Depresi masih menjadi kondisi kejiwaan yang kerap dipandang sebelah mata dan memiliki angka yang cukup tinggi di Indonesia. Padahal penderita depresi kadang menyembunyikan kondisinya di balik senyuman, yang dikenal sebagai smiling depression.
4
(19)
15 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Di Indonesia, kasus depresi terbilang cukup tinggi
Table of Content
Depresi masih menjadi kondisi kejiwaan yang kerap dipandang sebelah mata. Tidak sedikit masyarakat yang masih belum menyadari penyebab ataupun gejala depresi.
Advertisement
Padahal, kasus depresi di Indonesia terhitung masih cukup tinggi. Selain itu, penderita depresi kadang menyembunyikan kondisinya di balik senyuman, yang dikenal sebagai smiling depression. Apa itu smiling depression?
Baca Juga
Hingga saat ini, stigma yang masih melekat pada para penderita depresi juga membuat mereka ragu untuk terbuka mengenai kondisinya. Tidak jarang, penderita yang tidak menunjukkan gejala depresinya, malah disebut memiliki depresi palsu atau hanya sekedar mencari perhatian
Tidak bisa dipungkiri, ada saja orang yang menggunakan alasan kondisi kejiwaan untuk tujuan tertentu disaat mereka tidak benar-benar mengalaminya. Namun, bukan berarti orang yang tidak terlihat seperti orang depresi, tidak merasakan kondisi kejiwaan ini. Karena itu, mari kenali gejala depresi, untuk menolong orang-orang terdekat Anda.
Gejala depresi memang cukup sulit untuk dideteksi. Tidak menutup kemungkinan, orang yang dari luar terlihat baik-baik saja justru merupakan penderita depresi yang butuh pertolongan.
Untuk mengenalinya, gejala-gejala depresi seperti di bawah bisa menjadi perhatian Anda:
Jika Anda mengenali beberapa gejala ini pada seseorang, maka terdapat kemungkinan bahwa orang tersebut menderita depresi. Sebagai langkah awal, Anda dapat bertanya dan menawarkan bantuan untuk mendengarkan kisahnya.
Gambaran umum masyarakat mengenai depresi adalah, apabila seseorang tidak sanggup untuk bangkit dari kasur dan kesulitan untuk menjalani kegiatannya sehari-hari. Karena hal ini, orang yang terlihat baik-baik saja, tapi mengatakan dirinya terkena depresi, kerap disebut sebagai depresi palsu.
Padahal, bisa saja ia sedang berada dalam kondisi smiling depression. Berikut ini tanda-tanda individu yang mengalami smiling depression.
Orang yang tampak ceria, bisa jadi juga mengalami depresi. Kondisi ini dinamakan smiling depression. Kondisi ini dialami orang-orang yang terlihat bahagia di depan orang lain, tapi di dalam hati, mereka berkutat dengan gejala depresi. Gejalanya bisa berupa gangguan kecemasan, serangan panik, insomnia, dan pada beberapa kasus, bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri.
Keinginan untuk bunuh diri bisa menjadi ancaman tersendiri bagi orang dengan kondisi ini. Umumnya, orang yang mengalami depresi parah juga dapat berpikir untuk bunuh diri, tapi tidak memiliki cukup tenaga untuk melakukannya. Namun, penderita smiling depression masih memiliki cukup tenaga untuk benar-benar bunuh diri.
Karena itu, kondisi ini terkadang bisa lebih berbahaya daripada bentuk depresi lainnya. Meski begitu, smiling depression merupakan salah satu kondisi kejiwaan yang paling mungkin untuk diatasi, melalui konsultasi maupun psikoterapi.
Perhatian mengenai depresi di Indonesia tentu harus terus ditingkatkan. Pada tahun 2013, menurut data, penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang menunjukkan gejala depresi mencapai sekitar 14 juta orang, atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia.
Jumlah tersebut tentu tidaklah sedikit. Dengan mengenali gejala serta menghilangkan stigma, diharapkan angka tersebut akan terus berkurang.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Cara berhenti merokok ada banyak. Anda bisa ganti rokok dengan mengunyah permen karet mint, olahraga, hingga hindari hal yang ingin membuat merokok.
Sebagai orangtua, Anda perlu menyiapkan obat maag untuk anak di rumah guna mencegah gejala yang ditimbulkan menjadi semakin parah. Beberapa pilihan obat maag untuk anak di antaranya ekstrak bawang putih, minyak atsiri, makanan yang mengandung prebiotik, hingga teh dengan campuran madu manuka.
Bekerja dari rumah selama pandemi dapat menimbulkan rasa stres tersendiri. Cara mengatasinya bisa dengan cara membuat rutinitas hingga membuat ruang kerja tersendiri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved