalami gangguan pencernaan, gejala ini sering dianggap sebagai masalah pencernaan biasa sehingga tidak dianggap serius.
Gejala-gejala di atas memang tidak selalu berarti serangan jantung. Tetapi Anda lebih baik waspada dan berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah terjadinya serangan jantung yang bisa berakibat fatal.
Memang ada beberapa penyakit yang menunjukkan gejala nyeri dada atau rasa nyeri di dada, sehingga bisa membuat keliru. Oleh sebab itu, berikut cara mengenali gejala heartburn dan serangan jantung:
Gejala nyeri dada yang diakibatkan oleh heartburn meliputi:
Sementara itu, gejala nyeri dada yang disebabkan oleh gejala serangan jantung memiliki karakteristik sebagai berikut:
Dari penjelasan tersebut, dapat terlihat bahwa keduanya tentu berbeda. Karena tak ada kondisi keluhan yang dapat dinyatakan aman, maka dr. Nella menyarankan jika ada keluhan GERD sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter.
Serangan jantung berbeda dari henti jantung mendadak. Penyebab serangan jantung adalah sumbatan pada pembuluh darah ke jantung. Sementara henti jantung mendadak disebabkan oleh malfungsi elektrik di jantung sehingga mendadak berhenti berdenyut.
Ini berarti, serangan jantung muncul akibat masalah sirkulasi, sedangkan henti jantung mendadak terjadi karena masalah elektrikal.
Dua masalah pada jantung tersebut masih berhubungan. Serangan jantung akan meningkatkan risiko terjadinya henti jantung mendadak. Jantung bisa berhenti berdenyut tidak lama setelah terkena serangan jantung atau pada masa pemulihan pascaserangan jantung.
Selain karena serangan jantung, henti jantung mendadak juga bisa terjadi akibat penebalan otot jantung (kardiomiopati), kondisi gagal jantung, aritmia (gangguan irama jantung), dan kelainan bawaan pada jantung.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar kesehatan jantung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada beberapa makanan yang menjadi pantangan bagi penderita kolesterol tinggi. Beberapa makanan ini lebih baik dihindari bagi penderita kolestrol tinggi karena dapat meningkatkan kadar kolestrol hingga dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung koroner.
Siapa yang tidak ingin memiliki jiwa dan raga yang sehat? Semua orang tentulah ingin memilikinya. Namun sebagai manusia, kita tidak bisa terus-menerus sehat setiap waktu. Bagaimana jika suatu saat kita terserang penyakit kritis? Apa yang harus dilakukan?
Obat antikoagulan adalah obat untuk mencegah penggumpalan darah. Tak boleh sembarang digunakan, obat ini ternyata berisiko memperparah pendarahan di otak atau tengkorak pada pasien yang mengalami cedera kepala.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved