Tidak hanya paru-paru, rokok juga akan merusak salah satu sistem terpenting di tubuh, yaitu sistem pertahanan tubuh atau imunitas. Artinya, jika memiliki kebiasaan merokok, maka Anda akan lebih mudah terserang penyakit, termasuk penyakit berbahaya.
2023-03-28 10:09:08
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Selain paru-paru, rokok juga bisa merusak sistem pertahanan tubuh kita
Table of Content
Bahaya merokok seringkali hanya dikaitkan dengan kerusakan paru-paru. Meski hal tersebut benar adanya, namun Anda juga perlu mengenali bahaya lain dari rokok, yang salah satunya adalah penurunan daya tahan tubuh.
Advertisement
Daya tahan tubuh atau sistem imun kita, merupakan “tentara” yang berperang melawan bakteri,virus, maupun penyebab penyakit lain yang menghampiri tubuh. Jika sistem ini rusak, maka Anda akan lebih mudah terserang berbagai penyakit berbahaya.
Zat-zat berbahaya pada rokok, tidak hanya akan membuat Anda lebih mudah terserang penyakit, namun juga menjadi lebih sulit untuk sembuh, saat penyakit tersebut akhirnya masuk ke tubuh.
Penyakit ringan seperti batuk dan pilek, merupakan kondisi yang paling umum terjadi saat daya tahan tubuh sedang menurun. Namun, rusaknya sistem imun juga akan membuat perokok menjadi lebih rentan terhadap penyakit lain yang lebih berbahaya, seperti kanker.
Saat Anda merokok, keseimbangan sistem imun juga akan terganggu. Akibatnya, risiko Anda mengalami penyakit autoimun akan meningkat. Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi saat sistem imun, justru menyerang sel dan jaringan sehat yang ada di tubuh.
Salah satu penyakit autoimun yang paling umum terjadi adalah rheumatoid arthritis atau rematik. Ya, rematik bukan disebabkan oleh kebiasaan mandi malam hari, melainkan penyakit autoimun yang mengakibatkan persendian menjadi bengkak dan nyeri.
Sialnya, kebiasaan merokok tidak hanya menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah terkena penyakit autoimun, namun juga akan membuat perawatan untuk mengatasi kondisi tersebut menjadi tidak efektif.
Bahaya rokok terhadap sistem imun ini, seolah diamini dengan bukti bahwa saat seorang perokok sakit, maka risiko penyakitnya berkembang menjadi parah akan lebih tinggi. Seorang perokok juga akan lebih sulit sembuh saat sakit, jika dibandingkan dengan individu yang tidak merokok.
Bahaya rokok bisa berimbas ke sistem imun karena kebiasaan ini, akan menekan antibodi dan sel yang berperan untuk melawan masuknya komponen penyebab penyakit ke tubuh.
Zat-zat kimia berbahaya di dalam rokok yang bisa menyebabkan kanker, juga akan masuk ke dalam aliran darah untuk mencapai organ-organ yang ada di tubuh, dan merusak respons imun yang ada.
Kebiasaan merokok juga akan membuat kadar antioksidan, seperti vitamin C, di dalam darah menjadi berkurang. Padahal, antioksidan sangat berguna untuk melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas.
Rokok tidak memberikan manfaat apapun untuk pecandunya. Rusaknya paru-paru dan sistem imun, hanyalah sebagian dari bahaya yang bisa timbul akibat merokok. Meski kecil, rokok juga dapat menimbulkan berbagai gangguan lain, seperti di bawah ini.
Kebiasaan merokok akan meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit arteri perifer, suatu kondisi penyempitan pembuluh darah di kaki dan lengan yang membuat darah menjadi sulit mengalir. Sementara itu, kondisi tersebut merupakan faktor risiko terjadinya penggumpalan darah, nyeri dada, stroke, hingga serangan jantung.
Tidak hanya kanker paru-paru, merokok juga akan meningkatkan risiko terjadinya kanker jenis lain seperti kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker ginjal, dan kanker hati.
Perokok, memiliki risiko 30-40% lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Kebiasaan merokok juga akan menyulitkan penderita diabetes untuk mengontrol kondisinya.
Rokok juga dapat merusak sistem reproduksi wanita dan membuat sulit hamil. Bahaya merokok ini bisa terjadi karena zat kimia yang ada pada rokok, juga memengaruhi kadar hormon di tubuh.
Pada pria, semakin banyak rokok yang diisap dan semakin lama kebiasaan ini bertahan, maka risiko terjadinya disfungsi ereksi juga akan terus meningkat. Merokok juga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sperma yang diproduksi, sehingga tingkat kesuburannya pun menurun.
Ibu hamil yang merokok, juga berisiko mengalami berbagai komplikasi berbahaya, seperti kehamilan ektopik, bayi lahir dengan berat badan rendah, peningkatan risiko bayi lahir prematur, dan sindrom kematian bayi mendadak.
Orang yang merokok berisiko dua kali lebih besar mengalami penyakit gusi. Orang yang mengalaminya, akan merasakan beberapa gejala seperit gusi mudah berdarah, gigi goyang, dan gigi sensitif.
Tahukah Anda, ternyata rokok juga bisa merusak penglihatan? Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena katarak dan degenerasi makula. Penyakit mata lain yang berkaitan dengan rokok di antaranya mata kering, glaukoma, dan retinopati diabetik.
Penuaan dini, juga merupakan salah satu bahaya rokok yang perlu Anda waspadai. Orang yang merokok, kerutan di kulitnya akan lebih tampak, dan risiko terkena kanker kulitnya pun akan meningkat, terutama di area bibir.
Baca Juga
Merokok juga akan membuat rambut rontok, sehingga risiko mengalami kebotakan akan meningkat.
Bahaya rokok seperti menurunnya sistem imun, dapat diperbaiki apabila Anda menghentikan kebiasaan merokok. Karena itu, jangan tunda lagi apabila Anda sudah memiliki keinginan untuk mengentikan kebiasaan buruk ini.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara membersihkan paru-paru cukup beragam untuk mencegah efek samping dari asap rokok dan polusi. Apabila kita sering terpapar polusi, seperti asap kendaraan atau asap motor, maka dada bisa terasa sesak, saluran pernapasan tersumbat, dan terjadi peradangan.
Ada sejumlah cara menghilangkan nikotin dalam tubuh yang bisa Anda lakukan, di antaranya dengan berhenti merokok, minum lebih banyak air putih, berolahraga secara rutin, dan mengonsumsi makanan kaya antioksidan.
Bahaya merokok bagi kesehatan memang tak main-main. Efek negatifnya dapat menyerang berbagai titik dan sistem di tubuh, mulai dari kesehatan fisik, psikologis, dan penampilan diri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved