Merokok dapat tingkatkan infeksi virus corona melalui gangguan pernapasan. Tidak hanya rokok biasa, rokok elektrik (vape) juga dapat menyebabkan komplikasi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
31 Mar 2020
Berhenti merokok disarankan untuk menurunkan risiko infeksi virus corona dan komplikasinya
Table of Content
Pandemi COVID-19 masih belum menemui titik kepastian karena masih meningkatkanya kasus positif di berbagai negara. Di Indonesia saja, pasien yang terkonfirmasi Covid-19 melebihi 1400 orang hingga penghujung Maret 2020.
Advertisement
Beberapa orang khawatir apakah dirinya berisiko tinggi untuk terinfeksi virus corona, atau mungkin rentan untuk mengalami komplikasi dari infeksi tersebut. Salah satu yang patut menjadi perhatian adalah kelompok orang yang merokok. Beberapa sumber menyebutkan, perokok bisa dekat dan rentan dengan Covid-19. Apa alasannya?
Walau studi terkait merokok dan COVID-19 masih terbatas, poin berikut bisa Anda simak untuk meningkatkan kewaspadaan terkait rokok dan corona:
Dikutip dari World Health Organization (WHO), perokok bisa saja rentan untuk mengalami Covid-19 karena mereka akan sering memegang wajahnya sendiri. Menghisap batang rokok membuat seseorang berulang kali mendekatkan tangannya ke mulut. Hal ini tentu meningkatkan risiko perpindahan virus dari tangan ke mulut.
Merokok juga membuat sistem imun terganggu dan meningkatkan risiko komplikasi dari Covid-19. Menurut seorang profesor fisiologi dan biologi di Chapel Hill, seperti yang dikutip dari Scientific American, tubuh orang yang merokok cenderung menghasilkan lendir lebih banyak. Akibatnya, fungsi paru-paru pun akan bisa terganggu. Merokok meningkatkan perubahan pemicu peradangan paru-paru, terganggunya sistem imun, dan rentan untuk terinfeksi virus dengan dampak yang lebih buruk.
Memang belum banyak studi yang membahas kaitan antara merokok dengan risiko komplikasi Covid-19. Namun, banyak penelitian terdahulu yang mengungkapkan bahwa fungsi imun di paru-paru memang bisa melemah akibat rokok. Kebiasaan ini pun bisa memicu peradangan di organ tersebut.
Tak sampai di situ. Sebuah penelitian yang melibatkan 78 pasien Covid-19 di Cina juga menemukan, pasien yang memiliki riwayat merokok lebih rentan untuk menderita pneumonia akibat infeksi virus corona.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa merokok bisa memicu penyakit kronis, mulai dari kanker hingga penyakit jantung. Terkait dengan komplikasi infeksi virus corona, telah ada bukti bahwa pasien Covid-19 dengan penyakit kronis berisiko tinggi untuk menderita komplikasi lebih lanjut.
Penelitian yang menghubungkan kebiasaan menghisap vape dengan komplikasi Covid-19 juga belum banyak. Namun, para ahli menyebutkan, asumsi rokok dan vape meningkatkan risiko infeksi yang parah karena virus corona cukup beralasan.
Studi awal mengindikasikan bahwa kerusakan dari vape bisa saja mirip dengan kerusakan akibat merokok. Baik perokok maupun penghisap vape memiliki risiko tinggi untuk mengalami penyakit paru-paru yang kronis, sehingga dikaitkan dengan komplikasi infeksi virus corona.
Pembahasan terkait perokok yang mungkin ‘dekat’ dengan Covid-19 tentu tak dilihat sebagai cara menakuti kelompok tertentu. Sebaliknya, laporan di atas bisa dipandang sebagai peningkatan kewaspadaan kita untuk menghindari penularan virus corona.
Menurut Stanton Glantz, direktur di Center for Tobacco Control Research and Education University of California San Francisco, hal yang bisa dilakukan apabila Anda masih aktif merokok dan menghisap vape adalah berkomitmen untuk berhenti. Berhenti merokok berpeluang bisa menurunkan risiko terinfeksi virus corona dan komplikasinya.
Hal senada juga disebutkan oleh Quit, program berhenti merokok di bawah Council Cancer Victoria (Australia). Berhenti merokok dari saat ini boleh jadi menurunkan risiko dampak buruk akibat infeksi virus corona.
Berhubungan Seks di Tengah Pandemi Covid-19, Amankah?
Penyebab Lansia Rentan Terhadap Virus Corona dan Cara Melindunginya
Jika Anda Positif Terinfeksi Virus Corona, Apa Yang Harus Dilakukan?
Merokok merupakan salah satu penyebab utama munculnya penyakit-penyakit serius, khususnya yang terjangkit pada area pernapasan. Banyaknya dampak negatif kesehatan yang berkaitan dengan rokok dan paparan asap rokok memberikan alasan yang kuat untuk Anda segera berhenti merokok. Berikut adalah langkah-langkah sehat yang dapat Anda lakukan untuk mulai berhenti merokok:
Belum banyak studi yang dengan langsung mengkaji kaitan rokok dan vape dengan keparahan Covid-19. Namun, mengingat bahwa rokok bisa mengganggu sistem imun, korelasi tersebut masuk akal menurut banyak ahli. Risiko komplikasi Covid-19 juga tinggi pada orang dengan penyakit kronis, yang salah satunya bisa terjadi karena rokok.
Anda bisa dengan perlahan untuk mengurangi rokok dan vape, hingga akhirnya berhenti sama sekali.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Cara membuat hand sanitizer sebenarnya cukup mudah. Ikuti resep dan panduan dari WHO agar Anda bisa membuatnya sendiri di rumah.
18 Apr 2023
Ada banyak ciri-ciri penyakit paru-paru obstruktif kronis, termasuk sesak dada, batuk berdahak, kaki dan betis membengkak, dan jantung berdetak cepat. Kenali cirinya, jauhi rokok Anda.
11 Jul 2019
Antibodi monoklonal efektif untuk mengobati Covid-19 gejala ringan dan sedang. Jenis yang digunakan di Indonesia adalah Regdanvimab.
23 Agt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved