Sabun antiseptik disebut tidak memberikan manfaat lebih baik bagi kesehatan dibanding sabun biasa. Apa alasannya? Dan benarkah demikian?
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
3 Agt 2020
Sama seperti sabun biasa, sabun antiseptik juga umumnya memberikan banyak busa
Table of Content
Sabun antiseptik terdengar lebih aman dan sehat dibanding sabun biasa. Jenis sabun ini digadang-gadang mengandung zat antibakteri, sehingga lebih efektif untuk membasmi patogen.
Advertisement
Namun benarkah sabun antiseptik memberikan perlindungan ekstra seperti yang disampaikan dalam berbagai iklan produk?
Sebelum mengetahui alasannya, ada baiknya Anda mengenali perbedaan antara sabun biasa dan sabun antiseptik atau sabun antibakteri.
Cara kerja sabun biasa (baik sabun mandi atau sabun tangan) dengan sabun antiseptik sebenarnya sama. Sabun bertindak sebagai deterjen yang akan mengikat bakteri dan virus, kemudian air akan membantu membilas bakteri dan virus yang telah terikat dari tubuh.
Secara singkat, sabun berfungsi menyingkirkan bakteri, virus, dan patogen lainnya dari tubuh. Namun sabun tidak membunuhnya.
Pada sabun antiseptik, produsen menambahkan zat antibakteri yang dapat melawan bakteri. Zat ini juga berfungsi menghentikan sisa bakteri yang masih ada di kulit untuk menggandakan diri.
Tujuan penambahan zat antibakteri adalah memberi perlindungan ekstra pada tubuh dengan mengurangi hingga mencegah potensi terjadinya infeksi. Namun zat ini hanya efektif untuk melawan bakteri dan jamur, tidak untuk virus.
Setelah mengetahui perbedaan sabun antiseptik dan sabun biasa, saatnya Anda mencermati perlu tidaknya penggunaan sabun ini dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan perbedaannya dengan sabun biasa, sabun antiseptik tentu tampak lebih baik, bukan?
Namun kenyataannya tidak demikian. Masalahnya, terdapat zat kimia tertentu yang ditambahkan dalam sabun antiseptik. Zat ini dinilai tidak memberikan manfaat yang nyata.
Zat tersebut bernama triclosan. Triclosan adalah senyawa kimia bersifat antibakteri yang umum ditambahkan ke berbagai produk pembersih, termasuk sabun dan sikat gigi.
Triclosan juga umum dijumpai pada beragam produk lain. Mulai dari pakaian, furnitur, hingga alat-alat dapur. Tujuan penambahan zat ini untuk mencegah kontaminasi bakteri pada benda-benda.
Meski demikian, penggunaan triclosan dalam sabun antiseptik masih menuai kontroversi. Sebagian besar sabun antiseptik mengandung 0,1-0,45 persen triclosan.
Dalam penelitian skala laboratorium, penambahan triclosan memberi manfaat nyata untuk mengurangi jumlah bakteri dibanding sabun biasa.
Namun pada studi lapangan, sabun antiseptik tidak lebih efektif dari sabun biasa. Atau, belum ada manfaat sehat yang terbukti dari penambahan triclosan pada sabun antiseptik.
Ada sederet isu negatif seputar penggunaan triclosan dalam sabun antiseptik. Beberapa di antaranya meliputi:
Sebagian besar isu di atas masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Tetapi isu-isu ini sudah cukup kuat untuk membuat penyataan bahwa sabun antiseptik dengan kandungan triclosan belum tentu aman.
Oleh karena itu, badan pengawas obat dan makanan Amerika (Food and Drug Administration/FDA) melarang penambahan triclosan dalam sabun-sabun antiseptik yang dijual bebas di pasaran.
Meski demikian, aturan FDA tersebut memiliki pengecualian dan tidak berlaku pada sabun antibakteri yang digunakan di fasilitas kesehatan. Begitu juga dengan hand sanitizer dan pasta gigi.
Pada produk-produk tersebut, manfaat triclosan memang nyata. Contohnya, pada pasta gigi. Kandungan triclosan dalam odol terbukti mampu mengurangi risiko terjadinya plak, gigi bolong, dan gingivitis.
Baca Juga
Sabun antiseptik, terutama dengan kandungan triclosan, belum terbukti lebih manjur untuk menangkal bakteri daripada sabun biasa. Karena itu, jangan sembarangan memakai sabun mandi agar kulit Anda tidak terpapar zat kimia tambahan yang belum jelas manfaat dan risikonya.
Seperti saran FDA, Anda lebih dianjurkan untuk menggunakan sabun biasa dengan air bersih yang sudah terbukti manfaatnya saat ingin membersihkan kotoran, baik pada tangan maupun tubuh.
Untuk lebih pastinya, Anda dapat berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter kulit mengenai keamanan sabun yang akan Anda gunakan. Khususnya bila Anda memiliki penyakit kulit tertentu.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Trimirasti
Referensi
Artikel Terkait
Ada sekitar 300 jenis jamur yang bisa bisa menyebabkan infeksi pada manusia. Termasuk, infeksi jamur pada kulit yang menimbulkan rasa tidak nyaman serta keluhan lainnya. Ketahui jenis dan cara mengatasinya.
18 Feb 2021
Succinic acid atau asam suksinat adalah zat alami yang ditemukan pada amber dan tebu. Manfaat succinic acid adalah untuk mengobati jerawat, membersihkan komedo, merawat kulit sensitif, melembapkan kulit, hingga meremajakan kulit.
10 Jul 2022
Sebagian orang menganggap bahwa flek hitam dapat mengganggu penampilan. Ada berbagai cara menghilangkan flek hitam yang bisa menjadi pilihan, mulai dari pemakaian krim perawatan, hingga prosedur medis dengan laser. Sebenarnya, flek hitam dapat dicegah dengan menggunakan tabir surya setiap ingin keluar ruangan. Tabir surya berguna untuk menjaga kulit Anda dari paparan sinar matahari.
2 Apr 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved